Sorry for typo and happy reading 🍃😘
~
~
~Setelah memasuki kamar asing itu, Taehyung mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kamar hingga matanya terpaku pada sosok yang tengah tertidur pulas. Entah mengapa ia merasa dadanya sesak. Ia berjalan perlahan mendekati ranjang dengan hati yang tak karuan.
" Aahhh.." ia terlonjak kaget hingga terjatuh kebelakang saat melihat sosok tersebut dari dekat.
Matanya bergulir tak beraturan dengan dada yang naik turun hingga peluh yang tiba-tiba bercucuran membasahi sebagian wajahnya.
" I..ini hanya mimpi..." Lirihnya
Tak lama Taehyung memejamkan matanya sejenak sambil mengatur nafas guna mengendalikan emosinya. Ia kembali membuka matanya dan bangkit berdiri. Sekuat tenaga ia mencoba menahan gejolak dihatinya. Ia pun memberanikan diri untuk mendekati sisi ranjang.
Taehyung menggigit bibir bawahnya. Entah apa yang sudah terjadi hingga adik kesayangannya dalam keadaan tak berdaya seperti ini. Ia menangis sambil meremat piyama miliknya. Taehyung terduduk dikursi sebelah ranjang Jungkook. Di tatapnya tiap inci wajah pias itu. Lalu tangan dingin itu ia genggam dengan erat, mencoba menyalurkan kehangatan bagi sang adik.
" Apa yang sudah terjadi eoh??"
Mata bulat yang dulu selalu memancarkan keceriaan telah redup bahkan kini mata itu telah tertutup rapat.
" Kookie, buka matamu.. hey.. hyung sudah sembuh kenapa kau malah jadi seperti ini hem?? Padahal hyung merindukan saat-saat kita sering bermain seperti dulu, hyung rindu bermain basket walaupun permainannya tak akan sebagus dulu. Lalu... Apa yang harus hyung lakukan jika keadaanmu seperti ini??.."
Lama Taehyung terdiam sambil terisak. Ia pun mulai tenang dan mengusap air matanya. Kemudian Ia edarkan pandangannya ke seluruh penjuru hingga matanya menangkap sebuah berkas bertuliskan Jeon Jungkook.
Taehyung mengambilnya lalu mulai membaca halaman demi halaman berkas tersebut.
Cklek...
" Selamat sore Kookie sayang, ahh mianhe eomma..."
Minjung terpaku di tempatnya saat ia melihat sosok yang duduk membelakangi pintu sambil membuka-buka berkas milik putranya. Ia telan salivanya dengan matanya berkaca-kaca. Ia pun melangkahkan kakinya dengan berat menuju sosok tersebut.
" T..tae-ya.."
" Kenapa Kookie bisa bunuh diri??" Tanya Taehyung dingin bahkan ia tak melepaskan pandangannya dari sang adik.
Minjung tergagap, ia tidak tahu harus menjawab apa.
" Semua ini karena kesalahan kami.. mianhe.. jongmal.. hiks.. mianhe.."
" Jungkook menerima jantung baru beberapa jam sebelum aku operasi.."
Minjung terdiam.
" Lalu kalian menutup kasusnya dan percaya bahwa Kookie benar-benar bunuh diri... Apa karena kalian merasa bersalah sekarang??"
" Ttae.. eomma mohon jangan bahas itu, eomma hanya ingin memulai hidup baru, eomma tidak mau menyesal lagi.."
Minjung memohon sambil memegang tangan Taehyung dan juga air mata yang terus-menerus mengalir di pipinya. Melihat itu, Taehyung pun hanya bisa menghela nafas.
" Eomma hatiku berkata bahwa aku harus menyelesaikan kasus ini, hatiku menolak untuk menerima kenyataan bahwa Kookie bunuh diri.. ini tidak mungkin.."
Minjung terdiam lagi.
" Sayang kau baru saja pulih, eomma tidak mau kau malah jadi drop karena memikirkan hal ini.."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT✔
FanfictionDefinisi bahagia itu, bukan berapa banyak kita memiliki kekayaan atau seberapa lengkap keluarga kita, atau seberapa banyak jumlah teman yang kita miliki... Bagiku, bahagia itu sederhana. Aku hanya ingin bebas... Jjk