ㅡ 10 Siapa yang egois disini?

8.9K 1.1K 87
                                    

ㅡ 💌 ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ 💌 ㅡ

Wonwoo menuruni satu persatu anak tangga dengan tergesa. Ia berniat mencari keberadaan Seulgi di seluruh penjuru rumah. Apa yang dikatakan Somi padanya tadi sungguh membuat ulu hatinya sakit.

Tujuan Wonwoo kali ini adalah ruang keluarga. Dan dugaannya tepat sasaran. Seulgi ada disana, duduk dengan laptop dipangkuannya. Ibunya memang seorang wanita karir yang sangat sibuk.

Dengan langkah mantap, Wonwoo berjalan menghampiri sang ibu. Seulgi yang melihat putranya sedang berdiri dihadapannya lantas mengalihkan atensinya dari laptop dan menjatuhkan seluruh pandangannya pada Wonwoo.

"Kok malah turun? Mama udah bilang kalo kamu harus istiㅡ"

"Mama beneran tega ya sama Danu!"

Seulgi mengerut dahinya bingung. "Maksud kamu?"

"Somi bilang Mama sama Papa bakal kasih anak aku ke Tante Irene sama Om Suho, apa bener?"

Dingin. Nada bicara yang Wonwoo lontarkan berhasil menarik perhatian Yunho yang semula sedang bersantai membaca buku. Ia sangat memahami putra manisnya itu. Jika sudah seperti ini, itu berarti Ardanu Wonwoo sedang dalam emosi yang memuncak.

Yunho segera bangkit dari duduknya dan meraih pundak Wonwoo. Mencoba menenangkan putranya.

"Udah, kita bicarain lagi nanti. Kamu istirahat aja ya sayang." bujuk Yunho. Namun tepisan tangan Yunho dapatkan dari Wonwoo. Putranya ini belum mengalihkan pandangan dari Seulgi sedikitpun.

"Mama setega itu buat pisahin aku sama anak ini? Mama benci sama aku karena aku cowok cacat? Makanya Mama mau kasih bayi aku ke orang lain, biar anak Mama yang gak berguna ini gak jadi aib keluarga, gitu?"

Pancaran manik rubah Wonwoo berkilat amarah. Ia mencoba untuk berbicara setenang mungkin. Seulgi pun masih bergeming ditempatnya setelah serentetan kalimat yang sirat akan rasa kecewa itu terlontar dari bibir Wonwoo.

"Kamu gak ngertiㅡ"

"Apa yang Danu gak ngerti? Mama gak yakin aku bisa ngurus anak ini nantinya, kan? Mama egois,"

"Tapi Tante Irene sama Om Suho itu lebih siap buat jadi orang tua. Lagian mereka masih keluarga kita juga, Mama gak kasih anak kamu ke sembarangan orang."

"Tapi aku juga orang tua anak ini! Aku lebih berhak mutusin apapun tanpa campur tangan Mama."

"Ardanu!" Seulgi mulai meninggikan volume bicaranya. "Kamu gak akan paham gimana rasanya jadi orang tua. Mama udah bilang kalo kamu yang jadi pihak ibu disini! Apa kamu kira jadi orang tua itu cuma pekerjaan 9 bulan 10 hari? Ini tanggung jawab seumur hidup!"

"Pekerjaan seumur hidup?" Wonwoo terkekeh pilu. "Orang tua mana yang dengan pekerjaan seumur hidupnya itu tega ninggalin anaknya yang lagi dalam keadaan terpuruk?"

Dumb Litty » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang