Jangan lupa tambahin cerita ini ke library atau pun reading list kalian ya.
Enjoy!
____<<< SUDAH REVISI >>>
"Masya Allah, Anna. Mami sampai pangling loh, kamu cantik bangeeet." Puji Nabila begitu Anna sampai di hadapannya.
"Thank you, Tan. Tante juga semakin cantik banget loh, nggak cocok jadi Maminya Abang, malah lebih pantes jadi kakanya."
Nabila terkekeh mendengar hal itu kemudian ia amemeluk Anna cukup lama. Menyampaikan perasaan rindunya terhadap gadis cantik yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri sejak dulu.
Setelah berpelukkan dengan Nabila, Anna beralih mencium punggung tangan Wann. Papi Angkasa sekaligus calon Papa mertuanya.
"Lee Anna? Anna Lee atau Anastasya? Saya panggil kamu apa nih?" Wann bertanya membuat gadis bernama Anna itu jadi bingung.
"Senyamannya Om aja deh" Jawab Anna sekenanya sembari terkekeh kecil.
"Kalau saya panggil menantu bagaimana? Apakah boleh?" Canda Wann lagi membuat Angkasa melirik Papinya tajam. Tapi yang dilirik malah pura-pura tidak ter-notice.
Anna yang tidak tahu harus memberikan tanggapan seperti apa akhirnya cuma mengangguk canggung sembari menundukkan kepala. Perasaan canggung, malu dan juga takut mendominasi gadis itu.
Sedangkan Nabila terkekeh kecil ditempatnya, begitu juga dengan Wann. Reaksi yang semakin membuat Angkasa ingin marah. Dan raut wajah tidak suka Angkasa langsung terbaca oleh Anna.
"Maaf maaf." Ucap Anna.
Gadis itu merasa sangat tidak enak saat melihat ekspresi marah Angkasa yang sepertinya ditujukan untuknya. Meski wajah cowok itu tertutup masker tapi tatapan sinis itu sangat bisa Anna baca.
"Kenapa minta maaf cantik? Kamu nggak salah apa-apa." Ujar Nabila seraya mengusap rambut Anna pelan.
"Um iya, Tante. Anna cuman ngerasa nggak enak aja. Maafin Anna ya harus jadi beban Om sama Tante. "
Anna berkata sambil menunduk sedih. Meski air matanya tidak keluar tapi sorot matanya terlihat begitu sendu. Sampai Angkasa pun memalingkan wajah tidak ingin menatap gadis itu.
Sejujurnya, Angkasa juga ikut merasa iba terhadap tunangannya itu. Dirinya paham jika hal-hal yang terjadi di dalam hidup Anna bukanlah keinginan gadis itu, semua hal-hal menyakitkan yang menimpa Anna adalah takdir Illahi. Tapi, meski begitu dirinya benar-benar tidak bisa menerima Anna masuk ke dunianya.
Tapi sialnya, gadis itu bahkan sudah berstatus sebagai calon istrinya sekarang. Kenyataan yang begitu Angkasa benci!
"Abang, itu Ana mau salim tangannya kasih dong!"
Angkasa sedikit tersentak mendengar ucapan Maminya. Dia sedang asik melamun sejak tadi hingga tak menyadari jika Anna berada sangat dekat dengannya.
Meski dengan ragu-ragu tapi Angkasa tetap memberikan tangan kanannya kepada Anna. Dan Angkasa dibuat terkejut lagi ketika punggung tangannya bersentuhan langsung dengan bibir Anna.
"Fuck! Nih cewek modusin gue." Sarkas Angkasa dalam hati.
Entah apa yang Anna rencanakan tapi Angkasa segera menarik tangannya dengan kasar seolah-olah dia alergi jika Anna menyentuhnya. Cowok itu bahkan sampai mendapat teguran dari Sang Papi, hal menyebalkan yang membuat Angkasa semakin tidak menyukai kehadiran Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA
Teen Fiction//ON GOING\\ Angkasa yang sama sekali tidak ingin berurusan dengan makhluk ribet bernama perempuan mendadak dibuat ketar-ketir oleh kepindahan tunangannya yang berasal dari korea selatan dan akan menetap di Indonesia. Bahkan kabarnya, gadis itu akan...