[a/n] ⚠ warn. Sangat keju, huhuhu. Kalo aing ada nistain jangan marah yaa, soalnya disini juga semuanya bias aing ╥﹏╥ cuman sebagai hiburan, maaf...
===== N a r e n d r a =====
Sudah dua minggu yang lalu semenjak Sakura menjauhi Lia serta teman-temannya dengan alasan ingin merubah diri menjadi lebih baik, hubungan di antara mereka semakin hari semakin merenggang, bahkan Sakura maupun Lia dan teman-temannya tidak ada yang mau menegur meski hanya sekedar mengucap ‘hai’, melontarkan kalimat basa-basi setelah hari itu berlalu.
Merenggangnya hubungan mereka juga berdampak pada salah satu kakak kelas yang selalu terlibat dengan Lia, siapa lagi kalau bukan Narendra, anak itu bilang bahwa ia sering melihat Sakura makan di kantin tidak bersama Lia dan yang lainnya, melainkan bersama Naura yang secara kebetulan Narendra kenal sebagai anak ekskul Habsyi juga dan anak resma di masjid yang sama dengan Narendra dan Jindra.
Setiap ia bertemu dengan Lia, saat menjemput atau mengantarnya pulang, Narendra selalu bertanya pada anak gadis itu, mengapa ia tidak mau kembali berteman dengan Sakura dan berteman seolah tidak ada yan terjadi di antara mereka. Yang ada semakin hari semakin menjauh bak orang asing jika mereka saling berpapasan.
Seperti Narendra yang selalu mengulangi pertanyaannya pada anak gadis yang berstatus adik kelasnya itu, Lia juga mengulangi jawabannya yang menyalahkan Narendra atas semua yang terjadi antara mereka. Anak itu terus menyalah dan melampiaskan semua kekesalannya pada Narendra. Anak itu berpikir seandainya jika Narendra tidak mengumbar bahwa dirinya anak yang alim mungkin Sakura tidak akan mencoba mengikuti jejak Narendra yang sok Islami. Padahal kenyataannya, Narendra sama sekali tidak bermaksud mengumbar sikapnya itu dengan sengaja. Apa ia salah jika menegur temannya jika hendak berbuat maksiat atau melanggar peraturan Islam?
Di balik semua itu, ada yang membuat ia merasa sedih, dari semua yang telah ia lakukan, mengapa niat baik Narendra selalu dipandang oleh orang-orang yang tidak menyukainya itu hanya sebagai panjat sosial? Bukan menolong ikhlas dari hatinya.
“Woi, Xiyeon, penjepit bulu mata mana, gua mau make nih!” teriak Lia tak mengalihkan pandangan dari cermin di tangannya, anak itu sibuk menyelipkan anak rambut ke belakang daun telinga merapikan tataan rambutnya agar terlihat cantik. Sedangkan temannya yang berada di bangku belakang, Xiyeon, sibuk menggeledah tasnya mengambil barang yang dicari.
“Nih!” Xiyeon melemparkan penjepit bulu matanya pada Lia yang fokus pada cerminnya, alhasil lemparannya itu meleset mengenai tangannya lumayan keras dan mengagetkan anak itu.
“Eh! Kalau mau lempar tuh bilang dulu, setan!” omel Lia, melotot menatap Xiyeon dengan rahang yang mengeras.
“Gua udah bilang tadi, lo-nya aja yang tuli, coeg,” sahut Xiyeon tidak kalah sewot.
“Udah ya, daripada saling tumbur, mending pakai nih liptint baru, gua beli di mall kemarin beli 2 gratis 1, jadinya satu buat kalian berdua,” kata Nayeon berdiri di antara meja Lia dan Xiyeon, menyodorkan liptint berwarna merah pekat pada kedua temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narendra | Renjun [✔]
Fanfiction𝐒𝐞𝐦𝐢𝐛𝐚𝐤𝐮⁺。✧┇런쥔 𝐱 나경 ❨ 𝐥 𝐨 𝐤 𝐚 𝐥 ❩° ❝𝘎𝘶𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘧𝘢𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘮𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘈𝘥𝘻𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘯𝘺𝘢𝘯𝘺𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦...