5

1K 123 8
                                    








Hayoung masih berada di rumah sakit,  karena dokter akan melakukan pemeriksaan lanjut pada kepala Hayoung.  Dan beberapa hari kedepan, Hayoung akan melakukan CT scan, melihat bagaimana kepala Hayoung yang mendapatkan benturan cukup kuat. 

Sore itu, Hayoung cukup bosan karena berada di kamar.  Ia pun meminta Sehun membawanya keluar, untuk menghirup udara segar.  Sehun memang masih menjaga Hayoung, itu juga karena orang tua Hayoung belum bisa pulang. Tiffany pun juga bolak balik melihat keadaan Hayoung. 

Setelah mendapatkan izin dari dokter, Sehun membawa Hayoung keluar menggunakan kursi roda.  Sehun mendorong kursi roda Hayoung memasuki lift dan menekan tombol angka di bawahnya. 

Lift terbuka, Sehun kembali mendorong kursi roda Hayoung.  Keduanya sampai di balkon rumah sakit, yang bisa di bilang sangat nyaman . Udara yang segar, di tambah dengan pamandangan kota Seoul dari atas. 

" Disini tidak masalah? "

Hayoung mengangguk, lalu menoleh ke arah lain melihat-lihat kota Seoul dari atas.  Hayoung memejamkan matanya, menghirup udara sore hari yang cukup sejuk.

" Yerin, jangan lari-lari.  Nanti kamu jatuh "

Suara itu membuat Sehun dan Hayoung menoleh, mencari asal suara.  Dan terlihat lah seorang anak perempuan yang berlari-lari di kerja oleh salah satu perawat.  Hayoung di buat tersenyum karena tingkah anak perempuan itu. 

" Lucu sekali "

Sehun pun ikut tersenyum, ia juga setuju dengan ucapan Hayoung. 

" Dapat, sekarang Yerin tidak bisa lagi kabur "

Yerin, nama anak perempuan itu.  Ia tertawa karena sang perawat menggelitik perutnya. 

" Anyeong, kakak cantik "

Hayoung sadar dari lamunannya, ia tersenyum tipis mendengar sapaan Yerin.  

" Anyeong,  boleh aku tahu siapa nama mu? "

" Aku Lee Yerin,  umur ku delapan tahun "

Hayoung semakin gemas dengan tingkah Yerin, ia memanggil Yerin agar lebih mendekat dengannya. 

" Aku Kim Hayoung, dan kau bisa memanggil ku Hayoung eonni "

Yerin mengangguk paham,lalu pandangannya beralih pada Sehun
" Kalau pria yang di samping eonni siapa? "

Hayoung menoleh, dan ia memberi isyarat pada Sehun untuk memperkenalkan dirinya.

" Aku Oh Sehun "

" Sehun oppa,  boleh aku memanggil seperti itu? " Yerin tersenyum lebar memperlihatkan giginya

Sehun mengangguk,  lalu tangannya mengacak rambut Yerin. 

" Kalau boleh eonni tahu, Yerin sedang apa disini? "

" Bermain.  Yerin bosan di kamar selalu, karena itu Yerin meminta perawat Seo membawa Yerin keluar "

Hayoung yang gemas mencubit pipi Yerin, " Main sama Eonni mau ?"

" Mau, tapi Yerin harus segera kembali. Atau dokter Shin akan marah "

" Sayang sekali " Hayoung mengusap rambut Yerin.

" Eonni,  tunggu sebentar ya " Yerin berjalan menjauh, lalu ia memetik salah satu bunga yang terdapat di balkon tersebut.  Sarang membawa bunga itu dan memberikannya pada Hayoung. 

" Ini untuk Eonni, aku senang karena Eonni mau menjadi teman ku "

Hayoung terharu, matanya bahkan berkaca-kaca.  Sehun yang melihat itu pun merasa tersentuh, dan hatinya merasakan perasaan senang melihat interaksi Hayoung dan Yerin. 

Destiny ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang