Jangan lupa tambahin cerita ini ke library atau pun reading list kalian ya.
Enjoy!
______SUDAH REVISI
Suasana kampus pagi itu riuh berisik oleh pekikkan histeris para penghuninya ketika empat most wanted mereka melintasi lapangan utama yang letaknya tepat di tengah-tengah universitas. Suasana seperti sekarang sudah biasa bagi warga kampus yang tak bosan-bosan mengagumi para cowok populer itu. Terutama pada sosok Angkasa, pemilik fisik paling rupawan disini.
"Buset, Ang. Fans lo kenceng banget suaranya! Budeg lama-lama gue deket sama lo." ucap Bumi pada Angkasa sambil menutup kedua telinganya.
Angkasa hanya melirik sekilas lalu melempar pelan tas ransel miliknya ke salah satu kursi tribun. "Jauh-jauh lo!" Cowok itu menyahut dengan sangat sarkas.
"Woles lah! Baperan amat bapak."
Angkasa terlihat tak menghiraukan perkataan temannya itu dan tetap melanjutkan aktivitasnya mendribble bola basket kemudian memasukkannya kedalam ring dengan ekspresi marah. Entah apa yang sedang terjadi pada hidupnya hari ini, sampai yang terpancar tidak hanya amarah tapi juga aura-aura gelap lainnya.
Entah sudah berapa belas kali Angkasa memasukkan bola itu ke ring sampai tubuhnya mulai dibasahi oleh keringat. Hal yang malah menjadi tontonan favourite sejuta mahasiswi disana. Menambah susana yang tadinya sudah riuh menjadi semakin tidak karuan.
Ketiga temannya cukup heran dengan apa yang dilakukan Angkasa saat ini. Pasalnya, ini masih pagi dan cowok itu sudah berpeluh keringat. Bahkan saat ini kelas pertama saja belum dimulai. Dan lebih mengherankan lagi karena mereka semua merupakan mahasiswa tingkat akhir yang hanya fokus pada skripsi, tidak ada kelas yang mengharuskan mereka datang sepagi ini. Tapi tiba-tiba Angkasa meminta mereka untuk ke kampus sebelum jam delapan.
Gila!
Bodohnya mereka semua menuruti perintah itu.
"Udah, Ang. Lo lagi kenapa sih?" Tegur Mars menarik bahu Angkasa kepinggir tapi cowok itu melawan dengan keras.
"Diem brengsek!" Ucap Angkasa pelan tapi tajam lalu tetap melanjutkan aktivitasnya.
"Dia napa dah hari ini ngaco banget gila?" Heran Langit yang sedari tadi hanya diam.
"Biasalah, paling tengkar sama bokapnya." Sahut Bumi seolah tau.
"Sotoy bet lo anjir!" Tanggap Langit tak suka.
"Lah, emang ni anak masalahnya cuman itu kan dari dulu nggak pernah yang lain."
"Mungkin aja kali ini masalah perempuan." Ujar Mars tiba-tiba membuat Angkasa berhenti dari kegiatannya untuk memberikan tatapan maut pada cowok itu.
"JK" Mars mengangkat tangan membentuk kedua jarinya menjadi V
"Lo kalau ada masalah di kelarin lah, Sa. Jangan malah jadi badut disini."
Sontak saja ucapan Bumi Barusan menyulut emosi Angkasa. Tanpa aba-aba cowok itu langsung menghajar Bumi tanpa ampun. Seperti sedang melampiaskan amarahnya.
Mars dan Langit masih berusaha melerai dengan menarik tubuh Angkasa sekuat yang mereka bisa.
"Angkasa sadar woy! Dia Bumi sahabat lo!" Teriak Langit tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Подростковая литература//ON GOING\\ Angkasa yang sama sekali tidak ingin berurusan dengan makhluk ribet bernama perempuan mendadak dibuat ketar-ketir oleh kepindahan tunangannya yang berasal dari korea selatan dan akan menetap di Indonesia. Bahkan kabarnya, gadis itu akan...