ㅡ 💌 ㅡ
Tak terasa sudah masuk bulan ketujuh Wonwoo mempertahankan bayinya. Lama waktu yang cukup pelik, dimana Wonwoo selalu direpotkan oleh bayi itu. Cepat lelah, pusing, pegal, dan keluhan lainnya selalu ia adukan pada Mingyu.
Agaknya Mingyu dibuat gemas setengah mati akan tingkah manja Wonwoo akhir-akhir ini. Ia selalu memberikan pengertian yang dapat membuat sang pujaan hati tetap merasa tenang dan bisa lebih bersabar atas kenakalan anaknya itu.
Namun kini tak ada tempat Wonwoo mengadu. Mingyu sedang berada di kampusnya, sehingga lelaki bermanik rubah tersebut hanya diam di kamar sendirian tanpa ada yang menemani.
Dipangkuannya sudah bertengger laptop terbuka yang menampilkan gambar serta informasi beberapa universitas bergengsi luar negeri. Sesekali Wonwoo meminum susuㅡyang mulai ia konsumsi selama hamilㅡjari-jari lentiknya sibuk menari diatas keyboard.
"Jerman?" gumam Wonwoo pelan. Matanya terfokus pada serentetan kalimat berbahasa inggris yang menjelaskan tentang universitas tersebut.
Ia kemudian menghela nafas kasar. "Apa gak kejauhan? Tapi.. univ nya bagus, gue suka."
Apabila kalian menebak jika Wonwoo berniat untuk melanjutkan kuliah, ya! Itu memang benar. Bukan universitas tempatnya menimba ilmu dulu, tetapi ia ingin berkuliah di tempat yang jauh dari jangkauan siapapun.
Lebih tepatnya, Wonwoo ingin lari dari segala bayang-bayang tidak menyenangkan jika Wonwoo tetap melanjutkan kuliah bersama Mingyuㅡdi kampus yang sekarang menjadi tempat sang suami menimba ilmu.
Egois kah? Menurutnya tidak. Wonwoo berhak mengejar mimpinya kali ini. Ia akan mencoba melakukan tes di beberapa universitas ternama, mengambil jurusan kedokteran dan mulai fokus pada pendidikannya nanti.
Walau sempat tertunda setahun lamanya, Wonwoo tidak masalah dengan hal itu. Ia akan berusaha semaksimal mungkin agar kelak ia bisa menjadi sarjana sebagaimana cita-citanya.
"Nu, kamu udah makan?"
Seruan seseorang menginterupsi kegiatannya. Terpaksa Wonwoo melepaskan pandangannya dari laptop dan menengok kearah pintu kamar, disana sudah ada Seulgi yang berdiri masih menggunakan pakaian kantor.
Wonwoo menggeleng kemudian memusatkan atensinya kembali pada laptop. "Belum, nanti aja sambil nunggu Elang pulang."
Seulgi berjalan menghampiri ranjang Wonwoo. Melongok pada pusat perhatian anaknya itu, "Lagi liatin apa sih, sampe gak turun buat makan?" tanyanya penasaran.
Mata sipit Seulgi terbelalak kecil kala melihat tulisan University yang tercetak besar di forum internet yang Wonwoo buka. Ia segera mengalihkan atensi sepenuhnya pada si sulung untuk kembali bertanya.
"Universitas di Jerman? Kamu ngapain cari informasi itu?"
"Danu pengen lanjutin kuliah disana," jawab Wonwoo dengan mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dumb Litty » Meanie ✔
Fanfiction[ Completed ] Mereka bukanlah sepasang kekasih, melainkan hanya sepasang teman yang saling menyimpan rasa satu sama lain. Dan hanya dalam satu malam, kehidupan mereka perlahan berubah. "Saya bakal tanggung jawab." Warn⚠ Pairing Meanie! | Drama! | L...