bag 17

586 40 0
                                    

Sesampainya di ruang latihan kami mengeluarkan hewan magic kami masing masing.Aku tidak perlu khawatir,soalnya semua teman sudah tahu tentang hewan magicku.

   "Siapa yang ingin melawanku,"

Aku bertanya kepada teman temanku dan entah kenapa perasaanku tidak enak melihat mereka menyeringai ke arahku.

   "Tentu saja kami semua,"

   "Itu tidak adil kau tau,"

Bagaimana mungkin Chiyoko mengatakan itu mereka
ber-sepuluh sedangkan aku sendirian.Memang apa yang mereka ukur hingga berfikir aku bisa mengalahkan mereka seorang diri.

Saat aku sedang berfikir tiba tiba ryo melesat ke arahku dengan pedang di tanganya.Dia menebas ke arah ku secara horiaintal,aku memiringkan tubuhku guna menghindari tebasannya.Teman teman hanya melihat pertarungan kami tanpa niat membantu.aku mengeluarkan pedang dari pinggangku dan memasang kuda kuda,Ryo melesat cepat ke arahku menwbaskan pedang secara beeuntun ke arahku,aku menangkis semua pedang Ryo yang menyerangku.Ryo mundur tiga langkah ke bepakang guna mwngatur nafasnya.belum sempat aku mengatur nafas terlihat bola bola api melesat ke arahku.

   <Barrier>

Aku mengucapkan 'Barrier' guna melindungiku dari bola api yang di lancarkan oleh salah satu temanku yang lain.

   <Lightingbold>

Aku mengucapkan'Lightingbold'dan keluar petir dari tanganku menyambar Hiro,teman yang melempar 'Fire ball'padaku.Dia tidak sempat terkena sambaran petirku karena terkejut dengan seranganku yang mendadak.

sekarang giliran Riku san Rey melesat ke arahku dengan pedang di tangannya.mereka menyarangku dengan kombinasi yang cukup
baik seolah mereka sudah biasa bertarung berdua.Terjadi pertarungan sengit antar pemain pedang,mereka membuatku kewalahan,aku mundur beberapa langkah ke belakang.aku mengeluarkan satu pedang lagi
dari sihir penyimpanan,sekarang aku bersiap dengan dua pedang
di tanganku.

Aku melesat ke arah Riku dan Rey
menyerangnya dengan kedua pedang di tanganku,mereka menangkis seranganku dan kemudian mundur ke belakang.Semua temanku yang belum mendapat giliran melawanku maju secara bersamaan.mereka menembakan sihir ke arah ku secara bersamaan setelah itu mereka maju dengan pedang di tangan mereka.

   "BERHENTI!!!!!,sudah cukup latihannya,sekarang waktunya makan malam,"

Kami secara spontan menghentikan duel kami dan menengok ke arah pintu masuk di mana seseorang tengah berdiri.

Sensei tiba tiba datang dan menghentikan latihan kami, padahal kami lagi puncak puncaknya.

   ""Baik sensei,""

Kami menjawab secara serentak.
Aku menyarungkan pedangku setelah itu mendekat ke arah teman teman ku berdiri.

   "Tadi itu pertarungan yang mengasikan,"

   "Iya benar,tapi sayang pertarunganya di hentikan,"

   "Haah,padahal aku belum
sempat melawannya,"

Teman temanku membicarakan tentang duel tadi sambil berjalan ke arah kantin,aku hanya mendengarkan mereka bicara.

   "Kenapa di sini sepi sekali,"

   "Tentu saja, karena hanya kita dan sensei yang ada di sini,"

Kami melihat ke sekeliling kantin yang nampak sepi,bahkan para sensei tidak ada di sini.kami berjalan ke arah dapur kantin yang sama sepinya.

   "Tunggu.Lalu siapa yang akan memasakan untuk kita,"

Kami mematung mendengar perkataan Hiro,kenapa kami
baru menyadarinya.

Karena tidak ada koki yang memasakkan untuk kami,jadi kami memutuskan para perempuan untuk memasak.










Jangan lupa 'vote' atau 'komen'.

Aphros Academy(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang