18

904 111 15
                                    






"  Hoon tidak mau pakai baju itu. Hoon mau baju dari Daddy "

" Tapi bajunya masih kotor sayang, nanti ya kalau sudah bersih , Hoon bisa pakai bajunya "

" Gak mau!!! Hoon mau pakai baju dari daddy "

Hayoung menghela napas jengah, hari masih pagi ,tapi putranya telah membuat ulah .  Jihoon bersikeras ingin memakai baju pemberian Johny, putranya itu ingin menunjukan nya pada Johny.

" Nanti ya, kalau sudah bersih "

" Gak mau !! " Jihoon masih dengan pendiriannya.

Hayoung harus bersabar dengan sifat Jihoon yang keras kepala. Jihoon sangat sulit dibujuk apabila ia sangat menginginkan sesuatu. Dalam keadaan inilah Hayoung melati kesabarannya, jangan sampai ia hilang kendali dan menyakiti hati putranya, apalagi memakai kekerasan .

Anak laki-laki itu memasang wajah cemberutnya, Hayoung yang melihat itu merasa gemas dan marahnya pun meluap. Hayoung memegang tangan Jihoon, tapi putranya tidak menoleh sama sekali.

" Hoon marah sama mommy ? "

Bibir Jihoon semakin maju, dan Hayoung pun tertawa.

" Hoon bisa tunjukkan bajunya nanti sama Daddy kalau sudah bersih, sekarang pakai baju yang lain dulu ya.  Daddy sebentar lagi datang menjemput Jihoon "

Jihoon melirik ibunya, yang mana tersenyum padanya. Perlahan wajah cemberut Jihoon hilang, digantikan dengan tatapan polosnya. 

" Daddy tidak akan pergi lagi kan ? "

Perkataan Jihoon membuat Hayoung menatap anak laki-lakinya itu bingung.

" Hoon tidak mau daddy pergi lagi "
Jihoon memasang wajah sedihnya.

" Hoon ah "

" Hoon mau daddy tinggal bersama kita . Bersama mommy , dirumah ini "

Kedekatan Jihoon dan Johny pasti membuat Jihoon menganggap Johny seperti ayahnya. Ya, Johny sangat menyayangi Jihoon seperti anaknya, memberikan kasih sayang layaknya ayah kandung. Dan saat Johny harus mendapatkan tugas keluar negeri, membuat mereka berpisah, Jihoon menangis dan ingin ikut dengan Johny.

Hayoung merasa bersalah, ia merasa Jihoon menginginkan sosok ayah yang selalu hadir untuknya. Tangan Hayoung mengusap pipi putranya, mencium kening Jihoon cukup lama.

" Maafkan mommy "
Hayoung memeluk Jihoon, ia tidak ingin Jihoon melihatnya bersedih.

Tok....tok....

" Permisi nyonya "

Hayoung melepas pelukannya, mengusap matanya yang berair.

" Ya , ada apa ? "

" Tuan Johny ada dibawah "

Hayoung mengangguk, " Aku akan segera kebawah "

Pelayan itu pun pergi setelah melaksanakan tugasnya.

" Daddy sudah dibawah, ayo temui Daddy "

Jihoon mengangguk. Dan akhirnya, Jihoon mengalah dan memakai baju lain. Setelah selesai , ibu dan anak itu pun keluar dan berjalan kebawah , segera menemui Johny .

" Daddy "

Jihoon berlari ke arah Johny, dan dengan senang hati Johny menangkap Jihoon dalam dekapannya.

" Good morning "

" Morning Daddy, Hoon sudah menunggu daddy "

" Benarkah? Jadi apa daddy terlambat ? Hoon marah pada daddy "

Destiny ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang