7

962 138 30
                                    







* 3 minggu kemudian

Waktu berlalu dengan cepat, menjalani liburan selama empat hari, bersenang-senang dengan melakukan berbagai hal yang menyenangkan . Dan saat pulang mereka harus bersiap-siap menjalani berbagai tes untuk kelulusan. Selama satu minggu lebih para siswa berperang dengan buku. 

Bekerja keras untuk mendapatkan nilai terbaik.  Karena nilai mereka sangat berpengaruh pada tes untuk melanjutkan pendidikan nantinya di univerasitas yang mereka inginkan.  Termasuk Hayoung.  Karena ia hanya di rumah,  Hayoung memilih menghabiskan waktu dengan belajar. 

Dan setelah hari-hari berat itu, waktunya mereka melihat hasil kerja keras selama beberapa mengikuti tes.  Setelah paginya salah satu guru menempelkan kertas yang berisikan hasil ujian siswa, semua murid kelas 12 langsung mendatangi papan pengumuman. 

Termasuk Hayoung yang juga bersemangat.  Ia berlari menuruni tangga,dan telah sampai,  dimana hasil ujian di tempelkan.  Karena kurumunan para siswa masih banyak, Hayoung belum bisa melihat. Ia berusaha menerobos kumpulan teman-temannya. 

" Permisi, maaf.  Permisi "

Akhirnya Hayoung berhasil, dengan segara mata Hayoung mencari namanya. Mata Hayoung membulat seakan tidak percaya, jantungnya berdebar tapi setelah itu bibirnya tersenyum. Hayoung menempati peringkat satu dari 56 siswa.

" Hah? Jadi Hayoung yang mendapatkan peringkat satunya? "
Baekhyun berucap

" Wahh,posisi Nayeon di geser oleh Hayoung " __Irene

" Peringkat tiga ada Kyungsoo " __Chanyeol. 

" Perasaan, Kyungsoo tidak pernah berubah selalu di peringkat tiga " __Baekhyun.

Duukk!!


Dan dengan teganya Kyungsoo memukul Baekhyun.

" Sakit Kyungsoo! " Baekhyun mengusap kepalanya. 

Kyungsoo mengabaikan Baekhyun, kembali melihat hasil ujian. 

" Chukae Hayoung "

Seulgi memberi selamat, dan memeluk Hayoung. 

" Gomawo "

Mereka tersenyum, dan memberi selamat.

" Semuanya, aku ingin menelfon orang tua ku "

Mereka mengangguk, lalu Hayoung pun berjalan menjauh, mencari tempat agar dapat menghubungi orang tuanya.  Dan tempat yang Hayoung tuju adalah salah satu balkon sekolah .

Dengan senyum yang tidak pudar sejak tadi, Hayoung langsung menelfon kedua orang tuanya. 

" Hayoungie "

Hayoung tersenyum mendengar suara ibunya.  " Eomma bersama appa? "

" Tidak sayang, eomma di rumah dan appa mu masih di perusahaan "

" Aku merindukan eomma " ucap Hayoung dengan manja, dan Sora di buat tersenyum mendengar suara manja Hayoung. 

" Eomma dan appa juga merindukan mu sayang.  Bagaiman kabar mu? Kau sehatkan selama eomma tinggal "

" Tentu saja, tapi rumah sangat sepi tanpa eomma "

Kedua orang tua Hayoung tengah berada di Los Angles,  dan sudah hampir dua minggu karena urusan pekerjaan. 

" Eomma dan appa akan segera pulang dan kita akan berkumpul bersama lagi "

Hayoung tersenyum, " Eomma, Aku punya kabar baik "

Destiny ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang