ANGKASA 17

1.4K 57 0
                                    

Jangan lupa tambahin cerita ini ke library ataupun reading list kalian ya!

.

SUDAH REVISI




Sehabis ashar Anna keluar dari kampus karena kelasnya sudah habis di sore ini. Wajah gadis itu murung sepanjang langkahnya menuju basement universitas. Anna berjalan beriringan dengan Sasha karena katanya suami Sasha juga sudah menunggunya disana.

"Jangan sedih terus, Ann. Nanti makin cantik." Goda Sasha sambil terkikik dan mencolek jemari Anna sekilas.

Anna tersenyum kecil. "Bisa banget mujinya."

"Diajakkin bulan madu tuh harusnya seneng, Ann, bukan malah murung kaya gini."

Anna memberenggut kesal. "Tadinya juga gue seneng, Sha. Banget malah! Gara-gara masalah yang tadi jadi mood gue ancur total. Bete banget." Ujarnya.

"Sabar, Ann. Lama-lama juga cair pasti itu es batu." Kata Sasha merangkul bahu Anna sekilas.

Tepat saat keduanya sampai di basement muncul lah kedua cowok jangkung yang kini berjalan menuju mereka.

"Eh, Mars?" Heran Angkasa ketika mereka berempat berkumpul disuatu titik. "Ngapain lo ke kampus?" tanya nya dengan kening mengkerut.

Anna pun ikut menatap heran kepada Sasha yang kini terang-terangan mencium punggunng tangan Mars layaknya seorang anak kepada ayahnya.

Jangan bilang kalau...

Mars menunjuk Sasha dengan telunjuknya "Jemput istri."

Tuh kannn!

Angkasa melotot kaget mendengar jawaban Mars yang kelewat santai itu. Mata elangnya menatap penuh tanya kepada seorang perempuan berhijab yang sejak tadi berdiri disamping Anna. Tapi gadis berhijab itu hanya melempar senyum kearahnya tanpa memberi jawaban apapun.

"Ini Sasha, istri gue." Kata Mars yang paham akan kebingungan Angkasa.

Angkasa meninju pelan bahu Mars membuat cowok itu terguncang sedikit kebelakang. "Lo kapan nikahnya bangsat?" Tanya Angkasa tak percaya.

Mars menghela nafas berat. "Udah hampir satu tahun tapi backstreet karena Sasha waktu itu masih SMA."

Angkasa menghirup nafas dalam-dalam dan dihempaskan kasar kemudian menatap Mars dan Sasha secara bergantian. "Selamat buat kalian berdua. Ntar kado dari gue menyusul." Ucapnya dengan wajah seperti marah dan kesal.

"Sori, Ang. Gue rencananya juga udah mau ngasih tau kalian semua soal ini ternyata malah lo tau duluan."

Angkasa mendekati Mars lalu merangkul bahu cowok itu sambil membisikkan sesuatu.

"Take care, Mars." Kata Angkasa sesaat selesai berbisik.

Anna dan Sasha sampai dibuat penasaran apa sih yang sebenarnya dibisikkan oleh Angkasa kepada Mars hingga membuat wajah Mars seketika berubah pucat seperti orang ketakutan.

"Ayo, Ann, kita pulang." Ajak Angkasa ambil menggamit tangan kanan Anna.

Anna mengangguk tanpa suara kemudian menoleh kepada Sasha disampingnya. "Gue duluan, Sha."

***



Sepanjang perjalanan menuju apartement Anna hanya diam menatap jalanan dari kaca jendela mobil disampingnya dengan sorot mata sendu, serta pikiran yang berkelana jauh menuju alam bawah sadar sampai dia tenggelam. Sampai lembut suara Angkasa yang sudah memanggil namanya berkali-kali tidak mampu membawanya keluar dari lamunan.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang