"Apa!" Pekik semua orang yang ada didalam pesawat. "Bagaimana bisa dia bisa terjangkit huh?!" Tanya umji ia mengahampiri kerumunan disana.
"Lalu bagaimana dengan pesawatnya?" Salah satu petugas kesehatan panik.
"aku akan mengambil alih pesawatnya, kalian urus pilotnya" suga lalu pergi ke pengendali pesawat. Jujur saja ia khawatir pada umjinya.
"Semoga kau baik-baik saja ji-ya" ucap suga.
Sementara umji da perawat yang lain sednag mengurus pilot yang mulai batu-batuk, suhu tubuhnya juga menurun drastis.
"Suhu tubuhnya menurun bagaimana ini?" Tanya seorang perawat. Saat ini umji sedang berpikir bagaimana caranya.
"Aish... berikan antibiotik. Supaya tidak terlalu parah!" Titah umji. Semua perawat bergerak dengan gesit.
Umji memang masih duduk di bangku kuliah tapi sikapnya yang tehas membuat ia disegani.
Perawat bernama seohyun sedang mempersiapkan antibiotiknya. Sementara umji, mina, dan nayeon sedang memeriksa keadaan pasiennya.
"Apakah sudah seohyun-ssi?" Tanya umji. "Ini sudah umji-ssi." Umji mengangguk lalu ia menyuntikan antibiotik itu pada pilot tersebut.
Drtt...drtt...drttt
"Umji-ssi ponsel anda bergetar" ujar salah satu perawat. "Berikan padaku" umji mengambil ponselnya, lalu mengangkat telpon itu.
"Halo profesor han"
"Umji-ya apakah kau sudah sampai di daegu?"
"Belum profesor, ada apa?"
"Jika kau sudah sampai, langsung bawa semua pasien rumah sakit ke karantina yang sudah disiapkan, mengerti?"
"Apakah tempatnya cukup? Bukankah penduduk di daegu yang terinfeksi cukup banyak dan karantina yang kita sediakan sangat sedikit?"
"Aku juga sedang memikirkan itu sekarang, kau harus tetap membawa mereka kesana."
"Baik profesor, ada satu kendala di pesawat kami profesor"
"Ada apa?"
"Pilot kami terjangkit flu burung ini, kami menduga sesaat sebelum kami pergi ia sedang berinteraksi dengan binatang peliharannya yang nampak tak sehat"
"Bagaimana sekarang keadaanya?"
"Kami memberikannya antibiotik untuk sementara waktu"
"Baik, jaga dirimu dan suga"
Telpon diputus, umji menghampiri suga yang tengah mengecek radar pesawat mereka.
"Sebentar lagi kita sampai sayang" ucap suga. "Kita harus bergegas sunbae" ujar umji.
"Hampir semua penduduk di daegu sudha terinfeksi virus ini" ucap umji. "Aku tahu, kau janji akan menjaga dirimukan?" Tanya suga. Umji mengangguk
"Kita akan mendarat"
Pesawat mereja mendarat dibandara daegu. Dengan pakaian sangat rapat umji dan petugas medis lainnya langsung memanggil pihak medis yang ada di daegu. Meminta sebuah bankar rumah sakit untuk membuat pilot tadi.
"Palii!!!" Teriak umji.
Pilot itu dibawa ke rumah sakit yang ada di daegu. Ia langsung ditangani disana.
"Profesor han memberi instruksi untuk kita semua! Kita harus memisahkan pasien yang tidak terinfeksi dan membawanya ke karantina yang suda disediakan. Kalian semua bersiaplah!" Itu sura pemimpin dokter yang ada di daegu namnya. Kim mingyu.
"Baik!" Seru mereka semua.
Sementara di seoul, profesor han sedang rapat dengan beberapa menteri dari negera lain bersama dengam presiden korea selatan.
"Kita harus mengerahkan jet tempur" ucap perdana menteri. "Pesawat tempur? Untuk apa?" Tanya profesor han.
"Berjaga-jaga saja" ucapnya.
"Kau ingin membunuh semua orang hah?!" Kata presiden. "Aku mengusulkan untuk membuat ruang isolasi" ujar profesor han.
"Jangan! Karantina lebih baik daripada ruang isolasi!" Ucap perdana menteri amerika.
"Apa maksdumu? Korban yang sudah terinfeksi sudah begitu banyak! Dan kau akan membiarkannya?!" Tanya profesor han.
"Kita biarkan dulu dan lihat perkembangannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart ~UmGa 《REVISI》
Novela JuvenilTETAPLAH BERSAMAKU APAPUN YANG TERJADI MIN YEWON