Dengan detail Sehun menjelaskan kerja sama yang akan mereka jalankan. Hayoung sekali-kali memberikan pendapat yang menurutnya cocok dengan kerja sama mereka. Bahkan Hayoung merasa kerja sama mereka bisa membuat perusahaannya semakin maju.
Setelah melalui perundingan cukup panjang, perusahaan Sehun dan Hayoung sepakat menjalani kerja sama. Kontrak kerja sama pun di tanda tangani oleh keduanya dan mereka saling berjabat tangan.
" Aku harap kerja sama ini bisa memberikan kemajuan yang lebih pada dua perusahaan " ujar Hayoung masih menjabat tangan Sehun.
" Kami tidak akan mengecewakan mu "
Hayoung percaya, " Baiklah kalau begitu kami___"
" Bisa aku minta waktu mu? Ini adalah pertemuan pertama setelah sekian lama "
Hayoung terdiam, memikirkan tawaran Sehun, lalu menganggukkan kepalanya menyetujui keinginan Sehun. Ya, mungkin lebih baik, ia menyapa Sehun setelah sekian lama.
" Seojong, kembali lah ke perusahaan ,masih ada hal yang ingin ku selesaikan "
" Baik Sangjangnim "
Seojong menundukkan kepalanya, lalu berlalu dari sana. Dua karyawanya Sehun pun juga pergi untuk kembali ke perusahaan. Ada hanya ada mereka berdua, membuat suasana di antara mereka menjadi canggung, karena bingung memulai bagaimana .
Hayoung berdehem, menyesap minumannya " Jadi, apa yang ingin kau bicarakan? "
" Kapan kau kembali ?"
" Eumm? Tiga hari yang lalu "
" Apa___ kau akan menetap di sini? "
Hayoung mengangguk pelan " Sepertinya. Aku sudah cukup lama meninggalkan korea. Aku merindukan suasana kampung halaman ku "
" Kau menjalani hidup mu dengan baik? Tujuh tahun kau pergi, aku tidak mengetahui kabar mu. Dan sepertinya hanya Kai yang mengetahuinya "
Hayoung tersenyum simpul , " Kenapa kau sangat ingin mengetahui kabar ku? Kepergian ku bukannya membuat mu merasa tenang, dan kau masih bersama Nayeon ? "
Sehun menatap Hayoung intens, membuat Hayoung gugup dengan tatapan itu.
" Kenapa melihat ku seperti itu? "
" Kenapa kau tiba-tiba pergi? Bahkan tidak ada yang kau tahu tentang kepergian mu "
Hayoung menghela nafasnya, ia menjadi bingung kenapa Sehun menjadi bertanya banyak hal tentangnya. Bahkan Hayoung merasakan tatapan mata Sehun tidak seperti dulu, yang memandangnya dengan kebencian.
" Keputusan ku bukan hal yang mudah aku hadapi. Aku merasa tertekan, dan butuh waktu. Kabur adalah jalan yang terbaik, membuat ku belajar melupakan perasaan ku pada mu "
" Jadi___perasaan itu telah hilang? Kau tidak memiliki rasa cinta itu? "
Hayoung mengangguk. " Aku harus belajar, karena kalau aku tetap terjebak dengan perasaan itu, aku akan terus merasakan sakit "
Wajah Hayoung yang sendu, membuat Sehun merasakan perasaan aneh, ia merasa besalah dan perkataan Hayoung yang tidak mencintainya entah kenapa membuat Sehun tidak terima.
" Sepertinya tidak ada lagi hal kita bicarakan, kalau begitu aku ___"
" Bagaimana keadaan orang tua mu? "
Hayoung terdiam, dadanya berdetak, tapi setelah itu Hayoung tersenyum tipis.
" Eomma.... Appa, mereka baik, sangat baik dan telah bahagia "