"Nana, Cepet!!!" Teriak Varrel dari dalam mobil saat melihat Renata di teras depan masih sibuk mengubek-ngubek isi tas nya dengan langkah santainya. Padahal meeting di mulai 20 menit lagi. Jarak mansion ke kantor utama butuh waktu setengah jam. Itupun kalau lalulintasnya aman lancar sentosa, itu berarti dia bakalan telat 10 menit.
Perlu diingat, motto hidup Varrel dalam bekerja adalah on time is my life. Telat walaupun sedetik, dia anggap sebagai satu langkah menuju kegagalan.
Aku padamu, Maz ❤️
Mendengar teriakkan Varrel, Renata sedikit berlari dan terburu-buru memasuki mobil. Belum sempat ia menutup pintu mobil dengan benar, Varrel udah tancap gas. Membuat Renata ngejengkang ke belakang menghantam jok mobil. Sadis sekali bos satu ini. Untung sayang
Entah sadar atau tidak, Renata yang biasanya tampil polos tanpa make up, hari ini memakai makeup yang tidak terlalu glamour, pun rambutnya yang biasanya hanya di kuncir kuda, ataupun hanya dikepang samping, hari ini menyanggul rambutnya dan membiarkan beberapa helai rambut di bagian dekat pelipis tak tersanggul, Menambah kesan manis seorang Renata. Sayang dong di beliin makeup branded ama bos tapi gak di pake, mana beliinnya gak kira-kira lagi.
Author bagi dikit napa, Ren
"Mas, bawa mobilnya pelan-pelan bisa kan?" Gimana nggak, Varrel bawa mobil kayak lagi balapan di sirkuit. Membuat yang disampingnya mendadak kena serangan jantung dugem.
"Kamu tau kan hari ini meeting jam berapa? Lagian ini telat ke kantor juga kan gara-gara kamu!"
"Mas kok jadi nyalahin saya sih?!"
"Udah diam, Nana! Saya lagi fokus nyetir"
Renata mendengus kesal. Memang sih ini salahnya karena terlalu lama di kamar mandi. Tapi kan Varrel gak usah nge-gas juga jawabnya. Bikin hari suram aja. Udah dari pagi nyuekin, sekarang marah-marahin dia lagi.
-
-
-Singkatnya, mereka berdua udah nyampe di Kantor pukul 08:56 am.
Yups! Hanya memakan waktu 15 menit. Tau dah bawa mobilnya kek gimana. Masih untung gak di kejar polisi sesektor juga.Di ruangan meeting, kursi sudah terisi penuh. Terkecuali satu kursi kebesaran di depan yang masih kosong, tau lah punya siapa. Saat melihat Varrel datang, mereka berdiri dari duduknya tanda menghormati Varrel. Saat Varrel sudah duduk di kursinya dan mempersilakan mereka, barulah mereka duduk kembali.
Meeting kali ini intinya Varrel sebagai investor dari perusahaan yang bisa dibilang sedang maju pesat yang sekarang ini perusahaan tersebut dikelola oleh anak dari pemilik perusahaan, Devan Keith. Pemimpin perusahaan Keith corp.
Dan siapa sangka, bahwa Devan dulu adalah kakak tingkat semester akhir di universitas yang pernah ditempati Renata. Bisa dibilang kalau Renata adalah secret admire dari Devan. Gila dong ganteng nya itu cowok. Diantara jajaran cogan nya kampus, Devan adalah yang paling tampan Versi cewek-cewek yang menjadi admire- nya.
Huhu bikin melting hati tiap liat dia tuh. Bawaannya adem muluMeeting selesai bertepatan dengan jam istirahat kantor. Entah takdir atau apa, Devan dipertemukan dengan Renata. Si gadis lugu, imut nan pemalu yang sedikit banyak membuatnya tertarik di kampus dulu.
Renata terlihat berjalan ke arah ruangan yang tadi dipakai untuk meeting, seperti biasa jalannya selalu menunduk. Dan saat Renata mengangkat pandangannya, terlihatlah olehnya Devan berdiri disana sedang menatap ke arahnya."Mimpi apa gue semalem bisa ketemu lagi sama kak Dev, mana dia ngeliat ke arah gue lagi" batinnya.
Pipinya merona malu. Gimana enggak, cowok yang kita suka berdiri tidak jauh dari kita. Renata menunduk lagi guna menutupi pipi bakpao nya yang terlihat makin memerah
"H..hai kak Dev?"
Yaps, sekarang ini Renata sedang berhadapan dengan Devan tentunya tanpa bertatapan dengan manik hitamnya. Bisa melehoy kek jelly dia kalau sampai bertatapan sama Devan.
Sebenernya, dia tuh tadi pengen kabur aja supaya gak ketemu sama Devan, tapi ini kakinya harus diganti kayaknya. Gak sinkron sama otak, malah sinkron sama hati.
Bikin malu aja"Kamu makin cantik ya, Nata"
Kata Devan sambil ngelus pipinya Renata.
Muji ya muji aja, jangan sambil ngelus pipi. Itu kasian yang dielus udah hampir pink sun gegara disentuh ama Lo, Dev.Renata gak menjawab pujian Devan. Mau jawab gimana, orang lidahnya aja kelu.
"Kamu kerja disini? Bukannya harusnya sekarang baru kuliah semester 3 ya?"
"Eum... Aku gak lanjutin kuliah, Kak"
"Owh, tapi kok bisa kerja di perusahaan sebesar ini?"
"Ceritanya panjang, kak. Eum... Gimana kalau kita bicara di kantin kantor aja, kak Dev belum makan kan?"
Devan mengangguk tanda setuju. Entah keberanian darimana itu Renata ngajak cowok pujaannya ngobrol plus ngopi-ngopi manja di kantin. Gak tau apa daritadi ada yang kebakaran jenggot liat kalian berdua akrab banget.
Eh tapi, Varrel kan gak punya jenggot hwhwh
Yaps, yang daritadi merhatiin tuh Varrel. Ngumpet di balik tanaman hias di pot ujung ruangan.
Ini gak tau kenapa hatinya kok jadi panas gini, apa karena dia belum nge-Teh pagi ini Jadi hatinya bermasalah Karena butuh asupan yang menghangatkan?Bodo amat ah, ngikutin kemana perginya itu 2 manusia sekarang lebih penting. Ternyata mereka pergi ngantin dan duduk di bangku pojok ruangan. Hm, Varrel curiga mereka berdua pernah ada hubungan sebelumnya. Apalagi kan Devan sama Renata pernah se-universitas. Jangan tanya kenapa Varrel bisa tau itu. Mata-mata dia kan bejibun
Dia sengaja duduk di depan bangku yang lagi Devan dan Renata duduki.
Sesekali berdehem, tapi kayaknya sekretarisnya itu sengaja deh cuekin dia. Ngobrol nya aja hangat banget, sesekali terdengar ledakan tawa diantara mereka berdua. Tenggorokan Varrel sampe perih berdehem terus tapi yang didehemin kagak peka-peka. Kesal tidak ditanggapi, Varrel berdiri dari duduknya dan kembali ke ruang kerjanya. Sesampainya disana, ia meluapkan kekesalannya dengan menendang meja kerja sekuatnya. Alhasil ia mengerang kesakitan"GOBLOK!!!"
Cielah si Abang bisa ngumpat juga.
***
Bonus pic
Vengo Gao As Devan Keith
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boss,I Love You
Fanfiction#1 in Boss [15 Juni 2021-...] [Boss projects 2] Gara-gara Bebek yang melintas ke tengah jalan dengan nggak nyantainya,Renata harus rela menjadi Asisten Varrel dikarenakan Varrel kecelakaan karena Berusaha menghindari tabrakan antara motor Ninja nya...