ANGKASA 15

1.5K 62 0
                                    

Jangan lupa tambahin cerita ini ke library ataupun reading list kalian ya!

.

SUDAH REVISI





"Loh, ini sejak kapan ada koper disini?" Heran Anna saat membuka lemari bajunya di walk in closet. "Abang!" Teriak Anna dari dalam membuat Angkasa mau tak mau harus menyusul istrinya.

"Iya, kenapa, Ann?" Tanya Angkasa dengan suara serak dan tidak berdaya. Persis seperti orang yang tidak tidur semalaman.

Cowok itu berdiri tepat di samping Anna dengan tubuh lesu yang disandarkan pada lemari.

"Ini koper siapa dilemariku?" Anna menatap Angkasa seraya menunjuk sebuah koper cantik berukuran besar di rak lemarinya yang paling bawah. "Warnanya pink ngejreng lagi. Ngerusak pemandangan tau nggak? Bikin mataku sakit!" Omel Anna dengan cerewetnya.

Angkasa mengusap wajahnya pelan berusaha menghempas rasa ngantuk yang sejak tadi membelenggu dirinya. "Itu koper buat lo gue yang beliin. Malem ini kan kita mau ke Maldives." Terang Angkasa membuat wajah emosi Anna berubah bingung.

Dahi cewek itu mengkerut pertanda otaknya sedang bekerja. "Wait.. Nanti malem?" Tanya Anna tak percaya.

Angkasa mengangguk dengan mata terpejam. "Udah kan? Gue mau balik tidur lagi." Ujar Angkasa menatap Anna sebentar lalu memutar badan menuju pintu keluar.

Tapi dengan cepat Anna mencekal lengan kekarnya membuat langkah cowok itu terhenti. "Serius nanti malem?" Tanya Anna sekali lagi.

Angkasa menghela nafas berat lalu melebarkan mata. "Iya, my wife. Nanti malem kita flight ke Maldives gue udah beli tiketnya." Kata Angkasa berusaha sabar sesabar mungkin.

Karena melihat Anna yang hanya diam saja dengan cepat Angkasa bergerak keluar dari sana untuk kembali menuju ke kasurnya. Tidak peduli lagi dengan suara Anna yang memanggil namanya berkali-kali. Pokoknya saat ini Angkasa butuh tidur.

Tapi lagi-lagi ketenangannya di hancurkan oleh Anna karena kini gadis itu malah memegang-megang lengannya bahkan malah digumcang pelan membuat Angkasa mau tak mau harus membuka matanya, lagi.

Cowok itu duduk menyandar pada kepala ranjang sambil menatap Anna dengan kekuatan mata yang hanya memiliki daya lima persen. Kritis sekali.

"Apa lagi, Ann?"

"Kuliah ku gimana kalau kita pergi hari ini? Emang boleh gitu baru kemaren izin udah izin lagi?" Tanyanya. Lalu tiba-tiba matanya melotot membuat Angkasa sedikit terkejut. "Jangan bilang kalau kita kesana cuman dua atau tiga hari? Ah, nggak asik banget. Mau lama-lama tau baaang." Rengeknya manja sambil memukuli dada Angkasa.

Angkasa yang geram akhirnya menarik tubuh Anna ke pangkuannya lalu dia peluk erat-erat. Sama sekali tidak memberi akses kepada gadis itu untuk memberontak. Tapi karena Anna terus bergerak tak karuan lilitan handuk yang membungkus tubuhnya pun terlepas begitu saja menampakkan seluruh bagian terindahnya.

Bahkan saking indahnya membuat kedua mata Angkasa yang semula berat untuk dibuka menjadi tidak ingin tertutup. Rasa kantuk luar biasa yang sejak awal menguasai tubuhnya pun seketika sirnah entah kemana.

"Oh, shit!" Umpat Angkasa pelan dengan senyuman miring yang sangat menakutkan dimata Anna. "Lo sengaja mancing gue? You got it, Ann."

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang