Dinding

5.6K 450 11
                                        

Karya ini hanya fiktif ya,,,
Untuk karakter masih milik Masashi Kishimoto,,,,
Selamat membaca.....

Lima tahun kemudian,,,,,,
.
.
.
.

Wanita cantik dengan mata perak itu mengelus surai hitam seorang anak yang tengah tertidur diranjang pasien. Tangan putihnya menutup perlahan baju sang anak yang tadi tersingkap untuk kembali seperti semula.

"Bagaimana anak saya, dok?" Raut wajah khawatir tak lepas dari ibu sang anak. Hinata tersenyum manis.

"Hanya demam biasa, bu. Mungkin lain kali adik Sota dibatasi ya untuk makan-makanan instan"

Hinata kembali duduk di kursi mencatat beberapa tulisan resep obat untuk diberikan kepada ibunya.

"Saya memberikan obat penurun panas dan vitamin ya" kata Hinata berujar manis khas seorang dokter.

Setelah kejadian lima tahun lalu, Hinata memutuskan untuk tetap menetap di Osaka dan membuka klinik anak yang tak berjarak jauh dari rumahnya. Bekerja dirumah sakit hanya akan memberikan ia memori buruk jika nanti bertemu dengan sang mantan suami. Meski dengan hasil yang tak seberapa, kebutuhan Hinata sudah tercukupi.

Sesekali jika menginginkan sesuatu maka Hinata akan menabung dan bekerja pada salah satu minimarket dekat klinik miliknya.

Hinata tak menutup informasi. Televisi dirumahnya atau bahkan setiap media selalu memberitakan informasi hangat seputar pebisnis muda dan cerdas, namun cacatnya hanyalah karena statusnya sebagai seorang mantan duda.

Siapa lagi jika bukan Naruto Namikaze.

Pebisnis sukses yang namanya terkenal seantero asia. Lelaki itu berhasil mengembangkan usahanya begitu besar.

Benar, Naruto telah menikah lima tahun yang lalu dengan seorang model terkenal, anak dari seorang pebisnis. Pernikahan berbasis politik, Hinata tau Naruto lebih cocok hidup seperti itu. Namun, cap seorang Naruto sebagai seorang duda dianggap sebagai suatu kecacatan di mata publik. Meski dulu pernikahannya dengan Naruto berlangsung mewah, hanya segelintir orang yang mengetahui siapa mantan istri Naruto dulu.

Tidak. Hinata bahkan tak lagi mengingat Naruto. Hinata lebih memilih pergi jauh dari Naruto dan juga teman-teman yang berhubungan dengannya, begitu juga dengan Sakura. Hinata tak marah, hanya saja ia tak sanggup untuk bertemu kembali dengan Naruto. Merenggut buah hatinya dan juga hidup ayahnya, bagi Hinata itu lebih dari sekedar cukup untuknya membenci Naruto.
.
.
.
Di tempat yang berbeda, pria berperawakan tinggi berambut blonde khas turunan dari orang eropa berjalan dengan aura tegasnya. Memasuki ruangan kebesarannya, disana ada seseorang pria menunggunya dengan wajah malas. Lelaki kepercayaan Naruto, sahabat sekaligus tangan kanannya, yaitu Shikamaru.

"Bagaimana apa pihak Shimura mau menerima tawaran kita?" Naruto menduduki kursi kebesarannya. Meneliti beberapa berkas penting yang membuatnya mual seketika.

"Masalahnya ada apa grup Otsusuki yang juga mengincar umpan yang sama" cetuk Sasuke yang tiba-tiba masuk tanpa permisi.

"Apa maksudmu?" Wajah Naruto mengerut.

Grup Otsusuki, perusahaan saingan keluarga Namikaze dan Uchiha. Perusahaan itu tak kalah besar dengan milik kedua keluarga itu. Meski hanya berdiri sendiri, perusahaan milik Otsusuki mampu berkembang pesat. Koneksi nya dengan para pejabat negara sungguh tak dapat diremehkan. Mereka salah satu grup besar yang tak dapat ditumbangkan dengan mudah.

