"Umji-ya, mianhae hari ini aku tidak bisa pulang bersamamu, aku ada kegiatan setelah ini" ujar sinb.
"Kegiatan apa sinb-ah?" Tanya umji sambil memakai tas gendongnya.
"Aku ikut club dance sekolah, dan kau tahu aku akan mewakili sekolah kita, untuk lomba dance antar sekolah" ujar sinb.
"Wah daebak! Kapan lombanya?" Tanya umji. "Aku kurang tahu, ssaem bilang nanti ada senior yang akan ikut mendampingiku" ujar sinb. Umji hanya mengangguk.
"Kalau begitu aku duluan nee" umji kemudian berlalu meninggalkan sinb. Sinb langsung keluar kelas dan berjalan menuju ruang latihan.
"Fiuh.. lelah juga, padahal cuman berjalan dari lantai satu ke lantai dua" keluh sinb, lalu ia masuk kedalam ruang latihan tersebut.
Bunyi decitan pintu itu, membuat seseoarang menghentikan kegiatan menarinya. Lalu menolah dan menatap sosok yang membuka pintu itu.
"Jhope sunbae-nim" ucap sinb kala melihat jhope yanh baru saja selesai menari, tubuhnya basah oleh keringat membuatnya semakin tampan. Nafasnya masih tersenggal-senggal karena lelah.
"Sunbae, bagaimana bisa sunbae berada disini?" Tanya sinb. "Aku ikut club dance sekolah juga, sudah lama sih, mungkin kau tidak pernah melihatku jadi tidak tahu" ujar jhope, ia mengambil sebotol air mineral dari tasnya, kemudian meminumnya.
"Sinb-ya, neomu bicoso! Dia tampan sekali saat sedang minum.." batin sinb.
"Hei! Apa kau melamun?" Ucap jhope sambil melambai-lambaikan tangannya didepan wajah sinb. Pipi putih itu sekarang berubah menjadi warna merah.
"Jja, sekarang kita mulai latihannya" ucap jhope, sinb mengangguk semangat, ia lalu menaruh tasnya disebelah tas milik jhope.
"Kita mulai. One, two, there, four, five, six, seven, eight."
Beberapa menit mereka latihan dengan gerakan lambat, akhirnya jhope dan sinb memulai koreografinya dengan gerakan normal dan dibarengi oleh musik yang menjadi iringannya.
Ditengah latihan mereka, sinb tiba-tiba saja oleng dan jatuh sambil meringis kesakitan.
"Akhss... appo, neomu appayo!" Jerit sinb kesakitan, jhope mematikan musik dan berlari kearah sinb.
"Wae?! Mana yang sakit?" Tanya jhope panik. "Akh.. kakiku keseleo sunbae.. aw sakit sekali" ujar sinb sambil memegang kaki kanannya.
"Aku bisa membuatnya lebih baik, kau tahan ya." Ucao jhope, jhope kemudian meluruskan kaki kanan sinb.
Lalu ia menggenggak telapan kaki sinb, perlahan-lahan ia memijat kaki sinb, mengendurkan urat-uratnya. Lalu memutarnya secara perlahan dna hal itu sukses membuat sinb menjerit kesakitan.
"Akhsss hiks.. appoo!" Jerit sinb. "Tahan ya, ini akan lebih baik" ujar jhope, ia kemudian memijat kaki sinb pelan.
"Bagaimana?" Tanya jhope. "Sudah lebih baik sunbae" ujar sinb lemah. "Aigoo jangan menangis." Ucap jhope ia lalu mengusap air mata yang keluar dari iris milik sinb.
"Aku akan mengantarmu pulang." Ucap jhope. "Aniyo sunbae-nim, aku pulang sendiri saja" ujar sinb.
"Dengan keadaan seperti ini, kau mau pulang sindiri? Tidak-tidak aku akan mengantarmu. Latihan kita cukup sampai disini, lagian ssaem juga tidaj datang" ujar jhope, ia mengambil tas sinb dan tas miliknya.
Ia memakai tas sinb didepan dada bidangnya dan tas miliknya dipunggungnya. Kemudian jhope berjongkok didepan sinb, mengisyaratkan sinb supaya naik kepunggungnya.
"Naik" titah jhope. "Tapi sunbae aku-" "naik saja" jhope dengan cepat memotong ucapan sinb.
Sinb lalu menurut dan naik kepunggung jhope. Jhope menggendong sinb sampaj keparkiran sekolah. Disana ada mobilnya yang terparkir.
Ia membukakan pintu untuk sinb, dan mendudukan sinb dikursi depan samping kursi kemudi. Jhope beralih kepintu satunya setelah memastikan pintunya tertutup rapat.
Mobil jhope kemudian melaju membleah jalanan kota seoul itu di sore hari.
Bersambung....
Tinggalkan jejak...
Siders jauh jauh!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart ~UmGa 《REVISI》
Teen FictionTETAPLAH BERSAMAKU APAPUN YANG TERJADI MIN YEWON