Suga yang telah sampai dirumah sakit langsung masuk kedalam dengan menggendong umji.
"Yak!! Kenapa lambat sekali hah!! Dokter aku tidak mau tahu kau harus sembuhkan dia!!" Suga benar-benar khawatir dengan umji sampai-sampai kerah jas dokter itu decengkram olehnya.
"Kami akan melakukan yang terbaik tuan" ucap dokter jung.
"Sebenarnya siapa yang tega melakukan ini pada umji?" Tanya suga pada sinb.
"Mana aku tahu! Itu semua terjadi gara-gara kau!" Tunjuk sinb pada suga.
"Maksudmu gara-gara aku apa hah?!" Tanya suga.
"Bodoh!! Kalau saja umji tidak melihatmu bercumbu dengan gadis itu, pasti sekarang ia sedang bersamamu memakan bekal yang sudah umji buat dan dia tidak akan terkena bully seperti ini KAU BODOH MIN YOONGI KAU BODOH!! Hiks.." teriak sinb. Jhope yang ada di belakang sinb mendekap sinb erat.
Yang dikatakan sinb memang benar kalau saja itu tidak terjadi pasti ia dan umji sedang makan bersama sekarang.
Sudah berjam-jam lamanya mereka duduk didepan ruang tunggu UGD. Tapi dokter belum juga keluar.
'Ceklek'
Pintu ruangan UGD terbuka dan menampilkan dokter jung disana.
"Dokter bagaimana dengan sahabat saya?" Tanya sinb. "Pasien baik-baik saja luka di wajah dan tangannya hanya luka kecil dan akan sembuh dengan cepat tapi..." doktr jung menggantung kalimatnya.
"Tapi apa dok?" Tanya sinb penasaran. "Pasien mengalami trauma" sinb yang mendengarnya pun meneteskan air mata. Sahabatnya umji trauma dan pasti itu sangat menyakitkan.
"Apa boleh kami menemuinya?" Tanya sinb. "Tentu pasien juga sudah sadar" ujar dokter jung.
"Terima kasih dok" sinb langsung masuk kedalam ruang rawat umji. Dan disana ia dapat melihat umji tengah menatap kosong jendela didepannya.
"Umji-ya" panggil sinb lembut.
"S-sinb" ucap umji lirih. Air matanya terkumpul dipelupuk matanya ingin menangis.
Sinb lalu mendekat ke arah ranjang tempat umji berbaring sekarang.
"Wae uljima" sinb menghapus air mata umji. Umji lalu memeluk sinb erat.
"Aku takut hiks.. mereka hiks.. memukulku dan hiks.. mereka hiks.."
"Sudah jangan dilanjutkan" sinb memotong ucapan umji.
"Aku takut hiks.." lirih umji ia masih memeluk sinb erat.
"Sekarang kau makan dulu ya, aku suapi, lihat pipimu tidak tembam lagi, nanti aku tidak bisa mencubit pipimu kalau pipimu tirus" goda sinb.
"Sinb-ya" rengek umji manja. Sinb tekekeh.
"Cha, sekarang aku akan menyuapimu makan" sinb menyuapi umji makanan yang tak lain adalah bubur.
"Huee pahit" keluh umji saat merasakan bubur itu masuk kedalam mulutnya.
"Tak apa, nanti kalau sudah sembuh akan aku belikan tteoboki yang banyak untukmu tapi sebelum itu kau harus makan lebih banyak dulu" ucap sinb lalu umji mengangguk lucu.
"Janji nee?" Tanya umji "janji" ucap sinb.
"Sekarang habiskan makananmu"ucap sinb.
Bersambung...
Tinggalkan jejak....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart ~UmGa 《REVISI》
JugendliteraturTETAPLAH BERSAMAKU APAPUN YANG TERJADI MIN YEWON