Takdir dan Dirimu

5.2K 438 33
                                    

Haloo...
Aqu kembali.....💗

Cerita ini hanya fiktif ya
Karakter masih milik Masashi Kishimoto
Aqu cuma minjem,,,
Selamat membaca
.
.
.
.

Hinata meremas baju putihnya kala melihat derasnya hujan mengguyur tempat tinggalnya. Tak sedikitpun hujan itu berniat untuk sejenak berhenti.

Lagi, Hinata melihat pergelangan tangannya, sudah setengah jam, Hinata benar-benar terlambat akan janjinya pada seseorang. Rasa gelisah mulai menyelimuti batinnya, antara takut dan rasa khawatir pada sosok manusia yang ingin segera ia temui.

Selama lima tahun, Hinata hidup sederhana di rumah kecil sedikit dekat dengan pusat kota. Penghasilan nya sebagai seorang dokter anak hanya mampu untuk membeli sebuah sepeda dan rumah sederhana dengan harga murah yang menurutnya masih layak untuk ditinggali.

Berbekal payung warna biru, Hinata berniat menerobos hujan sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Aku pulang!"

Derap langkah kecil dengan suara cempreng masuk ke dalam rumah sederhana itu.

Segera, Hinata memeluk erat tubuh mungil sang anak. Badannya sedikit basah akibat tetesan hujan dan juga sepatu kuning kotornya, Hinata yakin anak itu pasti habis bermain digenangan air sebelum pulang kerumahnya.

"Mama, gak bisa napas"

Hinata segera manarik tubuhnya untuk menjauh. Mengelus sayang surai pirang sang anak.

"Selamat datang" katanya dengan senyuman.

"Mama baru saja ingin menjemputmu"

Anak lelaki itu menggeleng dengan cara yang menggemaskan.

"Boruto tadi dijemput paman Toneri kok" celotehnya dengan nada manis.

Toneri, teman sekaligus tetangga barunya itu muncul di balik tubuh mungil Boruto dengan senyuman yang membuat wanita siapapun jatuh hati.

"Halo" sapanya dengan nada bercanda.
Hinata ikut tersenyum.

Bukannya Hinata tak peka, ia tahu bagaimana perasaan Toneri padanya. Lelaki itu tulus mencintainya dan menerima keadaannya seorang janda beranak satu. Toneri bahkan sayang dan begitu perhatian pada Boruto.

Tetapi, berkat kesakitan yang dulu Naruto berikan dan membekas hingga sekarang membuat Hinata trauma untuk merasakan cinta pada hidupnya. Baginya hanya ada dirinya dan sang anak, Boruto.

Ahh benar, Hinata melupakan satu fakta tentang hubungannya dengan Naruto. Kejadian lima tahun yang lalu dimana dirinya diperkosa oleh mantan suaminya, membuat sosok anak lelaki itu lahir.

Seorang anak yang menurun gen keluarga sang ayah. Mata birunya, surai pirangnya, dan tak lupa kumis kucing dipipinya serta tingkah hiperaktif sang anak. Benar-benar copy-an dari sang ayah. Yang dibawa Boruto dari dirinya hanyalah bentuk wajahnya yang sama-sama bulat.

Hinata juga menyesal. Bukan, kehadiran Boruto bukan sesal baginya. Hinata hanya menyesali mengapa dulu ia begitu membenci ayah dari anaknya hingga semuanya menurun pada anaknya. Andaikan saja Boruto mirip dengannya, anak itu akan menjadi satu-satunya milik Hinata.

If Time ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang