2

1K 129 8
                                    

Hayoung telah kembali bersekolah, walaupun dokter mengatakan agar Hayoung beristirahat beberapa hari untuk pemulihan, namun Hayoung menolak. Memilih tetap di rumah hanya akan membuat Hayoung merasa bosan.

Hayoung memasuki kelasnya, dan duduk di mejanya.  Irene dan Seulgi yang tadi melihat kedatangan Hayoung, mendekatinya ingin mengetahui keadaan Hayoung.

" Selamat pagi Hayoung " Seulgi menyapa Hayoung lebih dulu.

Hayoung tersenyum,  " Pagi "

" Bagaimana keadaan mu? Tidak ada luka yang seriuskan? " _Irene

Hayoung menggeleng, " Dokter hanya meminta ku untuk berhati-hati dan banyak istirahat "

" Lalu kenapa kau tetap sekolah? Astaga, aku dengar dari Baekhyun, kau mendapatkan jahitan "

" Akan sangat membosankan berada di rumah.  Lebih baik aku sekolah dan membantu persiapan drama "

Ketiganya tertawa. Lalu mereka menuju ruang aula dimana drama akan di adakan.  Sampainya di sana, kedatangan Hayoung di sambut heboh oleh para anggota. 

" Hayoung, kau sudah sehat " Daehyun, yang bertugas dalam konsumsi datang menghampiri Hayoung. 

" Aku baik-baik saja "

" Seharusnya kau istirahat. Aisss,  Aku merasa bersalah pada mu karena kejadian kemarin " __Jisung. 

" Kita lupakan, aku juga baik-baik saja.Lebih baik fokus pada persiapan dramanya "

Mereka mengangguk, lalu kembali pada tugas masing-masing. Hayoung pun ingin mengecek semua kostum para pemain yang berada di belakang panggung. 

" Kim Hayoung! "

Hayoung berbalik dan kaget saat tiba-tiba Kai datang menghampirinya dan langsung menangkup wajahnya. 

" Ya, kau baik-baik saja? Kabarnya kau terluka. Kepala mu yang berdarah " Kai berujar panik.

Hayoung tertawa pelan, " Kau berlebihan Kai "

" Heh? " Kai melepaskan pegangannya " Apa yang berlebihan? "

" Reaksi mu "

Kai berdehem, " Mereka bercerita kepala mu mengeluarkan darah yang banyak. Saat itu aku tidak ada dan sekarang penasaran "

Hayoung tersenyum " Aku sudah baik-baik saja.  Kalian terlalu berlebihan dengan keadaan ku "

" Ckk, bukan berlebihan tapi " Kai kembali menangkup wajah Hayoung ,mencubit pipi gembul Hayoung dengan gemas " Kami hawatir "

" Kai, sakit " Hayoung memegang tangan Kai yang mencubit pipinya. 

" Biarkan saja. Biar pipi mu semakin cubby "

Di saat keduanya sedang asik bercanda, Sehun datang dengan khas wajahnya yang selalu ia berikan pada Hayoung dan Kai. 

" Eoh? Sehun? "_Kai

Sehun menatap Hayoung dan Kai bergantian.

" Ahh maaf, aku tidak bermaksud apapun pada tunangan mu " Kai langsung melepaskan pegangannya pada pipi Hayoung. 

Sehun tidak membalas ucapan Kai, ia menoleh pada Hayoung  " Ibu mu lupa mengatakan akan ada makan malam di rumah ku.  Nanti kau pulang bersama ku . Aku hanya ingin memberi tahu soal itu "

Hayoung mengangguk, " Gomawo "

Setelah mengatakan itu, Sehun pun pergi. 

" Apa dia selalu menatap mu seperti itu? "

Destiny ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang