Bukan pulang , Sehun mengasingkan dirinya datang ke salah satu Club malam. Sudah setengah jam Sehun duduk dengan menghabiskan satu botol Vodka dengan kadar alkohol yang tinggi. Suara musik yang berisik dan bau alkohol tidak membuat Sehun terganggu.
Pikirannya kini hanya disita oleh satu nama, siapa lagi kalau bukan wanita yang telah menolaknya malam ini, Kim Hayoung. Pertengkarannya dengan Hayoung membuat Sehun frustasi, dan tidak tahu harus berbuat apa, dan Sehun masih tidak menerima pernyataan Hayoung.
Entah kenapa , ia masih yakin perempuan itu mencintainya, namun disisi lain, Sehun mempercayainya. Wajar Hayoung telah melupakannya, selama ini, hanya rasa sakit yang bisa ia berikan pada perempuan itu, bukan kebahagian.
" Berikan aku satu botol lagi "
" Baik tuan "
Dari arah lain, Kai datang. Mengitari area club mencari keberadaan Sehun . Karena pria itu lah yang menghubunginya, memintanya datang , karena hanya Kai yang bisa menolongnya. Dan Kai bernafas lega melihat Sehun, dan segera mendekatinya.
Kai berdiri disamping Sehun, namun pria itu belum menyadari keberadaan Kai.
" Wahh ,kau sangat kacau Sehun "
Sehun memalingkan wajahnya, " Kau ingin minum ? "
Kai duduk , " Apa yang terjadi ? Kenapa kau bisa sampai disini ? "
Sehun menuangkan minumannya, meneguk minuman itu tanpa tersisa.
" Hayoung tidak mencintai ku "" Hah? "
" Hayoung menolak ku. Ia menyukai pria itu "
Kai memutar bola matanya mendengar ucapan Sehun, ingin tertawa melihat betapa hancurnya kini seorang Oh Sehun.
" Dan kau menyerah begitu saja ? "
" Lalu apa lagi ? Hayoung menegaskan ucapannya, bahkan Jihoon menginginkan pria itu menjadi ayahnya "
" Oh Sehun, Oh Sehun . Baru di tolak satu kali saja sudah frustasi seperti ini. Bagaimana kalau berkali-kali, mungkin kau bisa bunuh diri "
Sehun tersenyum tipis, dalam hatinya, Sehun membenarkan ucapan Kai.
" Kau lupa bagaimana dulu Hayoung ?Mati-matian mengejar mu, bahkan ia harus berpura-pura jahat dan membuat mu malah semakin membencinya. Setelah semuanya tidak akan mudah , Hayoung pernah terluka, bahkan itu bukan satu atau dua kali. Hayoung berusaha menarik perhatian mu, ia bahkan mengabaikan sikap mu yang tidak menganggapnya. Jangan karena sekali ditolak , kau menyerah "
Sehun terdiam, ia butuh waktu untuk mencerna semua ucapan Kai.
" Lalu___Apa aku harus mencoba lagi ? " Suara Sehun melemah .
" Ya,aku mendukung mu "
" Tapi bagaimana kalau Hayoung tetap menolak ku ? "
" Sehun ah, Wanita itu tidak sama dengan Pria yang muda melupakan perasaan yang telah lama ia rasakan. Aku yakin kau merasakannya, tapi kehadiran Johny membuat mu meragukan keyakinan itu. "
Mata Sehun berair, ia kembali meneguk minumannya, dan kepalanya tertunduk. Kai menepuk bahu Sehun, memberikan semangat pada sahabatnya itu.
" Yakin pada hati mu. Kau pasti menemukan jalan keluarnya "
Sehun mengangguk lemah, " Mungkin kau benar "
Kai berdecih, mangumpati Sehun dalam hatinya " Jadi aku dipanggil hanya untuk ini? Ya! Aku sampai harus meninggalkan Jenny karena hawatir pada mu "
Kai menjadi kesal