ㅡ 12 I don't want to lose you

8.3K 1K 82
                                    

ㅡ 💌 ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ 💌 ㅡ

"Aku gak bisa, hari ini ada janji sama klien di kantor, Pah."

"Seul, kita bisa omongin ini dulu oke. Apalagi mereka datang karena niat baik."

Yang diajak bicara hanya memfokuskan pandangannya pada layar ponsel. Sibuk mengatur jadwal bersama sekretarisnya. Seulgi menghela nafas lelah ketika Yunho terus mengajaknya berbicara.

"Gak enak kalo dibatalin gitu aja, Yunho. Ini penting," ucap Seulgi.

"Kerjaan itu lebih penting daripada masa depan anak kamu sendiri?" todong Yunho skeptis. Ia kemudian menatap manik istrinya lembut. "Seulgi, ini demi Wonwoo."

Hati Seulgi mencelos mendengarnya. Ia sebenarnya hanya belum siap menghadapinya. Ia belum rela jika harus melepas Wonwoo secepat itu.

Hal semacam ini memang sudah menjadi tanggung jawab 'ayah' dari anak yang Wonwoo kandung. Dan Seulgi sungguh belum sanggup apabila melihat Wonwoo telah terikat dalam sebuah hubungan serius seperti pernikahan.

Tadi siang, Yunho menerima panggilan telepon dari Minho. Dan ayah dari Mingyu tersebut menuturkan bahwa malam ini mereka sekeluarga akan datang kerumahnya untuk melamar Ardanu Wonwoo.

Tidak perlu dideskripsikan lagi, Yunho dan Seulgi kaget bukan main. Sepasang suami istri itu tiba-tiba dilanda perasaan gugup. Sedikit tak yakin dengan apa yang diucapkan oleh Minho di sebrang telepon. Namun, dari nada bicaranya pun Yunho bisa mendengar kesungguhan dalam setiap katanya.

"Aku gak siap.." kepala Seulgi menggeleng gelisah.

"Tapi kita harus hadapin semuanya,"

"Gak bisa, akuㅡ"

Yunho meraih pundak Seulgi dan memeluknya sekilas. "Bisa, kita pasti bisa. Ini juga demi Wonwoo sama cucu kita."

Seulgi menghela nafas berat kali ini. Beban dipundaknya seakan hilang karena dorongan kekuatan dari sang suami.

"Mah, Pah,"

Atensi keduanya teralih saat Wonwoo memanggilnya di daun pintu kamar. Seulgi dengan cepat menetralkan kembali ekspresinya. Sedangkan Yunho mengambil langkah untuk mendekat ke tempat anaknya berdiri.

"Apa, Nu? Tamu nya udah dateng?"

Wonwoo mengangguk kecil menjawab pertanyaan dari sang Papa. Di lantai bawah sana, Mingyu beserta keluarganya telah menunggu. Lalu manik rubahnya memandang Seulgi yang sedang menunduk. Perlahan kaki jenjangnya terangkat, berjalan masuk kedalam kamar.

"Danu harap Mama gak akan kecewain Danu lagi. Udah cukup sama ide gila Mama waktu itu, dan sekarang biarin Elang nunjukin kesungguhannya buat tanggung jawab." ucap Wonwoo pada Seulgi.

"Yuk kita turun, gak sopan bikin tamu nunggu lama." Yunho dengan segera menyela Seulgi yang ingin membuka mulutㅡguna membalas ucapan Wonwoo. Ia mengerti, perdebatan kecil akan terjadi jika dibiarkan.

Dumb Litty » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang