Dear siders..
Apa kalian gak mau ninggalin satu jejak pun vote atau komen walau di chapter terakhir?ㅡ 💌 ㅡ
"Saya senang karena bisa turun tangan langsung buat bantu persalinan kamu, Ardanu."
Wonwoo tersenyum kecil pada dokter Jeonghan. Ia telah berhasil melewati masa kritisnya kemarin. Setelah menjalani operasi selama dua jam lamanya, sekarang nyawa Wonwoo telah terselamatkan dan ia masih bisa melihat anaknya bersama Mingyu.
Tidak ada perasaan lain yang bisa menggambarkan Wonwoo saat ini, selain buncahan rasa senang dan bahagia.
"Saya gak bakal operasi lagi kan, Dok?" tanyanya.
"Gak ada operasi lain lagi. Sukses buat di Jerman ya, jangan lupa ASI kamu kasihin ke Aksa juga okay!" tutur dokter Jeonghan dan diangguki oleh Wonwoo.
"Eum satu hal lagi dok, ASI aku bakal abis dan nanti balik normal lagi ya?"
Dokter berparas manis tersebut terkekeh ringan sebelum menjawab. "Ya tentu saja. Maka dari itu, jangan sia-siakan makanan tersehat untuk anak kamu selagi masih ada."
Sekali lagi Wonwoo mengangguk tanda mengerti. Bersamaan dengan itu, Mingyu masuk kedalam ruangan rawat Wonwoo sambil membawa Aksa di gendongannya.
Dokter Jeonghan pun berpamitan pada pasangan muda tersebut. Di ruangan itu kini hanya tersisa Mingyu, Wonwoo, dan Aksa.
Wonwoo berusaha bangun lalu kemudian ia menyandarkan dirinya di sandaran brankar rumah sakit. Mingyu membantu menggunakan sebelah tangannya yang bebas.
"Sakit gak?" Mingyu bertanya.
"Ngilu dikit tapi gapapa,"
Mingyu duduk di sebelah Wonwoo, menempati sedikit ruang yang masih kosong. Tak ayal istri kucingnya itu langsung menjatuhkan kepalanya di bahu kokoh Mingyu.
Jemari Wonwoo naik untuk mengusap pipi tembam milik Aksa. "Mirip kamu banget,"
"Jelas lah, dia anak aku." kekeh Mingyu.
"Tapi aku yang bawa-bawa dia di perut aku, Elang!"
Mingyu berusaha mencari persamaan antara Wonwoo dan putranya. "Warna kulitnya ngikut kamu, putih bersih. Pipi nya juga sama-sama embul."
Cebikan lucu Wonwoo tampilkan. Ia merengut dan menjauhkan kepalanya dari bahu Mingyu. Membuat lelaki yang berstatus suaminya itu tertawa puas.
"Mau coba gendong?" tawar Mingyu dan dengan cepat diangguki oleh Wonwoo.
Hati-hati Mingyu memindahkan Aksa ke atas tangan Wonwoo. Anaknya menggeliat kecil merasa terganggu. Manik mungilnya samar-samar berusaha terbuka.
Wonwoo tersenyum cerah. Ia dengan gemas melayangkan puluhan kecupan di seluruh wajah putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb Litty » Meanie ✔
Fanfiction[ Completed ] Mereka bukanlah sepasang kekasih, melainkan hanya sepasang teman yang saling menyimpan rasa satu sama lain. Dan hanya dalam satu malam, kehidupan mereka perlahan berubah. "Saya bakal tanggung jawab." Warn⚠ Pairing Meanie! | Drama! | L...