ㅡ Epilog

10.7K 984 207
                                    

ㅡ 💌 ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ 💌 ㅡ

📍Ludwig Maximilian University

Sore hari yang sunyi. Hanya hembusan angin yang berani mengusik ketenangan Ardanu Wonwoo yang tengah duduk di taman kampusnya. Kepingan-kepingan daun yang gugur menghujani kota Münich ini, membuat pemandangan sore menjelang malam terlihat sempurna dengan warna merah kecoklatan.

Ini sudah menjadi tahun terakhir Wonwoo menimba ilmu psikologi di Jerman. Bukan waktu yang sebentar bagi dirinya melewati semuanya. Banyak sekali hal-hal tak terduga yang terjadi padanya selama ada di negeri orang.

Ia ingin segera pulang. Ia merindukan Mingyu, juga merindukan Aksa. Wonwoo sudah tidak sabar untuk bermain bersama putranya itu. Apalagi umurnya pun terus bertambah, Aksa telah tumbuh menjadi anak yang tampan dan juga manis.

Ah.. Mengingat-ingat tentang Aksa mendadak Wonwoo ingin menghubungi Mingyu sang suami. Kira-kira mereka berdua sedang apa disana?

Ia pun mengeluarkan ponsel pintarnya untuk mengirim pesan singkat pada Mingyu.

Me :
Elang
Lagi ngapain?

Belum ada balasan apa-apa. Wonwoo tebak suaminya itu pasti sedang sibuk dengan pekerjaannya. Memang kini Mingyu sedang menekuni pekerjaan barunya sebagai seorang fotografer profesional serba bisa.

Setelah lulus kuliah dua tahun lalu, ayah satu anak itu langsung membuka sebuah studio foto sebagai tempatnya mencari nafkah. Berkat dukungan dari Wonwoo pula Mingyu berani menjalankan usahanya ini. Syukurlah, semuanya berjalan dengan baik.

Sebuah notifikasi masuk. Wonwoo buru-buru membuka ponselnya, berharap bahwa itu adalah balasan dari Mingyu dan ternyata memang benar.

Elang♡ :
Ini sayang
Maaf tadi ngurusin client dulu

Me :
Gapapa

Sedetik setelah balasan Wonwoo terkirim, Mingyu tiba-tiba saja melakukan panggilan video. Dengan senyum yang masih terkembang Wonwoo segera mengangkat panggilan tersebut.

Incoming video call..

"NDAAAAA!~"

Wonwoo terkekeh pelan saat melihat wajah Aksa memenuhi layar ponselnya. "Halo anak gantengnya Bunda!"

"Nda~ Aksa lindu! Yayah juga lindu!" aksen yang menggemaskan sekali! Wonwoo menjerit dalam hati.

"Aksa lagi apa sama Ayah, hm? Kok jam segini belum tidur?" tanya Wonwoo kemudian.

"Aksa lagi minum susu!" jawab Aksa semangat.

Dumb Litty » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang