8 - Tak kenal ?

1.5K 338 38
                                    

Play | Ava Max-Sweet but Psycho |

Dia hanya lupa, bukan tak kenal.

* * *

Dari ujung lorong, tampak Gino beserta gerombolan geng-nya sedang berkumpul di depan kelas XII IPS 3. Selain kelas Zira, kelas Gino juga sering membuat onar.

"Mau ngapain lo?" sinis Gino saat melihat Zira berjalan ke arah kelasnya. "Mau minta maaf ke gue?"

Zira mendelik dan melewati geng Gino begitu saja. Namun, tangannya tercekal ketika ia hendak masuk ke kelas XII IPS 3 itu.

"Siapa yang ngijinin lo masuk?" Gino menatap Zira dengan tajam.

Zira melepaskan cekalan tangan Gino. "Kenapa gue harus izin?"

"Ini wilayah gue!" ujar Gino memperingati.

Zira menatap datar cowok itu. "Terus?"

Gino mendempet Zira ke dinding samping pintu. Zira memberontak dan mendorong cowok itu hingga cowok itu terhuyung ke belakang.

Zira langsung masuk ke dalam kelas itu, ia menyapu pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Tapi ia tak menemukan sosok yang ia cari.

"Thuska anak kelas ini 'kan?" tanya Zira pada salah satu siswi yang sedang membaca novel.

Siswi itu mendongakkan kepalanya menatap Zira dengan sedikit terkejut, lalu mengangguk.

"Dia kemana?" tanya Zira.

"Gak tahu." Siswi itu menggelengkan kepalanya pelan.

Zira menghela napasnya, ia beranjak dari tempatnya. Ketika keluar kelas, ia dihadang oleh Gino dan gengnya.

"Minggir," ucap Zira datar.

"Guys! Mendingan kalian keluar dulu, ke kantin atau kemana gitu. Gue ada urusan sama cewek ini." Ucapan Gino langsung dipatuhi oleh anak-anak kelas XII IPS 3.

Zira berusaha ikut keluar dengan anak-anak lain, tapi Gino berhasil mencekal tangannya.

"Mau lo apa sih?!" sentak Zira.

Tersisalah Gino dan Zira di dalam kelas, sedangkan anak-anak geng Gino ada di luar, mengontrol keadaan.

"Mau gue?" tanya balik Gino mendekati Zira.

"Gue 'kan udah bilang, gue suka sama lo." bisiknya di telinga Zira.

Zira mendorong tubuh Gino, "Gue bisa ngebedain mana orang yang suka ke gue sama orang yang punya dendam ke gue."

Gino terkekeh. "Masa? Tapi gue beneran suka sama lo."

Zira tak mengubris ucapan cowok itu, ia berlari dan mendobrak pintu kelas dalam satu kali percobaan. Jangan main-main dengan cewek itu.

Anak-anak geng Gino menatapnya dengan terbelalak, baru kali ini mereka melihat seorang cewek mendobrak pintu.

Zira berjalan dengan menghentak-hentakan kakinya, ia kesal dengan Gino yang selalu mengganggu ketenangan hidupnya. Langkahnya melambat ketika ia melihat seseorang yang tampak asing dengan raut wajahnya, seperti wajah-wajah baru.

"Lo Thuska 'kan?" tanya Zira. Cowok itu mengangguk pelan dan menatap Zira dengan bingung. "Lo masih inget gue?"

Cowok itu menggeleng. Membuat hati Zira mencelos begitu saja. "Serius?"

Cowok itu mengangguk dan beranjak dari hadapan Zira.

"Adudu suka Coco," ujar Zira menghentikan langkah Thuska.

CLASSIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang