Pengalaman

3.2K 234 1
                                    

Assalamualaikum temen - temen..
Cuma mau ngingetin, jangan lupa vote ya..

🍁🍁🍁

Sudah hampir 30 menit kami para santri kelas ula A menunggu pengajar. Sampai ada yang udah bikin forum sendiri-sendiri, curhat sana sini, ketiduran diatas meja, parahnya lagi udah ada yang rebahan dilantai.

"Sya.. pak adnan mana sih? Kok nggak dateng-dateng." Tanya ku pada keisya.

Iya. Namanya Keisya Alifa. Temen yang sekaligus udah jadi sahabat aku. Baru kenal 3 hari, tapi kita udah sedeket ini. Dia baik dan care. Dia juga rajin. Aku suka kalau dia sering ngajak sholat sunnah yang nggak diwajibkan dipesantren. Dia yang selalu ngasih tau aku tentang banyak hal. Dia juga yang ngingetin aku kalo aku salah. Pokoknya nggak salah deh dapet temen kaya keisya. Udah cantik, sholehah lagi. Cuma, dia suka kePeDean kalo ngomong.

"Tau deh. Libur kali. Lagian nggak biasanya pak Adnan telat sehari gini." Sahutnya yang masih fokus pada novel ditangan.

Lama banget sih pak Adnan.

"Sya.. aku mau ke toilet bentaran ya. Ntar kalo udah ada pak Adnan, bilangin aku lagi ditoilet. "

"Eh.. emang pak Adnan mau nyariin kamu? "

Aku udah keburu keluar ruangan sebelum dia selesai bicara. Lagian dari tadi ditungguin malah nggak dateng-dateng. Ya udahlah... ijin ke toilet bentar ya pak.

🍁🍁🍁

diruang kelas

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. " suara Bariton itu seketika membuat para murid bergegas kembali ketempatnya masing-masing.
Suasana tegang.
Lihatlah siapa yang sedang berdiri di depan sana.

"Baiklah nama saya Faith Alamsyah. Harusnya kalian tidak lupa itu. "

"Dan.. sekedar informasi. Ustadz Adnan, yang biasanya mengajar kalian, mulai hari ini sudah selesai tugasnya untuk menggantikan saya."

" Jadi mulai sekarang saya yang akan langsung membimbing kalian dalam mapel ini."

Sepertinya suasana Kelas sedang tidak kondusif.
Beberapa ada yang masih terpesona dengan penampilan orang yang sedang bicara didepan sana.
Ada juga yang gemetar mendengar kalimat kalimat yang terkesan mirip ultimatum itu.
Ada juga yang cemas.. karena sedang memikirkan seseorang yang sedang keluar ketoilet.
Keisya.. dia hafal betul tabiat gurunya yang satu ini. Sedangkan dia sedang mencemaskan nasib salma yang sama sekali belum tau tentang guru ini.

"Baiklah saya ingatkan kembali sistem dalam pembelajaran mapel saya.. saya tidak menerima pengumpulan tugas diluar deadline yang sudah ditentukan. Tidak menerima perizinan kecuali sangat mendesak. Dan satu lagi. Saya tidak suka sebuah keterlambatan. Paham? "

"Assalamu'alaikum. Permisi. " Ucap seorang gadis yang hendak masuk ke kelas.

Dia tetap santai berjalan menuju bangkunya. Tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Lagi ada sosialisasi apaan si?" Tanya salma pada keisya.
Yang ditanya diam menunduk. Dia tak berani melihat pemandangan buruk di sana.

"Kamu..!" Ucap Faith.

"Saya ustadz?" Tanya salma setelah dia lama berfikir siapa yang tengah ditunjuk.

"Iya.. siapa yang suruh duduk? "

"Lho.. ini kan tempat duduk saya ustadz. Emang siapa yang nglarang?"

"Maju. Berdiri didepan sampai pelajaran Saya selesai. "

"Kenapa begitu ustadz?"

"Kamu nggak sadar kalo kamu telat."

"Bentar deh, ustadz ini ada keperluan apa ya dikelas ini?" Tanya salma tanpa mengoreksi ucapannya itu.

"Oh... penggantinya ustad Adnan?" Lanjutnya yang mulai so tau dengan posisi lelaki itu.
Padahal salma anak baru dikelas itu. Mana tau dia tentang lelaki yang sedang ia debat saat ini.

"Mohon maaf ya ustadz.. bukannya saya mau lancang. Saya hanya mau meluruskan saja. Saya ini habis dari toilet. Kebelet buang air banget. Gara-gara nungguin ustadz yang ngajar nggak dateng-dateng. 30 menit saya sabar. Dan akhirnya saya memutuskan untuk ke toilet. Daripada nanti malah jadi penyakit. "
"Jadi.... sebenarnya yang telat itu siapa? " lanjut salma.

"Kamu mau berdiri atau keluar dari kelas saya?" Tegas Faith.

"Mana ada orang mau dihukum tapi bukan dia yang ngelakuin kesalahan. Mending saya keluar dari kelas ustadz."

"Sangat dipersilahkan. " Ucap Faith.

Salma segera membereskan buku-buku nya.

"Terimakasih " Ucapnya sebelum bergegas keluar begitu saja.

🍁🍁🍁

"Salmaaa! " teriak keisya yang baru pulang dari madrasah.
Salma Tak merespon. Dia masih sibuk dengan novel ditangannya.

"Wah parah kamu.. pulang pake sendal siapa ?hah!" Keisya berdiri didepan salma.

"Ya sendal aku lah.. emang kenapa sih? "

"Kata kamu." Sewot keisya.

"Nih liat. " keisya menunjukan sandal milik salma bagian kiri.

Salma melirik kearah rak sendal.

"Kok sendalnya ada di kamu? Taro lagi sana di rak."

"Eh.. dengerin. Ini sendal tadi tinggal satu doang di depan madrasah, sama sendal kanan punya gus Fa. Pasti kamu nih yang ketuker sendalnya. "

"Ih.. masa sih? Perasaan tadi udah bener deh pake sendalnya."

"Yaudah. Aku buang aja sendal ustadz Songong itu ya.. daripada bikin ricuh disini." Salma hendak membuang sendal kanan milik Faith.

Tapi keisya segera mencegah. Lagian aneh juga itu si salma.

"Eh... jangaaann! Nanti malah kamu dimarahin sama gus fa."

"Emang dia tau kalo sendalnya kebawa aku?"

"Eh.. ini anak. Dengerin aku baik-baik... tadi yang ngasih sendal ini itu gus fa. Terus dia bilang gini....

Tolong sampaikan sama teman kamu yang punya sandal ini. Dia harus mengumpulkan buku catatan tentang materi yang saya sampaikan dikelas tadi. Saya tunggu malam ini. Sampai jam 9." Ucap keisya yang mempraktekkan gaya ucapan Faith.

"Mana aku tau materi yang dia sampein. Lagian siapa suruh ngusir - ngusir anak orang sembarangan. Suka aneh itu ustadz deh."

"Nih.. catetan materi yang beliau sampaikan tadi siang. Buruan nyalin. Jangan sampe telat ngumpulin. Inget! Deadline jam 9 malam ini! Huhuhu"

"Selamat menikmati kawan.." lanjut keisya.

Salma membanting nafas.

Masalah lagi nih... keluh batinnya.

🍁🍁🍁

✅trimaksih sudah mau membaca cerita abal" ini.
✅jangan lupa vote, follow, dan comment ya..
✅jangan lupa baca al Qur'an

Satu Shaf Dibelakangmu  (Sudah Terbit Dalam Bentuk Ebook) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang