Vomen-lah, supaya disayang Renjun:((( huhuhu. Kesian juga ya, ngegantung anak orang:((((
"Allahuakbar, dicariin, taunya malah di sini, sendirian pula."
Lia memutar balikkan badannya menghadap sosok yang melontarkan kalimat tadi. Sudut bibir Lia kini terangkat sebelah, memandang anak laki-laki itu tidak suka.
"Masih nggak nyerah lo? Nggak ingat lo sama kejadian di kantin tadi. Napa masih mau jemput gua?"
Sesosok itu mengatur napasnya, lelah berlarian mencari Lia ke sana kemari. "Gua dari tadi cari lo, takut hilang. Lo nggak tau betapa khawatirnya gua pas setengah jam nunggu di halte bus tapi lo nggak muncul-muncul juga. Akhirnya, gua balik ke sekolah lagi yang udah sepi, lari ke kelas lo tapi lo nggak ada. Gua keliling satu sekolah, nggak kunjung nemu lo. Eh, taunya lo malah di taman belakang sekolah, nongkrong sambil minum es sendirian lagi, untung Allah masih lindungin lo supaya nggak kesurupan."
Lia hanya memutar kedua bola matanya malas, anak itu kembali menjumput minumannya tanpa menghiraukan penjelasan panjang lebar dari Narendra.
"Lia, ayo pulang," ajak anak laki-laki itu berdiri di sebelah Lia.
"Dih, nggak mau, ah!" tolak Lia langsung.
"Mending kita pulang, Lia. Udah jam 5, gua udah kelewatan shalat Ashar pas sibuk cari lo ke sana kemari, gua takut Allah marah gegara ninggalin satu kewajiban demi seseorang yang belum jadi tanggung jawabnya."
Lia kembali memutar bola matanya serta berdecak, "Pencitraan, goblok."
"Nggak ada kata kasar, tolong."
"Mulut ya mulut gua, bangs—"
Lia menghentikan umpatannya saat mendapati air wajah Narendra yang menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narendra | Renjun [✔]
Fiksi Penggemar𝐒𝐞𝐦𝐢𝐛𝐚𝐤𝐮⁺。✧┇런쥔 𝐱 나경 ❨ 𝐥 𝐨 𝐤 𝐚 𝐥 ❩° ❝𝘎𝘶𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘧𝘢𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘮𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘈𝘥𝘻𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘯𝘺𝘢𝘯𝘺𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦...