Play | David Guetta ft. Zara Larsson - This One‛s For You |
Terlalu banyak momen bersama, tanpa ada ikatan yang pasti.
* * *
Hembusan angin menerpa permukaan wajah Zira, membuat cewek yang sedang tertidur nyenyak itu bergidik kedinginan. Terlalu sering ia merasakan terpaan angin, apakah AC mobil terlalu kencang?
Mimpi buruknya benar-benar luar biasa, ia hampir mati muda dalam mimpi itu. Untung saja keajaiban muncul, menyelamatkan nyawa mereka.
Zira akan tertawa terbahak-bahak, lalu menceritakan mimpi yang sangat menantang adrenalinnya.
Sekarang saatnya ia bangun.
Zira membuka matanya perlahan, hal yang pertama kali ia lihat adalah jaket Melvin yang membungkus sebagian tubuhnya.
"Udah sadar?"
Zira langsung bangun dari posisi tidurnya, ia menoleh ke arah Melvin yang sedang ...
Membakar kayu? Untuk apa?
Zira mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.
Sabana?
Sebentar ...
Zira menunduk, lalu mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia tadi tidur beralas parasut?
Zira menggeleng, ia menepuk pipinya berkali-kali dan mencubitnya. Ia yakin ini hanya mimpi. Ini pasti hanya mimpi. Ia mohon ini cuma mimpi, jangan nyata.
Sial. Lama-lama ia merasa sakit akibat cubitannya sendiri.
"Minum." Melvin menyodorkan sebotol air mineral.
Zira meraih botol tersebut, lalu menegaknya hingga setengah. "Mel, ini mimpi 'kan?"
Melvin duduk di hadapan cewek itu, lalu tersenyum. "Perlu gue bikin lo sadar lagi?"
Entah mengapa mendengar ucapan cowok itu, pipi Zira tiba-tiba menghangat. Blush. Ada rasa malu yang terselip di benaknya. Zira menggeleng pelan, ia cukup mengerti dengan kata lagi yang cowok itu ucapkan.
"Jadi ini nyata?" tanyanya yang masih belum percaya.
Melvin berdeham.
Zira termenung. Berarti kejadian ia terjun ke jurang itu nyata? Berarti kemarin... Melvin beneran ngecup dahinya?!
Jangan bilang setelah itu ia... pinsan?!
Zira menggigit bawah bibirnya, merasa aneh. Kok jadi canggung gini sih ... Ia sangat tak nyaman dengan kondisi saat ini. Ingin bertanya, tapi apa yang harus ia tanyakan?
Aha!
Zira menatap Melvin yang kebetulan sedang menatapnya. Zira berdeham pelan, kok ia gugup sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSIC [END]
Teen FictionHaha. Satu kata itu mampu mewakili bagaimana konyolnya hidup ini. Semesta selalu saja memberikan kejutan. Di kehidupan yang penuh drama ini, kita dituntut untuk pandai berakting. Seperti sekarang... Kejutan besar dan sangat klasik sedang menimp...