ANGKASA 18

1.4K 57 0
                                    

Jangan lupa tambahin cerita ini ke library ataupun reading list kalian ya!

.




SUDAH REVISI








Saat ini matahari sudah terbenam sepenuhnya sehingga hari menjadi gelap. Bahkan cahaya bintang pun tidak terlihat karena sinarnya tertutup oleh gumpalan awan gelap yang sebentar lagi akan menumpahkan airnya ke bumi. Berbeda dengan Angkasa yang malam ini terlihat sangat bercahaya, apalagi di matanya.

Dengan stelan casual berwarna hitam senada yang melekat pas di tubuh proporsionalnya Angkasa berdiri di dekat kaca menatap rintik hujan yang perlahan mulain turun membasahi kota. Angkasa bersandar pada jendela kaca dengan segelas wine di genggaman tangan kanannya.

Dikamar bercahaya temaram itu Angkasa berdiri sendirian, menunggu Anna sadar dari tidurnya yang sudah berlangsung sejak tiga jam lalu.

Angkasa melirik jam tangan limited editon yang melingkar apik di pergelangan tangan kirinya kemudian beralih menatap Anna diatas ranjang, dan ternyata gadis itu masih terlelap dengan damainya membuat Angkasa tersenyum kecil.

Tangan besar Angkasa merogoh saku celana mengambil HP miliknya yang akan dia gunakan untuk menghubungi nomor seseorang.

"On the way!" Ujarnya singkat sekali lalu memutuskan sambungan telepon begitu saja.

Angkasa berjalan mendekati ranjang menaruh minumannya diatas nakas lalu duduk dipinggir ranjang dekat Anna. Tangannya terjulur untuk membelai wajah cantik Anna, kemudian dia kecup. Awalnya cuman sekali tapi beberapa saat kemudian Angkasa malah menghujani wajah Anna dengan kecupannya diseluruh sisi. Kerusuhan yang membuat tidur Anna terusik.

"Abang ih." Lenguh Anna serak sambil menutup wajahnya dengan selimut menghindari kecupan rusuh Angkasa.

Angkasa terkekeh kecil sambil mengusap kulit lengan Anna. "Jadi ke Maldives nggak?"

Gotcha!

Anna langsung berubah posisi dari tidur menjadi duduk. Sepasang matanya seketika terbuka lebar membuat Angkasa keheranan.

"Kok nggak bangunin sih, Bang? Terus gimana? Kita take off jam berapa? Udah telat belum?" Anna bertanya tak henti dengan raut wajah panik kemudian melompat begitu saja dari ranjang.

"Aduh aku belum apa-apa loh gimana dong? Barang-barangku gimana? Beneran udah abang packing kan?" Anna terus melontarkan pertanyaan sampai dia masuk ke walk in closet disusul dengan Angkasa tentu saja.

"Loh? Dimanasih? Skincare aku dimana semua?" Tanya Anna kaget karena melihat isi salah satu slot lemarinya kosong.

Angkasa memegang kedua bahu Anna dengan wajah super tenang. "Semua udah siap, Ann. Tinggal nunggu kamu bangun aja tadi."

"Serius?" Tanya Anna tak percaya yang dibalas anggukkan cepat oleh Angkasa.

"Udah ayo kita jalan sekarang." Angkasa menggamit tangan mungil Anna tapi langkahnya tertahan.

"Aku masa ke airport pake baju begini." Ujar Anna sambil mengangkat pinggiran dress tidurnya sedikit.

Angkasa melepaskan jaket bomber dari tubuhnya kemudian dia pakaikan kepada Anna. Ya, dia juga tidak rela kalau ada orang lain yang melihat istrinya memakai dress tidur seminim ini. Cukup dia seorang saja.

"Nggak bakal ada yang bisa liat kamu se seksi ini selain suami kamu sendiri." Kata Angkasa lalu menarik pelan tangan gadis itu agar mengikuti langkahnya.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang