18. "Tentang Mingyu"

10.8K 1K 110
                                    

10.38wib






























Aku tau kalian pasti ngerti gimana caranya menghargai karya seseorang ☺️

























Mingyu tiba-tiba dapet notif chat dari hp nya, dengan segera Mingyu buka chat itu.

Setelah baca isi chat nya Mingyu langsung senyum, bukan, bukan senyum manis, tapi senyum sinis.

Dia ngelirik Ray yang duduk disebelahnya sambil makan ice cream, untuk beberapa menit Mingyu cuman mandangi Ray.

"Ray kita ke rumahku yuk." Ajak Mingyu.

"Loh mau ngapain?" Tanya Ray bingung sambil natap Mingyu.

"Emang kamu gak mau liat rumah calon suamimu ini?" Tanya Mingyu sambil ngelap sudut bibir Ray yang ada bekas ice cream nya.

"Bukan gak mau, tapi aku males jauh-jauh dari rumah."

"Udah gapapa, ayok ke rumahku." Mingyu langsung narik tangan Ray karena Mingyu rasa dia udah gak ada waktu lagi.

"Aku mau pulang aja Gyu, besok-besok aja ke rumah kamu nya. Lagian kan kamu mau kerja." Tolak Ray.

"Nggak ada waktu besok, pokoknya harus sekarang. Hari ini aku gak masuk kerja." Kata Mingyu dengan nada yang gak bisa dibantah.

Ray pun pasrah aja Mingyu mau bawa dia kemana, diam-diam Mingyu senyum seneng karena Ray gak berusaha nolak lagi.

Karena mobil Mingyu masih ada dirumah Ray, Mingyu memutuskan untuk nelepon anak buahnya.

Biarlah mobil Mingyu yang itu di rumah Ray ditinggal aja, males kalo harus balik ke rumah Ray lagi, soalnya mereka berdua udah jalan cukup jauh dari rumah Ray.

💢💢💢

"Gyu.. katanya mau ke rumahmu, ini kok malah ke apartemen?" Tanya Ray.

"Gapapa, dirumah ku ada Papa sama Mama, gak enak kalo waktu kita berduaan keganggu." Mingyu ngomong kayak gitu sambil ngelepas jas dan kemejanya.

"Gyu.. kamu mau ngapain ngelepas kemeja?" Tanya Ray sedikit gugup.

"Gerah aku." Dengan santainya Mingyu duduk di sofa, tepat di sebelah Ray.

"Pake kaos sana, masa toples gitu." Ray berusaha ngalihkan pandangannya ke arah lain.

"Nggak ah, aku udah biasa kalo di rumah gak pake apa-apa." Kata Mingyu santai.

"Terserah kamu lah." Kata Ray masih sambil berusaha ngalihkan pandangannya dari Mingyu.

Malu dia kalo harus liat badan Mingyu lama-lama.

Drrt drrt

Tiba-tiba handphone Mingyu geter pertanda ada orang yang nelepon.

Mingyu dengan segera menjauhi Ray karena ini telepon yang bersifat pribadi.

Ray gak perduli lah Mingyu ngejauh, yang ada dia malah bersyukur setidaknya matanya ini gak ternodai.

ᴋᴀꜱᴀʀ | ᴊᴜɴɢ ᴊᴀᴇʜʏᴜɴ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang