I Miss

6K 448 73
                                    

Cerita ini hanya fiktif
Untuk Karakter masih milik Masashi Kishimoto ya,,,
Selamat membaca ❤
.
.
.

Dia, wanita itu selalu menegaskan di hatinya. Seberapa besar cobaan melanda hidupnya akan ada waktu dimana ia bisa bahagia.

Ramai, suasana tampak riuh ketika Hinata menginjakkan kakinya kembali di rumah megah bak istana. Mobil berjejeran, mata peraknya menelisik ke arah pagar rumah yang dihias cantik dengan bunga mawar putih. Pesta sedang berlangsung. Beberapa awak media terlihat berbaris, kamera mereka siapkan untuk meliput pesta besar yang diadakan keluarga Namikaze.

Kaki Hinata semakin berat melangkah ke dalam, hanya ia yang berpakaian sederhana. Beberapa pasang mata melihatnya aneh saat orang-orang disana tengah mengenakan gaun mahal melekat ditubuh mereka. Hinata mengabaikannya, langkahnya terus maju sembari mengelus perutnya yang nampak membuncit. Ada kehidupan lain disana.

"Bersabarlah sayang. Semoga ayahmu bisa menerima mu, nak" ucap Hinata memandang sayang pada perutnya.

Sejak kejadian satu bulan yang lalu dimana Hinata di perkosa oleh mantan suaminya, Naruto, janin tumbuh di dalam perutnya sekarang. Hinata berniat jujur, dia tak ingin menyembunyikan kebenaran ini dari Naruto meski sebenarnya Hinata benci mengakui Naruto adalah ayah dari anak yang ia kandung saat ini. Entah menerima atau menolak anaknya, Hinata akan tetap jujur pada Naruto.

Mereka melakukannya sekali, tapi siapa yang menyangka jika Tuhan memberikan titipan padanya. Kehadiran seorang bayi yang Hinata dan Naruto impikan sejak dahulu. Hinata berjanji takkan mengulangi kesalahan yang sama, ia akan menjaga anak ini dengan baik.

Senyum Hinata luntur saat matanya memandang dua orang yang dikenalnya. Mereka berdiri dengan  tangan saling terikat begitu mesra memamerkan cincin perak dihadapan semua orang. Dan disaat semua menyoraki sang lelaki untuk mengecup sang wanita, tanpa ragu lelaki itu melakukannya. Tepuk tangan riuh terdengar begitu sakit ditelinga Hinata.

Ayah dari bayi yang ada di perutnya telah resmi menikah. Hati Hinata hancur berkeping-keping. Wanita itu cukup sadar diri, nyatanya tak ada bahagia untuknya.

Hinata mengusap pelan perutnya lagi.
"Nak, ayahmu sudah bahagia. Kau tidak apa-apa kan hidup hanya bersama mama?" Mata Hinata memandang nanar perutnya.
"Mama tak bisa sehebat ayah. Tapi meski berdua mama janji kita pasti hidup bahagia" senyuman Hinata dibarengi dengan tetesan air mata yang mengalir dari mata peraknya.

Hinata melangkahkan kakinya berbalik. Ia urungkan untuk memberi tahu Naruto jika dirinya telah menjadi seorang ayah. Dia terlahir sebagai wanita dan tak ingin keberadaannya menyakiti hati wanita yang telah resmi dinikahi Naruto. Tanpa menoleh, Hinata pergi dengan kesakitan yang lagi Naruto berikan.


***

Mata Sapphire menatap kosong ke arah layar proyektor. Dagunya ia topang dengan menggunakan tangan kirinya, bosan, ia melihat jengkel laporan penjualan yang terus mengalami penurunan.

"Ck" decaknya pelan namun terdengar di penjuru ruang rapat. Aura sang atasan begitu menyeramkan. Lelaki muda yang tengah presentasi menghentikan sejenak ucapannya. Arah pandang mata tertuju pada Naruto yang menatap tak suka grafik yang terus menurun.

Semua tersentak dan ketakutan saat Naruto menutup kasar map hitam di mejanya. Pandangan mata Naruto mengabsen satu-persatu karyawannya sembari memasang wajah suram.

"Jelaskan dengan singkat mengapa penjualan kita menurun drastis" paksa Naruto tegas.
Ia tak suka basa-basi apalagi menghabiskan waktunya yang berharga hanya untuk mendengarkan alasan klasik bawahannya.

If Time ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang