Sorry for typo and happy reading 🍃😘
~
~
~Siang itu terlihat sangat cerah dengan udara yang sejuk. Angin yang berhembus tidak terlalu kencang tapi mampu menerbangkan rambut Lisa yang saat itu sengaja di gerai. Ia menatap sendu ke arah gundukan tanah yang masih basah. Bahunya masih naik turun akibat tangisnya yang sulit reda.
Sahabatnya telah pergi. Pergi yang sangat jauh dan takkan pernah kembali. Lisa melihat orang-orang sekitarnya. Ada Minho, Minjung, Jin, Yoongi, Hoseok dan Jimin, juga dokter Park. Mereka semua memasang wajah sendu terutama Minjung.
Jimin melihat Lisa yang begitu rapuh pun mendekatinya lalu mengusap punggung kecil gadis tersebut.
" Berhentilah menangis, kau tidak mau melihat sahabatmu sedih di dalam sana kan??"
Lisa tak menjawabnya. Ia hanya melihat pada orang-orang yang mulai meninggalkan tempat tersebut.
" Kau mau menginap huh?" Tanya Jimin sedikit ketus
" Tidak, tentu saja tidak.." jawab Lisa lirih
" Bagus, kalau begitu ayo pulang.." akhirnya Lisa mengikuti Jimin untuk pulang.
---
Seorang gadis tengah duduk melamun di dekat sebuah ranjang pesakitan. Ia tak sadar jika seseorang yang sedang di tunggunya mulai menggerakan salah satu tangannya. Dan tak lama mata yang telah terpejam cukup lama itu kini terbuka secara perlahan.
Gadis itu melihatnya, ia tampak panik hingga lupa untuk menekan tombol darurat, ia justru berlari keluar untuk mencari dokter.
" Jennie-ya apa yang terjadi??" Tanya Minjung yang baru saja tiba disana bersama Yoongi.
" T..taehyung, dia sadar nyonya.."
Minjung membulatkan matanya. Ia tak peduli jika dokter sedang memeriksa putranya. Ia menerobos masuk untuk melihat sulungnya.
" Taehyungie..." Panggil Minjung lirih membuat Taehyung, dokter dan suster menoleh ke arahnya.
" Eom..ma.."
Minjung menangis haru, setelah 2 hari ia menunggu Taehyung sadar pasca operasi, akhirnya ia pun membuka matanya. Minjung masih setia menunggu dokter selesai memeriksa.
Dokter itu melepas stetoskopnya dan menggantungkannya di leher. Ia berbalik dan tersenyum ramah pada Minjung.
" Keadaan Taehyung sudah stabil, jika tuan Jeon sudah kembali tolong untuk segera menemui saya karena ada beberapa hal yang harus saya sampaikan.." ucap dokter Choi
" Ne, kamsahamida euisanim.."
Dokter Choi beserta suster pun pamit. Tinggallah Taehyung dan Minjung.
" Gomawo.." bisik Minjung
Taehyung tersenyum " untuk apa??" Tanyanya pelan
" Karena sudah berjuang sampai sejauh ini.. maafkan eomma dan appa yang tak ada di sampingmu saat kau bangun.."
" Gwenchana, ada Jennie yang terus mengoceh sepanjang hari.. aku mendengarnya tapi mataku masih terasa berat saat itu.."
Minjung tersenyum, ia mengusap surai Taehyung.
" Kau lapar tidak? Atau mau makan sesuatu?"
Taehyung menggelengkan kepalanya.
" Aku mau Kookie.."
Senyuman Minjung luntur, hatinya mencelos mendengar permintaan putranya. Bagaimana ia harus mengatakannya pada Taehyung. Ia takut, Taehyung takkan menerimanya dan malah membuat ia drop.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT✔
FanfictionDefinisi bahagia itu, bukan berapa banyak kita memiliki kekayaan atau seberapa lengkap keluarga kita, atau seberapa banyak jumlah teman yang kita miliki... Bagiku, bahagia itu sederhana. Aku hanya ingin bebas... Jjk