<Fire ball>
Setelah mengatakan itu aku segera melesat ke arah monster tersebut.
Ku ayunkan pedangku kearahnya yang sudah ku salurkan mana.
Aku menyerangnya berkali kali sampai monster tersebut menggeram kesakitan,dia mengibaskan ekornya ke arah ku hingga aku terpental ke belakang menabrak bangunan tua yang ada si sana."Uuuh,sepertinya tulangku
patah,"Aku mengatakan itu sambil memuntahkan seteguk darah dari mulutku.
"Seriuslah jika kau tak ingin terluka lebih parah!!!!"
"Iya iya,baiklah,"
<Ligh Saber>
Aku menggumamkan nama sihir'ligh saber'untuk membuat pedang dari cahaya yang di padatkan.Sihir itu juga berguna untuk mempercepat gerakanku, tapi juga menguras banyak mana.
Sepertinya aku harus serius sekarang.Aku pun memasang kuda kuda bertarung dan menggenggam erat pedang ku.
Aku melesat ke arah Chimaera secepat cahaya dan menebaskan pedangku ke arah jantungnya barulang kali.Grrrrr
Terdengar suara geraman Chimaera yang sangat memekikan telinga,setelah itu dia ambruk ke tanah.Aku menjauh dari Chimaera tersebut untuk menghindari arah jatuhnya.
"Apa, dia sudah mati?,"
"Tentu saja,makhluk apapun jika kau serang inti kehidupanya pasti akan mati,"
"Ya,kau benar juga,"
Aku mulai rileks setelah tahu kalau Chimaera sudah mati, sekaligus menghilangkan pedang cahayaku.
Tiba tiba tubuhku terasa sangat sakit sampai aku jatuh terduduk.Akkkkh
Ku lihat semua temanku mendekat ke arahku dengan ekspresi khawatir.
"Apa kau baik baik saja Akirra?,"
Aku tidak menjawab pertanyaan Kirrito karena sibuk mengatur nafas untuk mengurangi rasa sakitku.Selang beberapa menit aku mendengar suara langkah kaki,dan ternyata mereka para sensei yang datang kemari.Mereka mendekat ke arah kami dengan tatapan khawatir sekaligus syok dengan apa yang mereka lihat.
"Apa kalian baik baik saja?
siapa yang berhasil membunuh monster itu?,"Salah satu sensei mewakili pertanyaanya kapada kami.Ku lihat teman temanku memandang satu sama lain seolah mengatakan'kau saja yang bicara'membuatku menghela nafas akan kelakuan teman temanku.
"Kami semua yang membunuhnya,"
"Baiklah.Sebaiknya kita segera kembali ke Academy,"
Aku mewakili teman temanku bicara karena mereka hanya diam seolah takut di hukum.Setelah itu para sensei menyuruh kami untuk berkumpul di pinggir hutan bersama dengan seluruh siswa academy.Karena aku belum bisa berdiri sekaligus masih lemas jadi aku di gendong oleh Kirrito.
Kirrito cukup terkejut mengetehui bahwa hewan magic yang di kontrak adalah Phoenix.Phoenix merupakan hewan legenda yang konon katanya tidak bisa mati,apalagi Akirra sampai bisa menggunakan sayapnya,sangat keren.Setelah pertarungan selesai dia menjauh dari posisi dia berdiri.Ku lihat Akirra menghilangkan pedang cahayanya setelah itu dia nampak kesakitan jadi aku bergegas untuk mendekatinya.
"Apa kau baik baik saja Akirra?,"
Aku menanyakan itu karena melihat Akirra kesakitan bahkan dia tidak menjawab pertanyanku dan sibuk mengerang kesakitan.
Saat aku sedang menyalurkan sihir penyembuh tiba tiba para sensei datang dan mendekat ke arah kami
Ku lihat para sensei terkejut dengan apa yang mereka lihat.
Karena aku sibuk dengan sihir penyembuh aku tidak dengar apa yang mereka katakan.Setelah di rasa cukup aku menggendong Akirra sebab kulihat dia masih lemas,karena temanku mengatakan supaya kami berkumpul di pinggir hutan.Para sensei memutuskan liburan kali ini di batalkan,sementara bagi kami yang terluka akan di bawa ke UKS sekolah,dan untukku dan teman sekelas disuruh berkumpul di ruang kepala sekolah,sebab kepala sekolah ingin berbicara dengan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphros Academy(End)
Fantasymaaf saya merupakan penulis amatir kalau yang mau baca baca aja kalau yang tidak mau yaaaa coba baca aja(sama aja) kalau tidak suka juga bisa keluar kok (aku mah bebas) selamat menghayati ceritaku.... bye bye.... bye bye... SELAMAT MEMBACA BAGI...