Jangan lupa tambahin cerita ini ke library ataupun reading list kalian ya!
.
SUDAH REVISI
Saat perjalanan menuju kampus pagi ini baik Anna maupun Angkasa tidak ada yang mau membuka suara. Anna yang sebisa mungkin menghindari tatap dengan suaminya dan Angkasa yang hanya diam dengan wajah dinginnya. Tidak ada yang tahu jika isi kepalanya dipenuhi dengan dengan tanda tanya.
"Aku masuk kelas dulu." Pamit Anna lalu mencium punggu tangan Angkasa.
Tapi saat akan melepas tautan tangan mereka, Angkasa menahannya membuat kedua mata mereka bertemu dan saling menatap penuh arti.
"Kenapa?" Lembut Angkasa mengusap lembut punggung tangan istrinya.
Anna menggeleng pelan. "Aku cuman.."
"Belum siap soal yang tadi?" Tebak Angkasa membuat wajah Anna berubah mendung.
Angkasa menarik tubuh Anna untuk dia peluk beberapa saat lalu melepasnya lagi. "Gue minta maaf kalau hal itu udah buat lo takut." Lembutnya sambil mengenggam kedua tangan mungil Anna.
"Gue kira tadi lo emang udah siap, Ann. Gue fikir lo sengaja mancing gue tadi pake handuk tipis terus__"
"Enough, please.." potong Anna memohon yang diangukki oleh Angkasa.
"Fine. I'm Sorry." Kata Angkasa menatap Anna lamat-lamat. "Tapi lo nggak harus menghindar dari gue kan, Ann?"
Anna menunduk dengan buliran bening mengalir di pipinya membuat hati Angkasa mencelos. Cowok itu mengangkat tubuh Anna dengan mudah untuk dia dudukkan diatas pangkuannya. Agar Anna pun bisa leluasa menangis dalam dekapannya. Karena Angkasa tahu, kalau Anna selalu butuh pelukkan saat menangis dan sebisa mungkin harus dia yang memeluk Istrinya. Hanya dia. Jangan sampai orang lain menggantikan perannya sebagai suami untuk Anna.
"Sebenernya aku nggak mau berdosa karena nggak kasih Abang hak atas aku sebagai suami. Tapi disisi lain aku nggak mau kita ngelakuinn itu kalau tanpa didasari oleh cinta." Ungkap Anna diiringi isakkan kecil.
Angkasa dengan sabar mengusap punggung Anna berusaha memberikan gadis itu ketenangan.
Anna mendongak menatap wajah rupawan Angkasa dari atas. "Kan selama ini cuman aku yang cinta sama Abang. Tapi abang ngg__ hmpph"
Ucapan Anna terputus karena Angkasa dengan tiba-tiba memberikan ciuman lembut pada bibirnya.
"Gue nggak mau denger lo ngomong yang nggak-nggak, Ann." Kata Angkasa selepas ciuman singkat mereka. Cowok itu menghapus jejak-jejak air mata di wajah cantik Anna.
Tapi Anna menepis tangan cowok itu pelan. "Oh ya?" Tanyanya menantang.
"Ann" Mohon Angkasa dengan tatapan bersalah.
Anna tidak goyah. Dia menatap dalam-dalam sepasang mata elang Angkasa. "I love you.." Kata Anna dengan mata berkaca-kaca.
Angkasa dengan cepat menghapus air mata Anna yang baru menetes.
"Too." balas Angkasa yang terlihat berat sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fiction//ON GOING\\ Angkasa yang sama sekali tidak ingin berurusan dengan makhluk ribet bernama perempuan mendadak dibuat ketar-ketir oleh kepindahan tunangannya yang berasal dari korea selatan dan akan menetap di Indonesia. Bahkan kabarnya, gadis itu akan...