Vote dulu sebelum baca.. yuk.. hehehe..
biar rame notif..😅🍁🍁🍁
Pulangnya yang mendadak membuat tanda tanya besar bagiku. Setelah 2 tahun dia memutuskan untuk tidak pulang kerumah. Tapi sekarang justru kepulangannya membuatku mati rasa. Setengah sadar.
Ya Allah.. ternyata Engkau masih menitipkan rasa yang sama pada makhluk itu.
Dia yang telah membuatku berubah sampai seperti sekarang ini. Dia yang menjagaku agar tidak terjerumus kedalam hal negatif. Dia yang selalu mengingatkanku agar aku selalu ingat pada Rabb-ku. Dia yang telah menuntun langkahku perlahan untuk mencapai fitrahnya wanita. Dan semoga saja .. dia adalah lelaki yang Dia takdirkan untuk menyempurnakan separuh agamaku.
Ups.. berharap? Bukan kok. Cuma lagi minta sama yang punya. Hehe..
Tapi.. sudahlah lupakan segalanya tentang lelaki itu.
Rasaku memang masih sama. Tapi kehendak-Nya tidak mau sejalan dengan kemauanku.
Tanda tanya besar sudah terjawab dengan jelas.
Dia pulang bukan untuk ku. Apalagi untuk mengobati Rindu nya padaku. Bohong besar ucapannya saat itu.
Jelas-jelas dia pulang untuk wanita lain. Apalagi niatnya untuk mengkhitbah. Bukan cuma main-main. Beruntung wanita yang terpilih. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah mba ku sendiri. Ya.. mba Naumi.
Selamat ya..
Udah itu aja yang mau aku ucapin."Sal.. ikut gue yuk! "
Mendadak Akbar muncul saat aku sedang merenungi rasaku sendiri. Kukira hanya bayangan eh ternyata asli itu manusia.
Lagian ngapain sih orang itu ada disini. Seharusnya dia itu sibuk sama acara pernikahannya yang nggak akan lama lagi.
"Kemana?" Jawabku asal tanpa menatapnya.
Dia masih berdiri di bawah rumah pohon. Dan aku masih asik memainkan rubrik ditanganku.
Sejak dia resmi menjadi calon suami perempuan lain, aku jadi malas bicara dengannya. Ahh.. jangankan bicara, bertemu saja aku rasanya enggan.
Maaf.. bukannya aku ingin memutuskan tali persahabatan kita. Hanya saja aku sedang berusaha membunuh rasaku sendiri.
Kamu tidak tahu kan bagaimana sulitnya aku melakukan hal ini?
Yaiyalah.. mana tau dia tentang perasaan ku. Aku juga tidak pernah mengungkapkannya pada siapapun. Jadi.. cukup Allah saja yang menjadi tempat curhat ku.
"Kepesantren."
Ngapain juga dia mau kepesantren? Mau nyantri lagi?
"Lo kenapa sih muka ditekuk begitu? Lo lagi bete? Cerita sini sama gue.. gini gini gue kan calon kakak ipar lo"
Mau aku tonjok itu mulut? Sini masang depan aku.
Bikin tambah bad mood aja.
Pake so'so' an ngajakin cerita lagi. Emang kalau aku udah cerita kamu mau apa heh? Pokok permasalahannya kan ada dikamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Shaf Dibelakangmu (Sudah Terbit Dalam Bentuk Ebook) ✔️
Novela JuvenilTunggu apalagi? Kepoin cepetan!!! . . Aku mencintai lelaki itu.. Terlalu drama jika aku beralasan karena pandangan pertama. Rasa itu ada karena aku yang tidak pernah sadar jika waktuku selalu habis ketika bersamanya. Begitu mudahnya aku menjatuhkan...