Jangan lupa tambahin cerita ini ke library ataupun reading list kalian ya!
.
SUDAH REVISI
Mungkin karena terlalu lelah kemarin Anna dan Angkasa pun melewatkan makan malam. Sampai tiba-tiba di jam tiga subuh Anna terbangun sebab perutnya terasa lapar sekali. Anna menoleh ke samping dan melihat kalau Angkasa masih tertidur pulas dengan wajah polos seperti bayi membuat Anna tak tega untuk membangunkannya.
Jadi Anna memutuskan untuk turun dari tempat tidur dengan gerak yang super lembut dan pelan sekali. Sebisa mungkin dia tidak ingin mengusik tidur Angkasa. Tapi begitu dia berhasil menginjakkan kaki di lantai justru terdengar Angkasa memanggil namanya dengan suara serak khas bangun tidur.
Anna memutar balik badannya menghadap ranjang dan terlihat disana Angkasa sudah duduk menyender di kepala ranjang dengan sepasang mata terbuka lebar.
"Kok udah bangun?"
Anna menghela nafas lalu ikut duduk diatas kasur mengikuti postur Angkasa. "Kebangun. Laper."
Bukannya menjawab Angkasa justru membuang muka kesamping membuat Anna cemberut. Bahkan tanpa mengatakan apapun Angkasa pergi begitu saja menuju kamar mandi meninggalkan Anna yang masih duduk diam dalam keadaan perut kosong.
Sudah lebih dari lima menit Angkasa di dalam kamar mandi tapi tak kunjung keluar. Anna yang sudah tidak kuat menahan lapar akhirnya memutuskan untuk turun ke lobi mencari makanan yang mungkin masih tersisa banyak disana.
Tapi baru saja dia ingin menutup pintu kamarnya tiba-tiba seorang housekeeping hotel mencegah jalannya dengan sebuah troli yang diatasnya tertata dua porsi steak, sepiring sushi dan tiga macam puding juga dua botol air mineral. Lengkap dengan tissue dan alat makan lainnya.
"Permisi, Nyonya. Ini makanannya."
Anna mengkerutkan dahi samar. Siapa yang memesan? Jangan-jangan ini adalah kiriman dari orang jahat yang ingin membuat dia atau Angkasa celaka. Makanan ini bisa jadi sudah di bubuhi dengan racun.
"Maaf, Mbak. Tapi saya belum ada pesen ap__"
"Thank's." Angkasa tiba-tiba muncul dari dalam dan menerima troli itu.
Oh jadi ternyata suaminya sendiri yang pesan. Anna jadi merasa bersalah karena tadi sempat berfikir kalau Angkasa tidak perhatian dengan dia.
Anna nyengir menatap Angkasa. "Kirain tadi kiriman dari orang jahat." Ujar Anna lalu mengikuti Angkasa untuk berjalan masuk kembali kedalam kamar.
Angkasa tidak menanggapi kalimat Anna sedikitpun. Cowok itu terus bergerak menaruh seluruh hidangan yang ada diatas troli tersebut ke atas meja kecil di dekat jendela kamar. Kemudian menarik lembut tubuh Anna untuk dia dudukkan diatas kursi berhadapan dengannya. Lalu dia mengambil tissue untuk mengelap semua alat makan mereka mulai dari sumpit, sendok, garpu dan pisau. Dan terakhir dia menuangkan air mineral dari botol kaca kedalam dua gelas panjang untuknya dan istrinya.
Dan semua aktivitas yang sejak tadi dilakukan oleh Angkasa tak sedikitpun terlepas dari perhatian Anna. Termasuk saat ini, saat Angkasa menukar piring steak milik Anna dengan piring steak miliknya yang baru saja dia potong-potong.
"Ayo makan." Kata Angkasa singkat yang dibalas angukkan patuh Anna.
Anna memakan sushi lebih dulu, lalu setelah itu barulah dia beralih kepada steak yang sudah Angkasa potong-potongkan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fiction//ON GOING\\ Angkasa yang sama sekali tidak ingin berurusan dengan makhluk ribet bernama perempuan mendadak dibuat ketar-ketir oleh kepindahan tunangannya yang berasal dari korea selatan dan akan menetap di Indonesia. Bahkan kabarnya, gadis itu akan...