"Mereka berbeda Naruto. Kekuasaan mereka lebih dari kita" Sasuke berusaha menjelaskan.

"Mereka juga mengincar proyek di Osaka?"

Sasuke mengangguk.

Bukan hanya mengincar umpan serupa, grup Otsusuki juga mengincar wilayah strategis yang berada di Osaka.

"Kita akan kesana" putus Sasuke secara sepihak.

"Hah? Kenapa?" Lagi-lagi Naruto merasa Sasuke seakan bos disini.

Dia dengan seenaknya mengubah jadwal Naruto yang sudah is susun. Termasuk juga pertemuan dengan kedua orang tuanya. Naruto yakin, ibunya pasti akan mengamuk jika Naruto dan istri barunya, Shion lagi-lagi mengingkari janji untuk mengunjungi sang ibu.

"Otsusuki sudah lebih dahulu bergerak kesana Naruto. Kita butuh rencana" Shikamaru angkat bicara.

Meski lulusan S2 di negeri paman Sam, tak menjadikan Naruto sedikit lebih cerdas. Itu yang selalu dipikirkan Shikamaru dan juga Sasuke.

"Shikamaru akan mengendalikan dari sini. Kita berdua pergi ke Osaka"

"Tidak. Pergi berdua denganmu Teme? Kita pasti akan sering bertengkar".

Beginilah jika Sasuke dan Naruto dipersatukan. Bagai tikus dan kucing, dimana pun dan kapan pun mereka akan beradu mulut.

Terlihat Shikamaru terkekeh geli pada dua saudara beda ayah dan ibu itu.

Sedang Sasuke mendecak kesal.

"Kita pergi dengan Sakura. Jadi ajak istrimu" Sasuke berusaha menahan amarahnya.

Meski telah memiliki seorang anak, Sasuke masih saja bertingkah konyol jika dengan Naruto.

Sudah empat tahun, Sakura dan Sasuke akhirnya meresmikan hubungannya. Keduanya merayakan pesta pernikahan mewah tak kalah dari Naruto. Dan beruntung, empat bulan setelah pernikahan nya, Sakura dinyatakan hamil dan kini melahirkan anak perempuan cantik yang begitu banyak membawa gen Sasuke.

"Tidak"
"Kau tau Sakura begitu benci denganku" tolak Naruto tanpa sungkan.

Sasuke sebenarnya tahu hubungan antara Naruto dan Sakura renggang sejak Hinata pergi tanpa kabar. Yang pasti penyebab utamanya adalah Naruto, itu yang selalu Sakura pikirkan. Bukan kebencian yang terlalu ketara, hanya sedikit sindiran halus nan pedas dari mulut tajam istri Sasuke yang terkadang membuat Naruto sedikit jengkel.

"Tidak ada penolakan Naruto jika kita ingin menang dari Otsusuki"

Naruto memutar matanya bosan. Sikap sahabatnya yang tak mau kalah mulai muncul sekarang.

"Dan juga ini demi memperluas perusahaan kita hingga ke ranah Eropa" imbuh sang asisten, Shikamaru padanya.

Naruto tak habis pikir pada sifat rakus milik keduanya. Ia seperti terjebak disini. Namun senyuman licik terpatri di bibirnya. Naruto terpacu untuk juga mengalahkan grup saingannya. Jika ia tak bisa sendiri, bukankah bersama itu lebih baik. Sedikit bermain licik, Naruto akan menunjukkan siapa dia sebenarnya.

***
Bersambung,,,,

.
.
.

Hay minna....
Happy new year 2020 ✨
Dikarenakan aqu lagi sibuk sama skripsi plus dosennya yang sering kali membuat jengkel dan pusing kepala, maafkan jika tulisannya agak kurang yah, huhuhuh
Untuk kedepannya akan slow update ya, lagi sibuk ngurus dunia nyata

Jgn lupa vote dan kritik sarannya
See you next chapter
Luv ❣️

If Time ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang