HTN : 10

36.4K 6.3K 1.3K
                                    

Hasil akhirnya dapat ditebak jika Nara duduk satu meja bersama selingkuhan Akira. Benar, jika dirinya tak peduli dengan siapapun Akira berpacaran. Oh ... Sungguh tak peduli suaminya memiliki wanita idaman lain. Yang menjadi masalah adalah, selingkuhan selalu tak tahu diri. Dan jika Nara duduk satu meja dengan manusia tak tahu diri maka hasil yang ia terima adalah emosi.

Mereka beradu argumentasi hingga kemudian klimaksnya adalah Nara menyiram segelas jus ke wajah wanita simpanan Akira yang sebelumnya menyiramkan segelas air putih kepadanya.

Segelas air putih dibalas segelas air jus. Bagus. Nara menang.

Setelah sedikit merasa lebih puas karena balasannya pada si wanita simpanan sedikit lebih kejam, Nara langsung bergerak pergi. Bukan takut Akira memarahi, melainkan tak mau jika setelah adegan siram-siraman akan terjadi adegan jambak-jambakan. Nara benci dengan rasa sakit, jadi dia lebih memilih untuk menghindar daripada kulit kepalanya terluka dan beberapa helai rambutnya tercabut paksa. Kecuali jika ada yang bisa menjamin Nara tak terluka, tapi Berlian yang menderita. Nara akan bertahan di tempat, menyiapkan diri untuk memisahkan helaian rambut si wanita simpanan dari batok kepala.

Ah ... Cinderella rasa Ratu Jahat tak boleh terluka.

"Kamu harus mempertanggungjawabkan apa yang kamu lakukan."

Berhenti saat tangannya ditarik dari belakang bersama suara tertahan lantaran emosi berpusat di sana, Nara tak sempat menoleh saat dirinya ditarik secara paksa oleh pria yang menikahinya beberapa tahun lalu.

Ya ... Nara tahu Akira tak memperbolehkannya ke mana-mana tanpa izin pria ini. Tak boleh pula menjalin komunikasi dengan lelaki lain meski yang memerintahkan hal itu melakukan perselingkuhan. Tapi yang jadi masalah sejak kapan suaminya ini hobi mengekori dirinya, karena biasanya hanya memantau ia dari para pembantu yang tak berani banyak tingkah dan mengadukan tingkah polah Nara jika tak ingin gajinya dipotong-potong hingga tanpa sisa.

Ingin membuka suara, menyanggah ucapan Akira yang tak ia mengerti, dan menarik diri dari pria ini, Nara kemudian hanya memilih untuk mengalah karena banyak pasang mata yang menatap ke arahnya.

Ya ... Dia memang tak peduli pada tanggapan orang. Tapi Nara masih memiliki sopan santun untuk tak membuat keramaian dengan melakukan duet dahsyat bersama Akira.

Menatap Akira yang membawanya ke lift tanpa melepaskan tangannya, Nara menghela napas, karena lidahnya sudah gatal untuk mengeluarkan suara dengan berucap; "Daripada meminta pertanggungjawabanku, kenapa tidak urusi dulu selingkuhanmu."

Kasihan sekali Berlian. Sudah wajah berlumpur jus jambu, eh ... Ditinggal pergi kekasih hati yang memilih mengejar istri sah, katanya untuk meminta pertanggungjawaban.

Lucu.

Akira lama-lama malah terlihat seperti sedang tertarik dengan Nara, kan?

Wah benarkah itu. Jika benar, Nara akan memanfaatkannya dengan meminta uang bulanan dilebihkan sebanyak dua kali lipat.

Ngelunjak sedikit tak masalah, kan?

Terus menarik Nara, Akira membawa wanita itu ke depan pintu kamar hotel Nara di saat Nara berpikir akan dibawa ke kamar milik Akira dan Berlian.

Mungkin akan lebih seru jika dia dibawa ke sana lalu terjadi hal yang iya-iya. Uh ... Tidak-tidak. Maksudnya tidak boleh, tidak. Nara tak mau melakukan yang iya-iya dengan Akira.

Karena nanti jika ia menjadi janda, belum tentu mendapatkan harta kekayaan milik Akira. Nah sudah begitu rugi kan dirinya. Janda miskin tak perawan pula. Buruknya lagi sudah seperti itu ia dipulangkan ke rumah orangtuanya. Uuh ... Mimpi buruk.

Hold The NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang