ㅡ 14 Menyerah saja?

6.8K 871 75
                                    

ㅡ 💌 ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ 💌 ㅡ

Walau sempat mengeryit bingung, akhirnya Mingyu beranjak dari atas karpet dan kemudian mendudukan diri disamping Wonwoo. Ia menolehkan pandangannya, menatap lekat pada Wonwoo yang kini terlihat gusar.

"Ngomong apa? Biasa juga langsung, gak pake ijin segala." ujar Mingyu sedikit bingung.

"Udah berapa kali kamu bolos kuliah?"

Mingyu terhenyak kecil kala pertanyaan itu terlontar. Ia mendesah nafas kasar, namun tetap membungkam bibirnya. Tubuh Mingyu masih dalam keadaan lelah sehabis bekerja, dan kini sebuah todongan pertanyaan Wonwoo berikan. Tanpa tahu jika Mingyu sedang tidak dalam mood yang baik.

"Lang, aku nanya kenapa gak dijawab?"

Masih tidak ada jawaban dari si lawan bicara. Wonwoo kemudian menggelengkan kepalanya heran.

"Jadi bener, kamu selalu gak masuk kuliah. Kok kayak ngegampangin gitu sih, kamu pikir aku gak tau kelakuan kamu dikampus? Aku aja sekarang lagi coba nyusul materi yang ketinggalan jauh," ujarnya tak sepenuhnya benar.

Nada bicara Wonwoo sudah tidak semenyenangkan tadi. Mingyu tahu Wonwoo marah karena hal itu. Tetapi ia tak terima jika disalahkan dan disepelekan sepihak seperti ini. Seakan-akan yang dilakukan olehnya merupakan kesalahan besar.

Dibalik setiap tindakan pasti memiliki alasannya tersendiri. Dan Mingyu pun punya alasan mengapa ia memilih membolos kuliah.

Mingyu duduk lebih dekat pada Wonwoo, ia mencondongkan wajahnya agar bisa leluasa beradu pandang dengan sepasang manik rubah dihadapannya. Raut wajah Mingyu pun telah berubah, datar dan dingin.

"Nilai bagus sama absensi belum tentu ngejamin aku langsung dapet kerjaan kayak sekarang, Nu. Bang Vadlan aja lulusan cumlaude pernah nganggur dulu." celetuk Mingyu.

"Ya apalagi kamu, Lang!" balas Wonwoo. "Seenggaknya kamu harus punya attitude yang bagus, apa susahnya kalo dateng terus duduk manis dengerin dosen didepan kelas?"

"Biarin itu jadi urusan aku. Kamu gak usah ikut repot mikirin masalah kuliah, aku mampu kok ngatur waktu sendiri."

"Begitu kelakuan orang yang katanya pengen cepet lulus, huh? Emangnya kamu gak cape kerja di minimarket terus?"

Emosi Wonwoo meledak. Tadinya bukan masalah ini yang ingin ia bahas, namun mendengar jawaban Mingyu yang seolah menganggap semuanya sepele berhasil membuatnya naik pitam. Bukan ini maksud Wonwoo, ia hanya ingin mendengar kejujuran Mingyu saja, hanya itu.

Begitu pula dengan Mingyu. Emosi lelaki jangkung tersebut langsung terpancing akibat kalimat yang Wonwoo ucapkan, hatinya tertohok.

"Kamu pikir kerja disana itu enak?"

Manik kelam Mingyu tiba-tiba menyorot tajam.

"Aku bolos kuliah karena sibuk kerja. Sibuk cari uang biar bisa nyewa tempat tinggal buat kita bertiga! Emang kamu mau tinggal disini selamanya, ngeliat aku terus-terusan nanggung rasa malu sama anggota keluarga kamu, gitu?"

Dumb Litty » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang