ANGKASA 09

1.9K 72 2
                                    

Jangan lupa tambahin cerita ini ke library ataupun reading list kalian ya!

___

SUDAH REVISI

Anna melepas paksa tanga mungilnya dari genggaman Angkasa karena mulai terasa sakit. Entah apa yang ingin cowok itu lakukan tapi genggamannya terlalu kuat hingga membuat Anna mengaduh kesakitan.

"Sakit, Bang ampun." Cicit Anna saat genggaman mereke terlepas.

Angkasa tidak menanggapi ucapan Anna sama sekali, dia malah membuka pintu mobilnya lalu mendorong paksa gadis itu untuk masuk dan di susul oleh dia di kursi kemudi. Kemudian tanpa aba-aba dia langsung menancap gas keluar dari basement kampus.

Tapi kali ini Angkasa memgemudikan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata membuat Anna gemetar takut. Apalagi saat dia melihat wajah Angkasa yang begitu menakutkan bak seorang iblis yang ingin memangsa manusia. Nafas cowok itu juga memburu terlihat dari dadanya yang naik turun tidak karuan.

Anna yakin sekali kalau Angkasa sedang berusaha menahan amarah yang bergejolak hebat. Bahkan sepasang mata itu berapi-api. Tapi Anna tidak bisa apa-apa selain mulai memejamkan mata sambil meremas kuat safety belt ditangannya.

Sampai tiba-tiba Angkasa menginjak rem secara mendadak menimbulkan benturan keras di kepala Anna, tapi untungnya dengan cepat Angkasa menahan tubuh mungil gadis itu dengan satu tangan.

Anna membuka mata dan hal pertama yang dia lihat adalah Angkasa yang tiba-tiba memukul stir dengan brutal lalu keluar begitu saja dari dalam mobil meninggalkan Anna yang masih belum selesai dengan shock nya. Anna yakin kalau Angkasa tadi hampir saja menabrak pengendara lain, terihat dari pandangannya jika Angkasa memberikan beberapa lembar uang seratus ribu kepada pengendara lain.

Tapi entah mengapa tiba-tiba Angkasa memberi bogeman keras pada bapak-bapak tersebut membuat Anna memekik kaget. Dan tak menunggu lama gadis itu beranjak keluar mendekati Angkasa lalu menarik tubuh cowok itu agar menjauh sebelum semakin kesetanan.

Tapi karena tubuh Anna yang mungil tidak mampu untuk membuat Angkasa bergerak. Justru cowok itu semakin brutal menghajar orang di depannya sampai Anna dibuat bergidik ngeri. Anna tahu kalau Angkasa terus dibiarkan seperti itu bisa-bisa dia membunuh orang. Anna mengedarkan pandangan ke sekitar banyak kendaraan lain berlalu lalang tapi tidak satupun dari mereka yang peduli.

Mau tidak mau meskipun dengan kebranian yang hanya setebal tissue akhirnya Anna maju kedepan Angkasa dan memeluk kedua tangan besar cowok itu.

Meski awalnya berontak tapi akhirnya Angkasa menurut. Cowok itu diam dengan deru nafas yang memburu. Lalu tiba-tiba Anna merasa salah satu pundaknya terasa berat bersamaan dengan hangat nafas Angkasa yang menggelitik kupingnya. Angkasa menumpukan kepala di bahu Anna cukup lama sampai Anna sendiri yang melepaskan dekapnya saat dirasa nafas Angkasa sudah mulai normal.

Anna menatap Angkasa tanpa ingin berkata apapun, begitupun sebaliknya. Sampai Angkasa menarik tubuh Anna untuk di peluk seerat mungkin dan pelan-pelan Anna balas pelukkan itu. Pelukkan pertama untuknya yang diberikan oleh Angkasa. Pelukkan yang seketika memberi Anna perasaan aman, nyaman dan tenang. Pelukkan yang rasanya seperti rumah.

***

Kedua mata Angkasa berbinar terang ketika menangkap sosok wanita cantik berbalut crop top hitam dan celana jeans snow blue berjalan mendekat ke arahnya. Angkasa ikut melebarkan senyum ketika cewek tersebut melepas kacamata hitam yang sejak tadi bertengger apik di wajahnya. Begitu jarak diantara mereka terkikis, Angkasa langsung memeluk perempuan cantik berambut hitam itu yang tak lain merupakan adik kembarnya.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang