Sorry for typo and happy reading 🍃😘
~
~
~Jungkook hanya bisa menyunggingkan senyumnya saat kepala sekolah memberinya ucapan selamat dan juga sebuah piagam penghargaan karena telah mengharumkan nama sekolah.
Setelah puas memberikan ucapan, Jungkook pun di perbolehkan keluar dari ruangan kepala sekolah. Jungkook menghela nafas lega. Ia pun berjalan menuju kelasnya.
" Mingyu-ya.. kau mau apa dengan tali itu??" Tanya Lisa merasa ada yang tidak beres dengan tingkah Mingyu dan juga Bambam.
Bayangkan saja, untuk apa mereka berjongkok di balik pintu keluar sambil memegang tali. Sementara hanya Jungkook saja yang berada di luar. Bukankah, tidak heran jika Lisa merasa curiga? Tidak mungkin mereka menjahili guru kan?
" Jungkook berjalan kesini.." ujar salah seorang siswa, membuat Mingyu dan Bambam bersiap di posisinya.
Tap...
Tap...
Tap...
" Jungkook aw..."
Brruugghhh....
" Hahahhahaahh..." Tawa semua murid satu kelas begitu menggema saat melihat Jungkook tersandung tali lalu terjatuh dengan kerasnya.
" Awshh.. sial.." ia mendesis, perlahan ia pun bangkit sambil sedikit meringis. Sepertinya tangan kanannya terkilir karena menahan beban tubuhnya. Lisa membantunya berjalan menuju bangkunya.
" Lisa-ya, kursi dan mejaku tidak ada.."
Lisa terdiam, kenapa ia baru sadar kalau kursi dan meja di sampingnya tidak ada.
" Jungkook-ah mianhe, aku benar-benar tidak tahu.."
" Cari apa Jeon? Tempatmu??" Tanya Mingyu
" Mereka ada di depan toilet, bukankah kau pantas belajar disana? Hahahha.."
Mereka kembali tertawa.
" Kalian tidak pantas mengejek Jungkook seperti itu! Kepala sekolah saja membanggakannya!!" Bentak Lisa
" Ya Lalisa, kau saja yang bodoh, apa kau percaya dia menang olimpiade secara murni? Orangtuanya kaya, bisa saja dia membayar panitia dan.."
Bugh...
Semua terdiam, orang yang baru saja berbicara kini tersungkur ke belakang akibat pukulan Jungkook yang tak main-main.
" Aku tidak pernah curang!! Dan juga jangan pernah menuduh orangtuaku seperti itu!!" Sentaknya kemudian pergi.
Lisa yang melihat kepergian Jungkook pun segera menyusulnya.
Jungkook terlihat sangat marah, wajahnya total merah akibat menahan amarahnya yang mungkin akan meledak lebih dari itu.
Tau apa mereka soal hidupnya? Curang? Membayar panitia? Hey!! Mereka tidak mengerti bagaimana Jungkook yang harus menguras tenaga demi menjadi seorang anak yang jenius. Setiap hari ia belajar tanpa lelah. Bahkan ia tak pernah memiliki waktu yang cukup untuk belajar meski seharian penuh ia telah menggunakan waktunya untuk belajar dan belajar. Jangankan bermain, waktu tidur yang ia miliki pun hanya sebentar.
" Jungkook-ah.." ucap Lisa saat keduanya kini sudah berada di atap.
" Apa kehadiranku adalah sebuah kesalahan? Kenapa semua orang tidak menyukaiku.."
" Tidak semua.. aku.. tidak begitu, aku menyukaimu.. Jaemin juga, buktinya kami senang berteman denganmu.."
Jungkook terdiam, entahlah pikirannya sangat kacau hari ini...
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT✔
FanfictionDefinisi bahagia itu, bukan berapa banyak kita memiliki kekayaan atau seberapa lengkap keluarga kita, atau seberapa banyak jumlah teman yang kita miliki... Bagiku, bahagia itu sederhana. Aku hanya ingin bebas... Jjk