ANGKASA 11

1.7K 71 0
                                    

Jangan lupa tambahin cerita ini library ataupun reading list kalian ya!

.

SUDAH REVISI











Hari ini tepatnya pada 11 november Angkasa dan Anna akan melangsungkan pernikahan. Acaranya di laksanakan di salah satu hotel paling elite di ibukota. Tak tanggung-tanggung, Galaksi Wann Adijaya selaku orang tua Angkasa menyewa hotel ini untuk 3 hari kedepan. Wann benar-benar membuat pernikahan Angkasa menjadi sebuah pesta yang sangat amat mewah dengan ratusan tamu undangan dari semua kalangan usia. Bahkan hampir seluruh teman kampus Angkasa mendapatkan undangan untuk acara ini.

Angkasa pun terkejut begitu melihat fakta di lapangan yang menyajikan berjuta kemegahan dengan ratusan kursi dan meja tersusun rapi melingkari sebuah meja panjang yang akan menjadi tempatnya untuk mengucap janji sakral pernikahan. Melihat jumlah tamu yang terus bertambah banyak membuat Angkasa semakin dilanda rasa nerveos. Bahkan candaan yang di lontarkan oleh Bumi sejak tadi tak sedikitpun mampu untuk mengurangi perasaan gugup itu.

"Santai, man! Ini hanya akan berlangsung beberapa menit doang." kata Mars mengusap bahu Angkasa.

"Kalem lah, Ang. Groginya buat ntar malem aja." Goda Bumi yang dibalas tatapan tajam oleh Angkasa.

"Eh, tapi calon istri lo dimana ya? Gue nggak ada liat dari tadi." Tanya Langit kepada Angkasa.

"Ada masih di kamar." Jawab Angkasa seadanya.

Langit hanya membulatkan mulutnya sambil mengangguk-angukkan kepala. Tidak ingin bertanya lebih banyak karena ternyata acara ijab qobulnya akan segera dimulai. Terlihat dari mendekatnya kedua orang tua Angkasa bersama dengan wali hakim, penghulu dan beberapa saksi lainnya ke meja akad. Bahkan Bumi yang masih ingin berceloteh pun seketika bungkam.

Setelah mengucap istighfar dan mukadimah lainnya, akhirnya saat yang sejak tadi ditunggu-tunggu pun terjadi. Saat dimana Angkasa mengucapkan janji suci kepada Tuhan di hadapan seluruh keluarga dan teman-temannya untuk menikahi Anna. Gadis cantik pilihan orang tuanya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Annastasya Shauqeen Flaviana Abraham binti Deon smith Abraham dengan maharnya uang tunai senilai satu milyar rupiah di bayar tunai."

Angkasa menghembuskan nafas lega dengan mata berkaca-kaca dan bibir yang berulang kali mengucapkan kalimat syukur begitu kata sah terdengar lantang di telinganya.

Angkasa sekarang sudah resmi menjadi seorang suami yang memiliki tanggung jawab besar atas istri dan anak keturunannya nanti. Dia bukan lagi Angkasa yang bisa seenaknya dalam bersikap dan bertindak. Dia adalah imam dan pemimpin bagi Anna. Dia adalah pelindung yang akan selalu memberi gadis itu rasa aman.

Angkasa memeluk Nabila dan Wann secara bergantin dengan perasaan yang tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.

"Jadilah suami yang terbaik untuk Anna, Bang. Papi akan selalu support kamu."

Angkasa menganggukki perkataan Wann.

"Anak Mami udah jadi suami orang aja. Sana jemput istri Abang ke kamar." Perintah Nabila yang dianggukki oleh Angkasa.

Angkasa pun melangkah pelan menuju lift yang akan membawanya ke lantai 47. Sepanjang perjalanan menemui Anna, Angkasa dihujani berbagai perasaan yang baru dia rasakan hari ini. Lega, bahagia, gugup, terharu seolah menyatu dalam dadanya. Membuat hatinya membuncah hebat. Bahkan untuk membuka pintu kamar istrinya pun Angkasa gemetar. Tapi meski begitu dia tetap berhasil membukanya.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang