22

14.6K 943 86
                                    

Tri dey leter... :)

-
-
-

Renata sedang duduk manis memantengi komputer di meja kerjanya.
Wait. Meja kerja?
Iya, ceritanya Renata yang tadinya seorang Asisten berpindah haluan menjadi sekretaris nya Varrel. Gara-gara kejadian tempo hari yang ntu tuh arisan pembawa petaka, Renata bener-bener puasa ngomong ke Varrel. Pokoknya dalam mode ngambek, bicara pada Varrel adalah Haram hukumnya.

Makanya, dalam rangka membuat mediasi dengan Renata, Varrel menjadikannya sekretaris. Karena btw, sekretarisnya yang terdahulu sudah pensiun,dia sudah too old.

Jadi, ceritanya begini...

Tadi pagi, Bu Reni selaku sang mantan sekretaris datang ke ruangan Varrel dan mengajukan anaknya yang menjadi sekretaris penggantinya,tapi Varrel menolak.
Dia mencium bau-bau konspirasi disini. Masa mantan sekretarisnya itu keukeuh banget jadiin anaknya sebagai sekretaris,mana sampai dibawa ke ruangan Varrel segala lagi.
Dilihat dari bodinya sih kek gitar spanyol, depan belakang oke, atas oke,bawah....

Lah njir kakinya korengan_-

"Maaf,Tapi saya sudah mendapat Sekretaris yang baru"
Kata Varrel dengan nada datar. Pokoknya,dia nggak mau punya sekretaris kek anaknya Bu Reni. Emang sih tipe-tipe menggoda iman. Liat aja tuh bibir dipakein cat tembok warna merah gitu,mana tebel banget pula. Tapi kan yang Varrel butuhin itu seorang sekretaris,bukan seorang,ekhem... Lonte.

Lagipula, Varrel gak pernah ngerekrut sekretaris muda. Dia mah demennya yang tua-tua. Bukan berarti dia demen ama ibu-ibu yang keteknya bau bedak MBK ya, tapi takutnya kalau dikasih yang muda terus bodi aduhay, dia nggak kuat iman nantinya.

"Anak saya ini lulusan S3 manajemen terbaik,Tuan"

"Iya,saya tahu itu. Tapi saya bilang saya sudah punya sekretaris yang baru. Nana!!!"

Renata yang lagi duduk-duduk ngitungin biji kuaci Rebo lalu Kamis lepas itu Jum'at, G. Kuaci Rebo, berdiri dengan malasnya lalu menghampiri Varrel di meja kerjanya. Renata cuman ngangkat alisnya doang ke Varrel.

"Ini sekretaris saya yang baru"

Renata be like :
"Ni tikus got kenapa lagi nih"

"Owh,nona Renata ya Tuan? Hmm padahal kalo anak saya yang jadi sekretaris, bisa sekalian merangkap jadi istri Tuan Varrel juga"

Amit-amit, amit-amit. Jauhkanlah hambamu yang shaleh ini dari perempuan-perempuan rambut karatan, gigi berpagar, dan bibir bercat tembok ya Allah. Batin Varrel ngeri

Baru saja Varrel akan berbicara, Ken menelponnya.

"Tuan, saya berada di luar ruang kerja anda"

"masuk saja"

Telepon di putuskan secara sepihak oleh Varrel. Sepertinya dia punya ide untuk mengusir secara halus kedua makhluk yang bernama wanita di depannya.

"Maaf, yang saya butuhkan seorang sekretaris. Bukan seorang calon istri. Kalau ingin mencari calon suami untuk anak anda, saya punya teman seperjuangan"

Waktu yang sangat pas sekali. Ken masuk dengan membawa koper berisi emas batangan.

"Nah,itu dia"

Ken yang tidak tahu-menahu ada apakah gerangan hanya bisa mengernyit bingung. Dan betapa kagetnya dia saat menoleh kearah anaknya Bu Reni

Njir, itu kan lonte yang ngejar-ngejar gue di lampu merah. Mati gue! . Batinnya

Dan si cewek yang sebenarnya bernama Evangelista itupun membulatkan matanya. Dia ingat cowok ganteng dihadapannya itu yang dulu memakai mobil Bugatti hitam di lampu merah. Ah dia masih ingin mengejarnya,ingin sekali bermanja-manja dengannya di dalam mobil super mewahnya itu tanpa tahu bahwa sebenarnya lelaki bermobil Bugatti itu adalah seorang bawahan dari Varrel, lelaki yang diincarnya. Padahal semua bawahan Varrel dikasih mobil sport semua. Terkhusus pada Ken, dikasih mobil Bugatti. Seketika Evangelista lupa tujuannya kemari dan jiwa lontenya keluar. Evangelista menghampiri Ken yang udah gemetaran gak karuan, kalau kata Sundanya mah " kesang badag kesang leutik kalaluar".

"Hai ganteng" -Evangelista langsung bergelayut manja pada Ken. Membuat yang di peluk menoleh pada bos nya, berharap mendapat pertolongan. Wajahnya udah ternistakan banget. Renata jadi ikut kasian. Kasian pada Ken yang diganggu ciwi cabe dan kasian pada takdirnya karena mempunyai bos seperti Varrel.

Dan,Bu Reni?
Matanya udah perih melotot terus pada Anaknya. Dibilang sabar punya anak cabe cem dia, nggak juga.
Dia cuman bisa senyum canggung ke Varrel yang dibalas dengan tatapan lurus dan me-creepy-kan. Niat menjadikan anaknya sebagai kandidat calon istri bos nya, malah gini.

"Ekhem! Ini Kantor,bukan night club "
Dingin banget,bang. Serem dedeq dengernya :( eum... Maksudnya serem bacanya.

Ups. Kelepasan
Evangelista langsung melepaskan tangan nakalnya dari Ken.
Ken bisa bernafas dengan tenang dan sentosa sekarang. Terima kasih pada Bos Hitler hati tayo, tuan Varrel Rahman Soraya.

"Saya minta pada anda dan anak anda untuk keluar dari kantor saya sekarang juga"

"Tapi, Tuan anak saya..."

"Keluar atau hak asuransi termasuk uang pensiunan anda saya cabut"

Bu Reni melotot lagi. Aduh,Bu itu nanti matamu copot dari sarangnya begimane

"Angel,ayo!" Katanya sambil mengeratkan giginya tak lupa pelototan pada anaknya itu.

Dan, begitulah asal mula gunung Tangkuban perahu. g
Maksudnya, begitulah asal mula Renata menjadi sekretaris Varrel.
Tamat :)













Tapi boong











Muehehehe (. ❛ ᴗ ❛.)

















Baby Boss,I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang