17. Pemangsa dan ceritanya

474 50 12
                                    

💠💠💠💠

Keesokan harinya Jeta lagi lagi memilih untuk menikmati waktu istirahatnya di perpustakaan.

Ia menikmati kesendiriannya dengan earphone di telinga dan buku yang masih menetap di halaman yang sama.

Suara kursi di sebelahnya terdengar, Jeta tak peduli dan terus melanjutkan kesibukannya.

Plug

Earphone Jeta ditarik, "apa yang lagi lo dengerin Jeta?" bisik orang itu

Dengan penuh penasaran orang yang menarik earphone Jeta pun menggunakan earphone itu.

Jeta menoleh dan mendengus tak suka.

"Lo belajar dengan cara mendengarkan?" tanya orang itu dengan rasa penasaran yang tinggi

Jeta menatap malas orang itu, dengan tarikan paksa Jeta mengambil kembali earphonenya.

"Wow," kaget orang itu

Stttt, para pengunjung perpustakaan yang lain mendesis.

Jeta merapihkan alat tulisnya, "mau kemana?" tanya orang itu

Jeta tak menjawab, ia memilih bangkit berdiri dan pergi meninggalkan orang itu. 

Orang itu tersenyum senang, ia ikut bangkit dan mengejar Jeta. 

"Lo gak ke kantin?" tanya orang itu setelah menyamakan langkah kakinya dengan Jeta

Jeta tak merespon ia memilih berjalan terus tanpa menengok. 

"Lo jenius juga yah, buku lo hanya dijadiin pedoman bab dan sub bab materi. Isinya lo pelajari dari online," ujar orang itu

"Emangnya kalau belajar hanya dengan mendengarkan itu bisa buat lu paham?" tanya orang itu

Jeta tak merespon, terus berjalan tanpa peduli.  Ia menganggap tengah berjalan di lorong gelap yang kumuh dan ujungnya belum terlihat.

Orang itu semakin berceloteh panjang lebar, berusaha membuka sebuah komunikasi dua arah. Membuat Jeta sedikit muak.

Jeta menghentikan langkahnya, orang itupun ikut berhenti.

Orang itu bergeser ke hadapan Jeta, lagi-lagi menunjukkan eyesmile miliknya.

Jeta menarik nafas dalam dan mencabut earphonenya.

"Apa?" tanya Jeta kesal

"Dino," ujarnya sembari menjulurkan tangannya

"Hm," gumam Jeta

"Dino Erlangga, 12 IPS 3." orang itu berujar dengan smriknya

"Oh." Jeta merespon dengan datar

"Gak ada yang pengen lo tanyakan Jeta?" ujar Dino seraya memiringkan kepalanya dan mengedipkan matanya

Jeta tak merespon, ia kembali memakai earphonenya.

Dino terkekeh lucu, tepat saat Jeta hendak melangkah Dino sengaja bergeser untuk membuat Jeta kesal.

Jeta lagi lagi membuka earphonenya dengan kesal.

"Dengar pemangsa, gue bantuin lo karna pemimpin. Gue udah berusaha untuk gak penasaran dengan segala urusan kalian, jadi biarin gue ngabisin permainan gue dengan tenang tanpa gangguan lo dan para antek antek lo. Ataupun kumpulan penjelajah, paham?!" Jeta berseru

Dih-, (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang