Prolog

140K 8.4K 493
                                    

Aturan Baca Cerita Greya

Komentar apapun yang menunjukkan ketidaksukaan kalian terhadap alur, tokoh, sikap, akhir, cover, etc. GUE NGGA PEDULI!! INI CERITA GUE. NGGA SUKA? NYINGKIR!!

Tolong bener2 nyingkir ngga usah baca.

GUE NGGA MENCIPTAKAN CERITA SESUAI KEMAUAN PEMBACA. TAPI KEMAUAN GUE.

*Menerima kritik beserta saran.
*Cuma bisa memberi kritik tanpa saran. lebih baik ngga usah kritik!!
*Benci dengan komentar GUE BINGUNG SAMA CERITA INI!! tanpa mau menjelaskan bagian yang bikin bingung. kecuali dijelaskan bagian mana yang bikin bingung, agar bisa diperbaiki.

Di sini kita KERJA SAMA! Ngga gue KERJA SAMA KALIAN jadi harus menuruti mau kalian.

JADI JANGAN NGATUR-NGATUR. APAPUN YANG TERJADI DI CERITA SAYA. ITU HAK SAYA.

Apapun alurnya. Silakan baca, terima, tanpa membebani saya dengan keinginan kalian. Kalau ngga mau. Bisa hapus cerita ini dari daftar bacaan kalian.

Maaf. Bukan saya sombong atau tidak butuh pembaca.

Saya ingin menulis tanpa tekanan, tanpa tuntutan, tanpa berusaha mengikuti keinginan kalian yang tidak sesuai dengan isi kepala saya.

Saya ingin menjadi diri saya sendiri melalui cerita saya.

Jadi tolong hargai itu.

****

Permintaan terakhir Brama Arundapati
kepada sang putra, pewaris utama dari sebagian besar harta kekayaannya, Akira Ilyas Arundapati, nyaris membuat sang putra kehilangan napas saat itu juga.

Setelah meminta ia menikahi putri sahabat Brama, di saat pria itu masih ingin menikmati masa muda. Menikahi wanita yang tak sama sekali ia cinta. Akira yang mengira ia akan dengan mudah mencintai wanita berkulit kuning langsat dengan rambut lurus itu lantaran sudah mengenal Nara sejak kecil, meski tak begitu dekat, nyatanya salah.

Semua yang ia pikirkan, mencintai Nara dengan mudah, seketika sirna, saat Brama mengajukan permintaan terakhir agar ia menandatangani perjanjian konyol demi melindungi Nara dalam pernikahan ini.

"Kamu sudah menikahi Nara, nak. Putri sahabat papa yang sangat papa sayangi seperti anak kandung papa sendiri. Sekarang, untuk membuat papa benar-benar tenang meninggalkan dunia. Boleh papa meminta satu permintaan lagi? Permintaan terakhir."

Saat itu Akira maupun ibunya tak berpikir jika permintaan terakhir Brama lainnya adalah permintaan gila yang memberatkan Akira, hingga mereka meng-iya-kannya.

"Papa sudah membuat perjanjian hitam di atas putih, sebagai jaminan kalau Nara tidak akan dirugikan dalam pernikahan ini."

Dari sebuah kertas yang Brama minta dari pengacara keluarga untuk diberikan kepada Akira. Hari itu sehari setelah acara pernikahan yang digelar sederhana di ruang rumah sakit, karena Brama ingin ikut menyaksikan pernikahan sang putra. Disaksikan oleh ibu, juga Catra mertua Akira, Nara, dan Agung sahabat dekat sang ayah juga ayah angkat Akira. Pria itu meremas ujung surat perjanjian yang harus ia tanda tangani.

1. Akira Ilyas Arundapati akan menjadi suami Narasya Inke Raid sampai maut memisahkan. Jika Akira meninggalkan atau menceraikan Nara, maka Akira selaku pihak pertama akan menyerahkan sebagian hartanya pada Nara.

2. Narasya Inke Raid akan menjadi istri Akira Ilyas Arundapati sampai maut memisahkan. Jika Nara menuntut cerai kepada Akira, maka Nara tak berhak mendapatkan harta Akira, kecuali harta yang dibawa Nara sebelum menikah.

3. Akira Ilyas Arundapati akan memenuhi kebutuhan Narasya Inke Raid. Nafkah sesuai kesepakatan bersama.

4. Perjanjian hanya akan bisa kedua belah pihak batalkan sesuai kesepakatan bersama, jika sudah memiliki keturunan di dalam pernikahan. Dan pembagian harta gono-gini bisa ditentukan sesuai ketetapan hukum yang berlaku (Jika terjadi perceraian).

"Pa! Ini ngga adil untuk Akira!"

Tentunya, Venita, sang ibu yang turut membaca isi perjanjian yang berisi empat poin itu angkat suara, melayangkan protesnya. Namun, Brama yang berbaring di atas ranjang bersikeras.

"Papa mau hidup Nara terjamin."

"Dan membuat perjanjian seperti ini seolah papa ngga percaya kalau aku bisa menjamin hidup Nara tanpa perjanjian apapun?"

Untuk pertama kali, Akira merasa tersingkir dari hati sang ayah hanya karena sosok Nara. Wanita itu orang lain, hanya putri seorang sahabat dan kemudian baru menjadi menantu sehari namun ingin merenggut hak Akira sebagai putra sah Brama.

"Tandatangani saja, Akira. Atau ... saat ini juga, papa akan mencoret kamu dari daftar hak waris."

Akira geram. Ia kecewa dan marah. Venita bahkan sampai menangis hanya karena ketidakadilan Brama.

Nara ... siapa wanita itu sampai bisa membuat Brama memperlakukan Akira dengan tidak adil.

Namun tak ada cara lain bukan? Brama keras kepala. Keputusan pria itu tak akan bisa diganggu gugat oleh siapapun.

Ah ... Akira menandatanganinya. Dan dalam sekejap ia menyesalinya.

Brama meninggal di bulan ke lima pernikahan Nara dan Akira yang hambar.

Brama meninggal, dengan membebankan dilema pada Akira yang ingin menceraikan Nara. Isi perjanjian itu membuat Akira tak bisa menceraikan istrinya yang tepat satu bulan kepergian Brama untuk selamanya, langsung Akira pindahkan di sebuah hunian yang terletak di pinggiran kota.

Rumah itu mewah, Akira tentunya masih punya hati untuk tak membuang Nara begitu saja. Namun rumah itu terlalu sepi, karena Nara sendiri.

Hingga kemudian, saat akhirnya Akira mengetahui, mertuanya yang diberi tanggung jawab oleh Brama untuk mengelola salah satu usaha properti milik Brama melakukan korupsi. Akira menemukan semua sifat licik Nara.

Catra yang nyaris membuat bangkrut salah satu usaha milik Brama berhasil Akira penjarakan. Namun Nara, berjaya di sangkar emas ciptaan Akira.

Sialan!

Nara oh Nara.

Yang bukannya tersiksa, namun malah bahagia di sangkar emas pemberian Akira.

Nara ... Bagaimana agar wanita itu mau menggugat cerai Akira?

Bahkan meski tahu Akira telah memiliki kekasih, Nara tetap tak bergerak atau sedikit menunjukkan emosinya.

Rasanya baru kali ini ia menemui wanita yang keras kepala, tetap bisa tertawa meski selama lima tahun pernikahan tak pernah dianggap sebagai istri oleh sang suami. Buruknya lagi diselingkuhi dan wanita itu diam saja.

Ah ... Akira ingin sekali membedah isi rongga dada Nara untuk memastikan apakah wanita itu memiliki hati atau tidak.

💋💋💋

Kali ini saya bawa cerita baru bergenre romcom.

Jadi ini proyek sama temen. Beneran proyek bersama karena kalau Fated cuma balapan, tapi ini kami akan saling pinjam tokoh.

Proyeknya : Hate-Love Series.

Judul :

Hold The Night : Akira-Nara GreyaCrazz

Tempt The Afternoon: Naren-Berlian Rasdianaisyah

Ini cerita tuh semacam obat bagi aku. Karena setelah pusing nulis fated yang super duper berat, aku butuh cerita ini yang memang ringan, biar aku ga tertekan banget ngerjain fated.

Untuk update aku ga tentuin harinya yah.

With love,
Greya

Hold The NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang