ㅡ 08 Check up pertama

9.3K 1.2K 109
                                    

ㅡ 💌 ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ 💌 ㅡ

Setelah menghabiskan waktu berpuluh menit untuk menenangkan diri, akhirnya Suzy dan Minho membawa Wonwoo kerumah mereka yang bukan berada pada perumahan elit.

Naluri seorang ibu dalam diri Suzy Rania seketika tergerak ketika melihat Wonwoo yang sudah terlihat seputus asa itu. Hatinya sungguh tak tega jua saat melihat putranya sekalut tadi.

Walaupun memang, Suzy belum bisa memaafkan dengan mudah akan apa yang telah dilakukan oleh putranya.

Sepanjang perjalanan, Wonwoo hanya diam didalam mobil. Mingyu tak sedikitpun melepaskan tautan tangan mereka berdua. Seolah sedang memberikan kekuatan satu sama lain lewat genggaman itu.

Akhirnya mobil berhenti disalah satu rumah bercat abu-abu. Sangat sederhana, namun Wonwoo bisa merasakan aura yang sangat hangat di lingkungan ini. Rumah dengan warna cat berbeda-beda berjejer rapi memanjakan mata.

Banyak orang yang menyapa ramah orang tua Mingyu. Wonwoo pun mengekor Mingyu yang berjalan didepannya. Memasuki rumah itu dalam keadaan hening.

"Elang, panasin air buat Ardanu mandi."

Wonwoo terkesiap kecil sesaat setelah Suzy bersuara. Ia ingin melayangkan penolakan atas perintah tersebut. Ia tak ingin merepotkan siapapun disini. Wonwoo cukup sadar diri bahwa ia hanya 'menumpang' di rumah ini.

"Nggak perlu Tante.. Eum Danu bisa mandi sama air biasa." Wonwoo bersuara dengan nada bicara setenang mungkin.

"Kamu lagi sakit. Biar anak Tante yang tanggung jawab."

Skakmat. Mingyu tertohok dengan perkataan sang ibu. Secara tidak langsung, Suzy sudah menyindirnya agar bersikap lebih bertanggung jawab sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Seulgi saat di kampus.

Mingyu pun membawa Wonwoo kedalam kamarnya, dan masih belum ada percakapan diantara keduanya.

Kemudian Mingyu keluar dari kamar untuk memanaskan air. Ia masih belum berani berbicara pada Wonwoo. Lelaki manis itu pasti masih syok karena kejadian siang tadi.

Wonwoo mengambil handuk yang Mingyu siapkan. Kaki jenjangnya melangkah keluar dan memilih untuk menunggu di depan kamar mandi. Ya, dirumah ini hanya ada dua kamar mandi. Satu dikamar orang tua Mingyu dan satu yang terletak di dekat dapur.

Wonwoo diam-diam meringis sakit. Perutnya masih terasa keram. Tanpa sadar tangannya terangkat untuk mengusap pelan baby bump-nya, memberikan sedikit relaksasi.

Namun Wonwoo lagi-lagi terkesiap kaget saat Suzy sudah berada didepannya sembari bertanya.

"Kenapa perutnya?"

"Eung gapapa, cuma sedikitㅡkenceng aja tadi." jawabnya jujur.

"Airnya udah siap. Nanti biar Elang yang masukin ke kamar mandi."

Dumb Litty » Meanie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang