Setelah perbincangan hangat dengan Devan, Renata bergegas kembali ke ruangan Varrel. Kali aja kan baby boss nya itu butuh sesuatu. Keenakan ngobrol sama Devan sih, sampe lupa waktu. Renata juga mikir, kemana sifatnya dulu yang kalo ketemu sama pujaan hatinya itu malu-malu, pengen ngajak ngobrol pun susah karena terhalangi oleh detakan jantung yang menggila. Tapi tadi, setelah bertemu langsung yang benar-benar berdua dengan Devan, rasa itu hilang. Renata malah terus mikirin Varrel yang notabenenya Bos galak super manja. Tapi ya mau gimana lagi, orang Devan nya yang terus ngajak ngobrol, jadi yaudah diladenin aja dulu, kali aja lanjut ke pelaminan
"Mas?"
Varrel mengacuhkan Renata, ia sibuk. Eum... Pura-pura disibukkan dengan Laptop seharga 1,3 M miliknya yang kalau diangkat,seringan kapas.
"Mas Varrel kenapa sih? Laper? Ekspresi nya kok kecut gitu"
Tanpa repot-repot menjawab, Varrel bangkit dari duduknya lalu mengambil jas nya yang tersampir di kursi dan melenggang pergi begitu saja, meninggalkan Renata dengan sejuta pertanyaan.
"Mas Varrel mau kemana?"
"PULANG LAH!"
Renata terlonjak kaget di tempat. Bos nya sebenernya orang mana sih? Kok gak mencerminkan warga+62 yang santuy. Selalu saja menambahkan bumbu nge-gas di setiap ucapannya.
"Lho, Mas. Ini baru jam 2 siang"
Varrel menghentikan langkahnya dan dengan malas membalikkan tubuhnya.
"Terus kalo emang masih jam 2 siang kenapa? terserah saya dong mau pulang jam berapa. Ini kantor punya saya, bos nya saya. Jadi terserah saya"
Iya sih, tapi kan...
"Terus kerjaan saya gimana?"
"Makanya kalo kerja itu jangan suka ditinggal-tinggal. Ngobrol aja di utamain. Sana ngobrol sampe bibir kamu kering!"
Varrel bicara dengan nada membentak, membuat hatinya seakan tercubit dan matanya pun berkaca-kaca
"saya pulangnya gimana?"
Kata Renata lirih"Taksi banyak!"
Usai mengatakan itu, Varrel melanjutkan langkahnya. Meninggalkan Renata seorang diri yang dibuat kesal dan jengkel secara bersamaan.
Naik?
Taksi?
Duitnya dari mana woe?!!!Lagian dari tadi pagi kok sikap bos nya kayak gak bersahabat gitu. Hatinya kan jadi sedih. Ujung-ujungnya Renata nangis, sakit diginiin. Tapi mengingat kerjaannya masih banyak, Renata melanjutkan kerjanya walaupun dengan derai air mata yang masih membasahi pipi.
Kek lirik lagu perasaan
Disisi lain, hati Varrel masih panas gara-gara ngeliat Renata dan Devan bercanda ria tadi siang. Tapi dia gak tau rasa panas itu datang karena apa.
Aaaargh! Kalau aja Devan itu bukan anak teman Mamanya, dia bakal nolak perusahaan itu. Tapi ya mau gimana lagi, ini permintaan Mama absurdnya. Dan lagi, sejak kapan Renata jadi suka bermake-up. Kan jadi tambah seger liatnya. Kok bisa ya dia gak menyadari itu daritadi pagi. Harusnya Renata berpenampilan gitu tuh cuman buat dia, bukan buat orang lain. Tapi disisi lain, hatinya mengatakan kalau itu bukan urusannya, Renata mau berpenampilan kek gimana, mau ngobrol sama siapa, terserah Renata. Dia nggak ada hak untuk mengurusi hidupnya."Gue kenapa sih?!" Geram, Varrel memukul setir. Namun, seakan teringat satu hal, Varrel sontak menginjak rem secara tiba-tiba, membuat pengendara di belakangnya memprotes perbuatan tidak terpujinya itu. Tapi ya dia mah bodo amat aja, sekali dia melongo lewat kaca mobilnya, yang tadi protes palingan langsung pada ambyar tuh karena melihat gantengnya sang Presdir V company yang gak ketulungan. Bisa-bisa dia di deportasi dari Indonesia saking gantengnya yang bikin kaum hawa meronta-ronta minta dipuaskan. Eum... Dihalalkan maksudnya.
Dengan malas Varrel membuka setengah kaca mobil dan menyembulkan kepalanya dari dalam, membuat pengendara di belakangnya berteriak histeris.
Kan, dibilangin juga.
Sekuat itu kharisma seorang Varrel Rahman Soraya yang membuat pengendara mobil yang rata-rata cewek pada berhamburan keluar dari mobil yang mereka naiki menuju mobil Varrel. Varrel yang terkejut karena gak menyangka bakal begini kejadiannya hanya bisa menepuk jidatnya jengah.Jadi orang ganteng repot juga. Pikirnya
Tidak membutuhkan waktu lama, Alphard hitam itu dikelilingi ciwi-ciwi jomblo kurang belaian bak gula yang dikerubuti semut. Tapi Varrel bukan semut, dia itu sesosok manusia berwajah kaku dengan suhu sedingin es kutub utara yang sialnya gantengnya nggak ngondisiin detak jantung kaum hawa.
"Mas aku hamil online anak kamu,Mas!!"
"Liat kamu rahimku menghangat, Mas"
"Mas nikah, yuk!"
Begitulah kira-kira.
Hamil online hamil online, anaknya download noh di play store!Nyesel Varrel jadinya. Harusnya dia langsung tancap gas aja tanpa peduli sama protesan orang. Di saat kayak gini dia tuh butuh Renata, seperti biasanya jika ada perempuan genit nan centil yang sedikit banyak membuatnya jijik, selalu ada Renata yang siap dia korbankan untuk diklaim sebagai kekasih plus calon istrinya. Lah sekarang? Renata nya dia tinggal di kantor, padahal dia ngerem secara tiba-tiba itu kan inget Renata. Mau puter balik jemput dia di kantor tadinya.
Gara-gara hal ini juga, jalanan macet total. Sehingga membuat baik polisi maupun polwan dengan segenap jiwa dan raga menertibkan jalan agar lancar sentosa seperti sedia kala. Barulah saat mereka menemukan penyebab utama kemacetan, mereka langsung menertibkan dengan garangnya. Membuat ciwi-ciwi tadi bubar dan masuk ke mobil masing-masing karena takut di boyong ke jeruji besi diiringi umpatan terhadap sang penertib jalanan. Menyisakan Varrel yang mendesah lega karena para wanita kurang belaian sudah bubar dalam rangka mengerubuti Alphard nya.
Ia membuka kembali kaca mobilnya, berniat untuk berterima kasih.
Tapi siapa sangka, ucapan terimakasih dan senyuman maut dari Varrel membuat polwan cantik menganga lebar dan...GUBRAK!!!
pinksun.
"Aish!" Varrel menepuk jidatnya, lagi.
Ya Allah gini amat jadi orang ganteng. Batinnya
***
Sepertinya para readers kesayangan Author sudah kebal akan yang namanya PHP :")
Hiiii!! Varrel in mida😉
Kesel beut dah ama Mas bos. Tabok nih☹️
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boss,I Love You
Fanfiction#1 in Boss [15 Juni 2021-...] [Boss projects 2] Gara-gara Bebek yang melintas ke tengah jalan dengan nggak nyantainya,Renata harus rela menjadi Asisten Varrel dikarenakan Varrel kecelakaan karena Berusaha menghindari tabrakan antara motor Ninja nya...