Narendra | Renjun [✔]

24 ━✧｡❨ L o m b a )

Ya allah lama banget aku nggak up, aku minta maaf sebesar2nya ya, soalnya berapa bulan terakhir aku sibuk di rl, sama lg ad mslh😭 alhamdulillah udah bisa up lg😍 msh pd nunggu ga? Maaf keghosting😥😥

Seneng bgt, renjun live instagram pertama sama icung. Pada nonton gaa???😭😭😭

Jan lupa comment sama vote ya sayang🤩🥰

"Assalamua'alaikum, Ummi..," salam Narendra bertekuk lutut di pinggiran makam, matanya kini memandangi nisan yang bertuliskan nama sang Ibunda.

"Apa kabar ummi di sana? Sudah seneng ya? Pasti dong."

"Ummi suka nggak hadiah yang Narendra kirim tiap malam? Hadiah Al-Fatihah 4."

; sebutan untuk kumpulan 4 surah dalam Al Qur'an yakni; surah Al Fatihah, Al Ikhlas, An Nas, dan Al Falaq. 

"Maaf ya, Ummi. Narendra baru bisa ngasih Ummi hadiah, nggak sempat ngasih apa yang ummi pengen sebelum pergi dari sini."

"Tapi, Ummi pasti sekarang lagi bangga lihat Narendra dari atas sana. Besok Narendra ikut lomba, do'ain ya Ummi semoga Narendra menang."

Mengulum bibir menahan getir, Narendra tersenyum dengan tangan yang perlahan bergerak mengusap nisan Ibundanya itu.

"Anak Ummi sekarang sudah jadi apa yang Ummi mau, jadi anak yang sholeh kepada kedua orangtuanya dan berusaha menolong saudara-saudaranya yang lain."

"Narendra nggak terlambat, 'kan? Ummi masih anggap Narendra anak, 'kan? Kadang Narendra teringat masalalu, terasa Narendra nggak pantes disebut anak kalau Narendra kelakuannya nggak mencerminkan orang baik."

"Untung aja Ustadz Dio dengerin keluhan Narendra itu dan bilang nggak ada kata terlambat buat bertaubat dan memulai kembali dari awal."

Tidak sampai situ saja monolog Narendra, anak itu menarik napas dalam, Narendra menutup sejenak matanya dan menghembuskan napas pelan terlebih dahulu sebelum mengucapkan apa yang mengganjal di hatinya selama ini.

"Ummi, Narendra kangen... Ummi bisa nggak mampir ke mimpi Narendra? Narendra pengen dipeluk ummi."

"Ummi, kalau boleh jujur, Narendra nyesal dulu pernah nolak pelukan Ummi pas Ummi lelah. Harusnya pelukan Narendra jadi obat lelah Ummi."

Menyesal? Mungkin itu perasaan Narendra sekarang. Namun, apa daya sebuah penyesalan tidak akan mengubah sesuatu yang terjadi sebelumnya. Penyesalan ini akan terbayar jika seseorang yang sedang menyesal itu membayar semua kesalahannya di masa itu.

"Ummi Narendra hebat ya, mencintai Narendra dan mampu bertahan dengan rasa sakit yang sering Narendra beri ini. Ummi saat Narendra sakiti masih bertahan, karna Ummi pernah bilang kalau Narendra titik kebahagiaannya Ummi, hidup Ummi."

"Seberapa jauh Ummi sekarang, Ummi masih ada di sini,' kan?" Narendra menunjuk dadanya, wajahnya terlihat tersenyum tegar meski sebenarnya ia ingin sekali menangis.