bag 26

720 34 0
                                    

Darah di mana mana.itulah yang tengah terjadi di sini.Ku edarkan pandanganku guna mencari pemimin mereka.

"Kalian tetaplah di sini.Aku akan ke depan untuk mencari pemimpin mereka,"

Sebelum mendengar jawaban mereka,aku segera terbang menggunakan 'phoenix mode' guna pergi ke tengah tengah pasukan kegelapan.Mereka pasti tidak akan setuju jika aku mengambil keputusan ini dan mungkin mereka akan mencoba menghalangiku.

Ku edarkan pandanganku sekali lagi sambil sesekali menyerang pasukan kegelapan yang ada di bawah dengan sihirku.Setelah menemukan pemimpin mereka aku segera melesat kearahnya dengan pedang di tanganku.dia menghindar dengan terbang ke atas dan jadilah duel di awan.

Trang trang trang

Duel antar pedang pun terjadi.terlihat percikan api yang keluar dari gesekan pedang dengan pedang.Dual terjadi cukup lama sampai salah satu dari mereka mundur ke belakang.

"Hebat juga kau bocah.Bisa menandingi pedang ku,"

"Terima kasih pujiannya paman.Tapi aku bukan bocah,"

Aku menjawab dengan santai guna memprofokasinya.Dapat di lihat dia cukup marah sekarang.
Dia menghilang dari pandangan dan muncul di belakangku dengan pedang hampir mengenai kepalaku jika saja aku terlambat menyadarinya.ku langkahkan kakiku ke belakang guna menjaga jarak dengannya.Dia kembali menghilang dan muncul di depanku dengan menendang perutku hingga hingga aku termundur sampai menabrak beberapa pohon.

"Uuuh.Kekuatannya memang tidak main main,"

Aku memuntahkan seteguk darah dari mulutku.Aku berusaha berdiri
guna melanjutkan pertarungan yang belum selesai.

"Apa kau yakin akan menggunakan itu Akirra?"

"Tidak ada pilihan lain kan?"

"Tapi itu membahayakan tubuhmu,"

"Tidak apa apa.Yang penting tidak akan ada orang yang akan gugur lagi dalam peperangan ini,"

Setelah pembicaraanku dengan Fennir,aku menutup mataku guna mengonsentrasikan pikiranku.

<black sword>

Muncul pedang di tanganku setelah aku memanggilnya.Dia adalah pedang kegelapan miliku yang bernama Muramasa.Pedang legenda yang di juluki pedang iblis atau pedang kutukan,sebab pedang ini sangat kuat dan konon pedang ini haus akan darah dan tidak semua orang bisa memegang padang ini.Pedang ini adalah pemberian dari kepala sekolah karena hanya aku yang bisa menyentuhnya.





Flasback

"Ada apa bapak memanggilku?"

"Sebentar Akirra.Aku akan mengambil sesuatu dulu,"

Kepala sekolah beejalan ke arah lemari yang berada di pojok ruangan.Dapat ku lihat dia membawa kotak berbentuk panjan berwarna hitam dengan ukiran aneh di tepinya.

"Coba kau buka kotak ini dan pegang apa yang ada di dalamnya!,"

Aku menganggukan kepalaku dan mulai membuka kitak itu.Ternyata sebuah pedang yang sangat hitam,akupun menyentuhnya dan mengangkatnya.pedangnya cukup ringan dan pas di genggamanku.

"Sudah ku duga kau dapat memegangnya,"

Aku menoleh ka arah kepala sekolah dengan tidak mengerti apa yang dia bicarakan.Dia pun menceritakan padaku tentang pedang tersebut.







Aku terbang ke tengah tengah peperangan.Ku angkat pedangku tinggi tinggi.

<black hole dimension>

Ku teriakan sihir tingkat tinggi yang merupakan sihir terlarang.Muncul lubang hitam sebesar rumah dari pedangku.Banyak orang orang tersedot ke dalam lubang hitam,tapi hanya bagi orang orang kegelapan atau yang memiliki hati yang hitam yang mendominasi hati semua orang.

"Uuuh.Sedikit lagi,"

Aku mengeluarkan darah kental dari mulutku,karena pedangku terlalu banyak menyedot kegelapan hingga tubuhku tidak kuat menampungnya.Inilah kenapa pedang ini di sebut pedang kutukan karena pedang ini juga bisa membunuh penggunanya.

Ku edarkan pandanganku ke bawah guna melihat situasi di sana.Sangat kacau.Bahkan pemimpin merwka ikut tersedot ke dalam lubang hitam.Itulah yang bisa aku katakan.Tubuhku yang sudah tidak kuat menampung kegelapan akhirnya melemah dan aku pun jatuh dari ketinggian.Ku tutup mataku guna menerima nasib yang mendekat.












END







Jangan lupa tekan'★'dan 'komen'atau 'Follow' juga boleh.

Aphros Academy(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang