27

12.9K 945 72
                                    

Kalian pengennya Story ini nyampe part berapa?
Dan, enaknya update berapa hari sekali?
Just inquire :)

Syukurlah Mas bos nya itu sekarang udah tertidur dengan lelapnya. Seenggaknya kelakuan absurdnya bisa di pending buat besok di kantor. Syukur-syukur besok otak gesrek nya udah bener lagi.
Kadang Renata berpikir kalau Varrel itu kelakuannya kayak bayi banget. Makan harus di suapin, kalau gak sesuai sama selera merajuk, mandi harus disiapin ini dan itunya, kadang manjanya gak ketulungan, Parah emang. Ya macam sekarang ini, Renata lagi duduk di pinggiran ranjang  super big size nya Varrel. Tidur 10 orang disana muat keknya, saking gedenya. Kasurnya empuk pula. Kalah lah kasurnya Nia Ramadhani mah

Oke itu gak penting
Back to TKP

Jangan tanya kenapa Renata malam-malam begini masih berada di kamar Varrel. Bukan ngapa-ngapain kok ya, dia cuman nungguin Varrel tidur sampai benar-benar nyenyak.
Tentu ini adalah perintah sang bos yang biarpun otaknya gesrek tapi gantengnya tetep nomor 1. Renata lalu melirik piring dan gelas di nampan yang diletakkan di atas nakas yang isinya sudah sama-sama tandas, kosong kayak hati yang baca.
Lalu menghela nafas panjang, lelah. Lelah karena seharian ini harus menghadapi tingkah aneh bin ajaib bos nya. Kirain dia tuh, Varrel kesambet setan di kantor, eh nyatanya sintingnya dibawa balik ke mansion.

Flashback on

"Nana, pokoknya saya pengen dibuatin nasi liwet, kepiting asam manis plus sambal mangga muda"

Request bos?
Yang dua bolehlah, toh bahan-bahannya ada di rumah. Yang jadi masalah ntu tuh yang terakhir. malam-malam gini dapat mangga muda darimana?
Nyolong punya pak haji eskuf tetangga sebelah dengan kegarangan luar biasa yang tak pernah absen memelototkan mata plus memelintir kumisnya yang tebal setebal dosa para readers yang selalu minta Up disaat author lagi sibuk-sibuknya?

G.
Canda
Author masih pengen hidup

"Mas ngidam apa gimana sih? Dari tadi pagi kelakuan nya kok...aaaargh!!! Gemes gemes gemes"

Renata mengepalkan kedua tangannya tak lupa kedua kaki yang di hentak- hentakkan ke lantai marmer super dingin dengan kuatnya. Ekspresi nya itu lho, bikin Varrel pengen...

Ah sudahlah

Varrel menggidikkan bahu acuh dan melenggang pergi menuju kamarnya.
Meninggalkan Renata yang terduduk lemas di lantai bawah, pertanda menyerah menghadapi Varrel. Tapi, berselang beberapa menit, Varrel udah turun ke lantai bawah lagi dengan memakai kaus hitam oblong yang menampakkan lekuk-lekuk roti sobeknya yang menggoda. Renata gak merhatiin itu. Dia sibuk ngitungin kuman di lantai

Melihat baby girl nya itu hanya terduduk di lantai dengan bersila tak lupa menumpangkan tangannya di dagu, bibirnya juga mencebik ke bawah, akhirnya Varrel hanya berdekhem saja. Diiringi dengan tangannya yang sibuk memakai jaket berkupluk.

Renata yang mendengar deheman Varrel mendongak, melihat bos nya itu yang terlihat makin manly saat memakai pakaian non formal tak lupa topi yang bertengger di kepalanya. Mata ngantuk tinggal 5 Watt pun jadi seger lah kalau dapet yang kek gini.

"Mas Varrel mau kemana?" Tanya Renata masih dalam posisi yang sama.

"Ayo nyari mangga muda!" Jawab Varrel sambil mengulurkan tangannya pada Renata. Renata pun menerima uluran tangan Varrel dan berdiri dari duduknya. Ya sudahlah, ikuti saja permintaan bos nya.

A few minutes later...
(Bacanya ala-ala di film spons kuning yang punya sahabat bintang oon. Titik gak pake koma apalagi tanda tanya)

"Mas?"

"Hm?"

"Yakin?

"Hooh. Metik langsung dari sumbernya lebih enak,Nana"

"IYA TAPI BUKAN NGAMBIL PUNYA ORANG JUGA MAS! DOSA MAS YA ALLAH!!!"

"Syuuut!! Jangan teriak-teriak, nanti ketahuan" bisik Varrel tepat di telinga Renata. Sensasi gelayar-gelayar geli menjalar ke telinganya.

Tau mereka lagi dimana?



















Iya scroll lagi






















Di belakang rumah pak haji eskuf gengs, iya
Tauk lah mau ngapain.
Yaps, bantuin tikus got lahiran

G.

Mau nyolong mangga muda.
Kurang gila apalagi coba si Varrel?
Duit kagak ketampung, ketamvanan luar byasah, eh demennya nyolong mangga punya tetangga.
Sue :)

"Mas atuhlaaaah apa susahnya beli ke supermarket ish!!"

Nangis disini boleh gak sih?
Lagian dia tuh gak habis pikir ama tu bos satu.
Pengen banget di tuker tambah. Tapi ya gimana dapetnya juga modelannya kek manusia di sampingnya. Mana modelannya kelewat ganteng pula.
Kan jadi sayang kalau di tuker tambah.

"Tunggu sini oke? Saya manjat pohonnya dulu"

"Tap..."

Belum juga selesai, Varrel udah manjat tuh pohon mangga. Semoga nggak ada wanita cantik yang nangkring di dahan pohon. Karena tak dapat di pungkiri bahwa pohon mangga pak haji eskuf selain terkenal akan pohonnya yang selalu berbuah lebat, tapi juga terkenal akan sesosok wanita halus nan cantik dengan rambut panjang terurai yang selalu nangkring di dahan bercabang, tak lupa dengan daster putih yang di pakainya yang selalu melambai lambai kena tiupan semilir angin.

Renata akhirnya jongkok di bawah pohon, menunggu petikan mangga muda yang jatuh.

Pluk pluk!!!

Baru aja dapet 2 biji, tiba-tiba lampu rumah pak haji eskuf menyala terang benderang. Menandakan bahwa orang rumah terbangun dari tidurnya.

"Mas turun Mas!!!" Renata udah ketar-ketir gak karuan. Tapi, telat.

"WOY?! SAPA TUH YANG NANGKRING DI POHON MANGGA ANE! TURUN KAGAK LO?!"

Varrel dengan tergesa-gesa turun dari tuh pohon, bahkan sampai loncat saking terkejutnya ketauan nyolong mangga.

"Lari,Nana!!" Varrel ngacir dan narik Renata.

Udah mau lari, Varrel berhenti dulu karena mangga nya masih tergeletak di tanah begitu saja.

"Mangga nya, Nana!"

Cielah ribet amat hidupmu bang.

Dengan gemetaran Renata ngambil 2 buah mangga tadi. Setelah dipastikan Renata udah ngambil mangga nya, Varrel langsung narik Renata lagi dan lari terbirit-birit karena tak dapat di pungkiri bahwa Anjing punya pak haji eskuf sudah mengejar di belakang.

Alhamdulillah, petualangan dalam misi mencuri mangga muda berhasil.
Anti mainstream sekali.
Anjing yang ngejar kemana?
Oh, tenang saja. Beliau mungkin masih ngantuk pas tadi ngejar, jadi ya nyuksruk ke semak-semak.

Nyampe mansion, Varrel dan Renata ngos-ngosan. Setelah nafas mereka berdua teratur, mereka saling pandang dan sejurus kemudian tertawa dengan lepasnya.

Flashback off

Asli dah kalau nginget kejadian yang tadi, Renata gak bisa berhenti ketawa. Bos nya emang sinting, tapi ya gimana ya... Kalau kayak gini malah bikin makin nyaman.
Setelah memastikan Varrel tidur lelap, Renata bangkit dari duduknya lalu mengambil nampan di atas nakas dan keluar dari kamar Varrel.




















Baby Boss,I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang