22. Persimpangan yang gelap

896 58 0
                                    

Saat ini umji tengah berjalan menuju suatu tempat yang sudah sudah di beritahu oleh suga. Waktu menunjukan pukul 17.30 KST umji sampai tepat jam enam sore. Dan disana sangat sepi dan lumayan gelap.

Flashback.

"Ji-ya!" Panggil suga sedikit berlari kearah umji yang berjalan lumayan jauh darinya, ia lalu menghampiri umji yang sudah berhenti berjalan.

"Waeyo, sunbae-nim?" Tanya umji membalikan badanya.

Nanti jam enam sore datanglah ke perismpangan dekat toko kelontong di belakang motel tunggu aku disana dan aku akan datang" ucap suga sambil tersenyum. "Geunde sunbae-nim.. itu jauh dari indekosku, bagaimana jika kau malah melanggar janjimu, tempat itu gelap aku takut sunbae" ujar umji menunduk.

"Hei, hei, umji-ku ini bukan orang yang penakut, kau itu kuat, jadi tunggu aku disana hm" ucap suga lalu menarik umji dan mencium bibirnya ganas, membuat umji kewalahan.

Lalu suga melepaskan ciuman tersebut dan mengecup sayang dahi umji.

"Sunbae janji nee?" Tanya umji lau menjulurkan jari kelingkingnya. Suga mengangguk lalu menautka jari kelingking mereka.

Flashback end.

Sudah satu jam lebih umji menunggu suga, tapi ia tak kunjung datang, jam sudah menunjukan pukul 19.00 dan ini sangat sepi. Bulan tampak tak bersinar malam ini.

Awan malam ini terlihat kelam dan seperti ingin menangis, seperdetik kemudian tetes tetes grimis mulai turun, umji yang panik segera mencari tempat berteduh. Hujan turun, dan cukup deras. Membuat umji kedinginan, padahal ia memakai sweater tebal malam ini.

"Di-dingin sekali" ucap umji sambil memeluk dirinya sendiri. Hujan terus turun bahkan ini sudah hampir jam 9 malam. Namun suga tak datang menemuinya apa dia berbohong?.

"Suga sunbae eodiga? Kenapa dia belum datang? Apa dia melanggar janjinya lagi?" Banyak pertanyaan di benak umji.

Tepat pukul 10 malam hujan berhenti dan umji bernafas lega, lalu ia berjalan ketempat yang lebih terang, kemudian pandangannya teralihkan pada dua orang yang tengah berjalan di sebrang sana.

"Su-suga sunbae" air mata umji jatuh ketika ia melihat suga tengah mengobrol mesra bersama seorang yeoja. Ia memegang dadanya yang terasa sesak.

"Hiks... kenapa kau selalu menyakitiku sunbae hiks.." tangis umji. Lau ia melangkahkan kakinya untuk pulang ke indekosnya.

Umji masuk kedalam indekosnya lalu duduk dimeja belajarnya ia membuka buku harian berwarna merah muda dengan hiasan kupu-kupu yang lucu.

20, januari,2020

Di persimpangan itu, tanpa cahaya bulan aku menunggumu, bagaikan wangi rerumputan yang disirami oleh hujan, hatiku menahan gejolak kesedihan dan ingin menangis.

Umji.

Umji mencurahka perasaanya pada buku diary itu lalu ia membuka buku diarynya kembali lembar demi lembar buku diarynya ia membaca apa yang telah ia tulis selama ini.

2, januari, 2020.

Aku melihatmu berpelukan mesra dengan yeoja lain, sangat sakit, mungkin kau tidak merasakannya.

Umji.
______________________

7 januari 2020.

Waktu itu hujan datang di saat musim panas tiba, kau datang mengahampiriku dan berbagi payung denganku, lalu kau meminta maaf atas apa yang kau perbuat dahulu. Aku memaafkanmu.

Umji..
____________________

Selain itu masih banyak isi dari buku diary umji tersebut belum ada seorangpun yang membaca buku diary milik umji.

Siapapun yang nantinya membca buku diary umji, pasti orang itu akan menangis. Karena banyak kisah kelam dalam hidupnya yang ia torehkan dalam tulisan dan kata-kata dalam sebuah kertas.

Bersambung..

Tinggalkan jejak...

My Sweetheart ~UmGa 《REVISI》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang